Sukses

Food

Jangan Tertipu! Inilah 5 Ciri Bakso Tikus yang Harus Anda Ketahui

Fimela.com, Jakarta Bakso merupakan salah satu makanan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia dan dapat ditemukan di hampir setiap tempat, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran bintang lima. Keunikan dalam penyajian dan variasi rasa bakso menjadikannya makanan yang sangat populer dan selalu dinikmati oleh banyak kalangan.

Namun, di balik popularitasnya, muncul kekhawatiran mengenai kualitas dan keamanan bakso yang beredar di pasaran, terutama terkait potensi penggunaan daging tikus sebagai bahan baku. Isu mengenai penggunaan daging tikus dalam pembuatan bakso bukanlah masalah sepele, karena hal ini tidak hanya melanggar standar keamanan pangan tetapi juga dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Daging tikus diketahui memiliki risiko mengandung berbagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membahas secara mendalam tentang cara membedakan bakso yang terbuat dari daging tikus dengan bakso yang menggunakan daging sapi atau ayam yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Perhatikan beberapa ciri-ciri bakso yang dapat membantu Anda mengenali perbedaannya, yang telah dirangkum Fimela.com dari berbagai sumber pada Selasa (22/4/2025).

Mengidentifikasi Ciri-Ciri Bakso Tikus

Mengenali bakso tikus sangat krusial agar kita dapat melindungi diri dari risiko mengonsumsi makanan yang tidak aman dan tidak layak. Dengan memahami ciri-ciri fisik bakso tikus, Anda dapat lebih waspada dan membuat pilihan yang lebih bijak sebelum membeli makanan tersebut. Beberapa karakteristik berikut dapat membantu Anda menentukan apakah bakso yang Anda beli terbuat dari bahan yang tidak diinginkan, seperti daging tikus.

1. Warna Bakso yang Cenderung Pucat

Warna bakso adalah salah satu ciri fisik yang paling mudah dikenali. Umumnya, bakso tikus memiliki warna yang lebih pucat atau keabu-abuan jika dibandingkan dengan bakso daging sapi atau ayam yang biasanya berwarna lebih gelap atau kemerahan.

Warna khas bakso daging sapi adalah merah kecokelatan, sedangkan bakso tikus cenderung lebih putih pucat. Oleh karena itu, perbedaan ini bisa menjadi petunjuk awal bahwa bakso tersebut tidak terbuat dari bahan yang seharusnya.

2. Tekstur Bakso yang Lebih Keras dan Padat

Perbedaan tekstur juga berfungsi sebagai indikator yang jelas. Jika bakso terasa lebih keras, padat, dan kurang kenyal, kemungkinan besar itu adalah bakso tikus. Ketika ditekan, bakso tikus tidak akan elastis seperti bakso daging sapi atau ayam.

Sebaliknya, bakso yang terbuat dari daging hewan ternak biasanya memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal. Selain itu, bakso tikus cenderung lebih mudah hancur atau pecah saat dibelah, yang menunjukkan kualitas bahan yang berbeda dari daging ternak.

3. Aroma yang Tidak Sedap dan Menyengat

Aroma juga menjadi faktor penting dalam mengenali bakso tikus. Meskipun telah dimasak dengan berbagai bumbu, bakso tikus sering kali mengeluarkan bau yang lebih menyengat dan amis. Bau khas tikus yang tidak sedap mungkin masih terasa meskipun bakso telah diolah dengan bumbu yang kuat.

Jika Anda mencium aroma yang tidak biasa atau mencurigakan, itu bisa menjadi tanda bahwa bakso yang Anda konsumsi terbuat dari bahan yang tidak seharusnya.

4. Serat Daging yang Halus dan Rapat

Ciri fisik lain yang perlu diperhatikan adalah serat daging pada bakso. Jika Anda membelah bakso, Anda akan melihat bahwa serat pada bakso tikus lebih halus dan rapat dibandingkan dengan bakso daging sapi.

Hal ini disebabkan oleh struktur otot tikus yang berbeda dengan hewan ternak lainnya. Pada daging sapi, seratnya lebih kasar dan lebih terpisah, sementara pada bakso tikus, seratnya lebih halus dan terkompresi.

5. Rasa yang Kurang Gurih

Walaupun bumbu yang kuat dapat menutupi rasa asli dari bakso, Anda mungkin akan menemukan bahwa bakso tikus cenderung memiliki rasa yang lebih hambar dan kurang gurih dibandingkan dengan bakso yang terbuat dari daging sapi atau ayam.

