Tips Ampuh Membedakan Seafood Segar dan yang Sudah Lama

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, mengkonsumsi seafood yang segar dan yang sudah lama akan terasa jauh berbeda. Mulai dari dari rasa, tekstur, hingga manfaat gizinya tentu sangat mempengaruhi pengalaman makan kita. Seafood segar biasanya memiliki cita rasa manis alami, daging yang kenyal, dan aroma laut yang khas.

Sementara itu, seafood yang sudah lama bisa terasa hambar, teksturnya lembek, bahkan bisa menimbulkan risiko gangguan kesehatan. Seafood sendiri dikenal sebagai sumber protein hewani yang kaya akan omega-3, vitamin, serta mineral penting untuk tubuh. Namun, kandungan nutrisi ini hanya bisa kita dapatkan secara maksimal jika seafood yang dikonsumsi masih dalam keadaan segar.

Jika kita tidak jeli memilih, bisa saja kita justru membeli seafood yang sudah kehilangan kesegarannya. Hal ini tentu merugikan, apalagi jika ternyata kualitasnya sudah menurun drastis. Untuk itu, berikut beberapa tips untuk memilih seafood yang segar jika kamu sedang ingin mengkonsumsinya.

1. Perhatikan Kondisi Kulit, Cangkang, atau Sisiknya

Seafood yang segar biasanya punya kulit, sisik, atau cangkang yang masih terlihat cerah, bersih, dan tidak kusam. Ikan segar misalnya, sisiknya akan menempel kuat di tubuh dan berkilau alami, bukan terlihat kusam atau terkelupas. Untuk udang atau kepiting, cangkangnya masih keras, mulus, dan tidak ada bercak hitam.

Sementara kerang atau tiram segar biasanya punya cangkang yang rapat, tidak retak, dan tidak menganga. Jika ada yang pecah atau terbuka lebar, bisa jadi seafood tersebut sudah tidak layak konsumsi. Cermati juga bagian mata ikan. Ikan segar matanya bening, tidak keruh, dan sedikit menonjol.

2. Cek Aroma Seafood

Indera penciuman adalah salah satu cara paling mudah untuk membedakan seafood segar atau tidak. Seafood segar biasanya berbau segar laut yang ringan dan alami, bukan menyengat. Jika baunya amis berlebihan, tajam, atau bahkan menyengat menusuk, berarti seafood sudah lama.

Ikan segar akan mengeluarkan aroma laut yang netral, tidak bikin mual. Udang atau cumi yang masih baru pun memiliki bau khas laut yang lembut. Jangan pernah menyepelekan aroma, karena itu tanda paling cepat terdeteksi. Meskipun penjual kadang berusaha menutupi dengan es atau air, tetap saja bau tidak segar akan tercium.

3. Perhatikan Warna Daging

Ikan segar punya daging yang cerah, kenyal, dan tidak pucat. Begitu ditekan dengan jari, dagingnya akan kembali ke bentuk semula, bukan meninggalkan cekungan. Untuk udang, pilih yang warnanya masih jernih dan transparan, bukan kehitaman atau kekuningan.

Sementara cumi segar punya warna putih cerah atau sedikit keunguan dengan kulit luar yang masih utuh. Jika warnanya berubah kecoklatan, tandanya sudah tidak segar. Kerang atau tiram segar biasanya berisi penuh, warnanya cerah, dan teksturnya kenyal.

4. Pilih Seafood yang Masih Hidup

Beberapa jenis seafood seperti kepiting, lobster, tiram, atau kerang sebaiknya dipilih dalam kondisi hidup. Hewan laut yang masih hidup menandakan kesegaran yang maksimal, karena begitu mati, proses pembusukan akan berlangsung sangat cepat. Kerang atau tiram segar biasanya akan menutup rapat cangkangnya saat disentuh.

Jika tetap terbuka, itu tanda sudah mati. Kepiting atau lobster segar akan masih bergerak aktif, meski pelan, dan tubuhnya terasa kokoh, bukan lemas. Meskipun harganya sedikit lebih mahal, seafood hidup memberikan kualitas rasa yang jauh lebih enak, teksturnya lebih juicy, dan tentu lebih aman untuk dikonsumsi.

5. Hindari Seafood yang Sudah Berlendir

Lendir berlebih pada seafood merupakan tanda awal pembusukan. Ikan segar biasanya terasa sedikit basah tapi tidak lengket berlebihan. Jika sudah terlalu berlendir, licin, dan berbau tidak sedap, sebaiknya jangan dibeli. Cumi segar akan terasa licin alami tapi tetap kenyal, bukan lengket dan bau.

Begitu juga dengan udang atau kerang, teksturnya harus terasa bersih dan segar, bukan seperti dilapisi lapisan lendir tebal. Lendir ini muncul karena reaksi bakteri yang berkembang pada permukaan seafood. Jadi, semakin berlendir seafood tersebut, semakin besar pula risiko bahaya kesehatan jika dikonsumsi.

Sahabat Fimela, demikian tips paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk memilih seafood di supermarket maupun pasar tradisional. Perlu diingat, agar mengkonsumsi seafood dalam batas yang wajar dengan mengimbangi nutrisi dari sumber makanan lain seperti sayuran, buah, biji-bijian, dan daging.