Penyebab Linu Pada Tulang Ekor, Bisa Jadi Karena Kebiasaan Buruk

Sakit Punggung — Ilustrasi penyebab linu pada tulang/Credit: shutterstock.com

Fimela.com, Jakarta Tulang ekor adalah bagian kecil namun penting dari tubuh manusia. Meskipun mungkin terdengar tidak terlalu penting, namun kelainan atau cedera pada tulang ekor dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tulang ekor sakit, dan penting untuk memahami penyebab potensial agar dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah atau mengobati kondisi tersebut.

Salah satu penyebab umum dari sakit tulang ekor adalah cedera fisik. Cedera ini bisa terjadi akibat kecelakaan mobil, jatuh dari ketinggian, atau bahkan cedera olahraga. Kekuatan yang diterapkan pada tulang ekor saat cedera ini bisa menyebabkan patah atau retak pada tulang ekor, yang menyebabkan rasa sakit yang signifikan.

Tidak hanya itu saja, ada berbagai hal lainnya yang menyebabkan tulang ekor terasa sakit. Kondisi ini juga bisa menunjukkan gejala penyakit tertentu. Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa dianggap remeh. Untuk mengatasinya, kamu perlu memahami penyebab pastinya. Berikut berbagai penyebab tulang ekor terasa sakit yang perlu dipahami.

Penyebab Sakit Tulang Ekor

sakit dan nyeri punggung bawah — Ilustrasi penyebab linu pada tulang. (Shutterstock/Sasin Paraksa)

1. Cedera

Penyebab utama sakit tulang ekor adalah cedera, seperti jatuh atau terbentur saat duduk. Untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh cedera, biasanya istirahat selama beberapa hari dan konsumsi obat pereda nyeri dapat membantu.

2. Postur duduk yang buruk

Postur duduk yang buruk dapat membuat tulang ekor terbebani dan menyebabkan rasa sakit. Cobalah untuk duduk dengan posisi yang tegak dan menggunakan bantalan tambahan jika diperlukan.

3. Kelainan tulang ekor

Beberapa orang memiliki kelainan bentuk tulang ekor yang dapat menyebabkan rasa sakit. Perawatan medis dapat diperlukan untuk mengatasi kelainan ini.

4. Trauma saat melahirkan

Wanita yang baru melahirkan sering mengalami sakit tulang ekor akibat tekanan yang terjadi saat proses persalinan. Menggunakan bantal dan posisi duduk yang nyaman dapat membantu meredakan rasa sakit.

5. Tumor atau Infeksi

Meskipun jarang terjadi, tumor atau infeksi di daerah tulang ekor dapat menjadi penyebab sakit. Perawatan medis diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

6. Gangguan saraf

Gangguan saraf di daerah tulang ekor juga dapat menyebabkan rasa sakit. Pengobatan medis dan terapi fisik mungkin diperlukan untuk mengatasi hal ini.

7. Kurang olahraga

Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat otot dan tulang ekor menjadi lemah, yang dapat menyebabkan sakit. Mulailah rutin berolahraga ringan dan peregangan untuk memperkuat otot dan tulang ekor.

Cara Menangani Tulang Ekor Sakit

Nyeri Leher dan Punggung — Ilustrasi penyebab linu pada tulang/Credit: pexels.com/Tobias

Salah satu cara penanganan tulang ekor sakit adalah dengan istirahat yang cukup. Memberi waktu untuk tubuh agar pulih dan memperbaiki diri adalah langkah pertama yang perlu dilakukan. Hindari aktivitas yang memperparah kondisi tulang ekor dan berikan tubuh waktu untuk beristirahat.

Selain istirahat, penggunaan bantal donat atau pelindung tulang ekor juga bisa membantu mengurangi tekanan pada area yang sakit. Bantalan ini dapat membantu mengurangi rasa sakit ketika duduk atau beraktivitas.

Penggunaan obat pereda nyeri juga bisa membantu mengurangi rasa sakit pada tulang ekor. Konsumsi obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) atau penggunaan krim pereda nyeri secara topikal dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri pada area tulang ekor.

Selain itu, terapi fisik juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan tulang ekor. Terapi ini dapat meliputi latihan penguatan otot panggul dan punggung bawah, serta teknik peregangan yang dapat membantu mengurangi ketegangan otot di sekitar tulang ekor.

Jika kondisi tulang ekor sakit tidak kunjung membaik setelah melakukan langkah-langkah penanganan di atas, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli terkait.