Bakso daging sapi biasanya lebih lezat dan memiliki rasa yang lebih kaya. Oleh karena itu, jika Anda merasakan bakso terasa kurang gurih meskipun sudah diberi bumbu, bisa jadi itu adalah tanda bahwa bahan bakso tersebut bukan berasal dari daging yang umum digunakan.

Perlu diingat bahwa meskipun ciri-ciri di atas dapat membantu Anda mengidentifikasi bakso tikus, dalam beberapa kasus, ciri-ciri tersebut mungkin sulit dikenali. Hal ini terutama terjadi jika bakso tikus dicampur dengan daging lain atau telah diolah dengan bumbu yang kuat yang dapat menutupi rasa dan bau aslinya.

Oleh karena itu, sangat disarankan bagi konsumen untuk selalu berhati-hati saat membeli bakso, terutama di tempat yang tidak terjamin kebersihannya atau dari penjual yang reputasinya kurang baik.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kebersihan tempat penjualan bakso dan memastikan bahwa penjual memiliki reputasi yang baik. Membeli dari tempat yang terjamin kualitasnya dapat meminimalkan risiko mengonsumsi bakso yang tidak aman atau terbuat dari bahan yang meragukan.

Risiko yang Muncul dari Mengonsumsi Bakso Tikus

Mengkonsumsi bakso yang terbuat dari daging tikus dapat berakibat serius bagi kesehatan. Daging tikus, terutama jika tidak diolah dengan baik, memiliki potensi tinggi untuk terkontaminasi penyakit dan zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin timbul dari konsumsi daging tikus ini.

1. Penyakit Zoonosis yang Dapat Menular ke Manusia

Tikus dikenal sebagai pembawa berbagai jenis penyakit zoonosis, yang merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. "Beberapa penyakit berbahaya yang bisa ditularkan melalui konsumsi daging tikus termasuk leptospirosis, salmonellosis, dan hantavirus." Leptospirosis dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot yang parah.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berujung pada kerusakan hati dan ginjal. Sementara itu, salmonellosis menyebabkan keracunan makanan dengan gejala diare, demam, dan sakit perut. Hantavirus juga berbahaya karena dapat mengakibatkan infeksi saluran pernapasan yang berat, yang dapat mengancam jiwa. Mengonsumsi daging tikus yang terkontaminasi dapat memicu penularan penyakit-penyakit tersebut, yang sangat berisiko bagi kesehatan Anda.

2. Risiko Keracunan Makanan Akibat Bakteri Patogen

Daging tikus yang tidak diproses dengan baik berpotensi mengandung bakteri patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Contoh umum dari bakteri ini adalah Escherichia coli (E. coli) dan Campylobacter, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Jika bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh, gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, diare, dan demam tinggi bisa muncul.

Jika tidak ditangani dengan baik, keracunan makanan dapat berlanjut menjadi kondisi yang lebih serius dan memerlukan perawatan medis. Oleh karena itu, mengonsumsi daging tikus yang tidak melalui prosedur sanitasi yang ketat sangat berisiko bagi kesehatan.

3. Infeksi Parasit Berbahaya dari Tikus

Tikus sering menjadi inang bagi berbagai jenis parasit yang dapat menginfeksi manusia, salah satunya adalah cacing pita. Parasit ini hidup di dalam tubuh tikus dan dapat berpindah ke manusia jika daging tikus yang terinfeksi dikonsumsi.

Infeksi parasit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti gangguan pencernaan dan penurunan berat badan yang drastis. Beberapa parasit bahkan dapat menimbulkan komplikasi yang lebih berat jika tidak segera diobati, yang mungkin memerlukan penanganan medis jangka panjang.

4. Reaksi Alergi Terhadap Daging Tikus

Selain risiko infeksi, beberapa orang juga dapat mengalami reaksi alergi akibat mengonsumsi daging tikus. Alergi ini bisa disebabkan oleh adanya protein tertentu dalam daging yang tidak umum ditemukan pada daging hewan lain, seperti sapi atau ayam.

"Reaksi alergi ini bisa bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti gatal-gatal atau ruam kulit, hingga gejala yang lebih berat, seperti sesak napas, pembengkakan, atau bahkan syok anafilaksis." Oleh karena itu, bagi individu yang memiliki alergi terhadap protein tertentu, konsumsi bakso tikus sangat berisiko.

5. Paparan terhadap Kontaminasi Kimia

Tikus yang hidup di lingkungan perkotaan atau tempat tercemar sering terpapar berbagai bahan kimia berbahaya. Mereka dapat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan pestisida, rodentisida, atau bahan berbahaya lainnya dari lingkungan sekitar.

Jika daging tikus ini dikonsumsi oleh manusia, akan terjadi paparan tidak langsung terhadap zat-zat kimia yang berbahaya tersebut. Paparan terhadap bahan kimia ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan organ dalam tubuh, tergantung pada tingkat keparahan paparan.

Cara untuk Mencegah Mengonsumsi Bakso Tikus

Untuk mencegah risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh bakso tikus, konsumen perlu lebih berhati-hati dan teliti saat memilih penjual atau tempat bakso. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk melindungi diri dari potensi bahaya ini:

1. Pilih Penjual yang Terpercaya dan Terkenal

Langkah pertama yang krusial adalah membeli bakso hanya dari penjual yang sudah Anda kenal dan percayai. "Hindari membeli bakso dari pedagang yang tidak memiliki reputasi jelas atau yang baru pertama kali Anda temui." Penjual yang telah lama beroperasi dan dikenal luas biasanya lebih peduli terhadap kualitas bahan baku dan kebersihan, sehingga mengurangi kemungkinan mendapatkan bakso tikus.

2. Perhatikan Harga dengan Cermat

Salah satu cara untuk menghindari bakso tikus adalah dengan mencermati harga yang ditawarkan. Waspadalah jika harga bakso terlalu murah atau jauh di bawah harga pasar pada umumnya. Harga yang terlalu rendah sering kali menjadi indikasi bahwa bahan baku yang digunakan tidak terjamin kualitasnya dan bisa jadi melibatkan penggunaan bahan yang tidak aman, termasuk daging tikus. Oleh karena itu, pastikan harga yang dibayar sebanding dengan kualitas yang diterima.

3. Cek Sertifikasi Halal Jika Diperlukan

Bagi Anda yang beragama Islam, penting untuk memastikan bahwa bakso yang dibeli memiliki sertifikasi halal yang sah dari lembaga terpercaya. Sertifikasi halal menunjukkan bahwa produk tersebut telah melewati pengawasan ketat dan diproses sesuai dengan ketentuan agama. Penjual yang memiliki sertifikasi halal juga biasanya lebih memperhatikan proses produksi dan bahan yang digunakan, sehingga mengurangi risiko tercampurnya bahan yang tidak sesuai standar.

4. Amati Kebersihan Tempat Penjualan

Kebersihan adalah faktor penting dalam memilih tempat untuk membeli bakso. Tempat penjualan yang terjaga kebersihannya sering kali menjadi indikasi bahwa penjual peduli terhadap kualitas bahan yang digunakan. Pastikan bahwa tempat tersebut bersih, baik di area pembuatan maupun tempat penyajian. Penjual yang tidak memperhatikan kebersihan dapat berisiko menggunakan bahan yang tidak layak, yang bisa menyebabkan masalah kesehatan.

5. Tanya Asal Usul Daging yang Digunakan

Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual mengenai asal-usul daging yang digunakan dalam pembuatan bakso. Penjual yang jujur dan transparan akan dengan senang hati memberikan informasi yang Anda butuhkan tentang sumber daging mereka. Jika penjual kesulitan atau enggan memberikan penjelasan, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ada yang perlu dipertanyakan mengenai kualitas atau asal-usul bahan yang digunakan.

6. Kenali Ciri-Ciri Fisik Bakso Tikus

Dengan mempelajari ciri-ciri fisik bakso tikus yang telah dibahas sebelumnya, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi bakso yang tidak layak konsumsi. Misalnya, bakso tikus biasanya memiliki warna pucat, tekstur yang keras dan kurang kenyal, serta aroma yang tidak sedap. Ketika membeli bakso, pastikan Anda memeriksa ciri-ciri ini untuk memastikan kualitas dan keamanannya.

7. Pilih Merek Bakso yang Terpercaya dan Terdaftar

Jika Anda membeli bakso dalam kemasan, pastikan untuk memilih merek yang sudah terkenal dan memiliki izin edar resmi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Merek-merek yang telah teruji kualitasnya biasanya telah melewati berbagai pengujian dan proses produksi yang ketat, sehingga Anda bisa lebih percaya pada keamanan dan kualitas produknya.

8. Buat Bakso Sendiri di Rumah

Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa bakso yang Anda konsumsi aman dan terjamin kualitasnya adalah dengan membuatnya sendiri di rumah. Dengan cara ini, Anda dapat mengontrol secara langsung bahan baku yang digunakan dan memastikan kebersihan proses pembuatannya. Meskipun memerlukan waktu dan usaha lebih, membuat bakso sendiri adalah pilihan yang sangat aman dan memberikan Anda kebebasan untuk menyesuaikan bahan sesuai dengan kebutuhan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading