Sukses

Health

Kenali Penyebab Keringat Dingin, Bisa Jadi Pertanda Penyakit

Fimela.com, Jakarta Keringat dingin merupakan kondisi di mana seseorang berkeringat secara tiba-tiba dan berlebihan, tanpa adanya aktivitas fisik atau lingkungan yang panas. Gejala ini bisa menjadi tanda adanya penyakit serius yang perlu diwaspadai.

Keringat dingin seringkali dianggap sebagai gejala yang timbul saat seseorang sedang gugup atau stres. Namun, sebenarnya keringat dingin juga bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu dalam tubuh yang perlu diwaspadai. Beberapa contoh penyakit yang dapat menyebabkan seseorang mengalami keringat dingin adalah syok, migrain, vertigo, dan sepsis. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk tidak mengabaikan gejala keringat dingin dan memperhatikan kondisi tubuh mereka dengan seksama.

Tanda-tanda penyakit yang dapat dibuktikan melalui gejala keringat dingin juga memberikan pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin. Hati-hati, berikut adalah delapan penyakit yang bisa menimbulkan gejala keringat dingin.

Penyakit Penyebab Keringat Dingin

1. Syok

Ketika tubuh mengalami syok, reaksi yang terjadi adalah upaya untuk mempertahankan aliran darah ke organ-organ vital seperti jantung, otak, dan paru-paru. Hal ini dilakukan dengan menyempitkan pembuluh darah di bagian luar tubuh dan memperluas pembuluh darah di organ-organ penting. Meskipun demikian, dampak dari syok masih sangat berbahaya karena dapat mengganggu fungsi organ-organ tersebut akibat kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup.

2. Stres

Stres atau kecemasan adalah suatu kondisi mental yang bisa terpicu oleh berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, stres dapat muncul akibat adanya tanggung jawab yang berlebihan dan tekanan yang dirasakan individu. Misalnya, stres bisa disebabkan oleh tuntutan di rumah seperti mengurus keluarga, di tempat kerja seperti deadline proyek, atau di sekolah seperti ujian yang menuntut untuk sukses. Ketika seseorang mengalami stres, oksigen yang masuk ke otak juga akan terhambat sehingga menimbulkan reaksi fisik seperti keringat dingin.

3. Mual

Mual adalah suatu kondisi yang seringkali membuat seseorang merasa tidak nyaman dan ingin muntah. Meskipun mual termasuk dalam kategori gejala ringan, namun hal ini bisa mengganggu aktifitas sehari-hari seseorang. Ketika merasa mual, banyak orang menjadi kurang nafsu makan, lesu, dan memiliki perasaan tidak enak badan secara umum. Walaupun kebanyakan orang cenderung merasa ingin muntah ketika merasakan mual, namun tidak semua kasus mual akan berujung pada tindakan muntah.

4. Migrain

Migrain adalah suatu kondisi neurologis yang ditandai dengan sakit kepala parah yang dapat berlangsung berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Sakit kepala ini sering kali disertai dengan gejala-gejala seperti mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya dan suara. Salah satu gejala umum migrain adalah diaphoresis, yaitu keluarnya keringat dingin saat tubuh merespons rasa sakit. Keringat yang keluar bisa sangat banyak dan tidak nyaman bagi penderita, sehingga menambah ketidaknyamanan mereka secara keseluruhan selama suatu episode.

5. Vertigo

Vertigo adalah sensasi berputar atau bergerak ketika tidak ada gerakan yang sebenarnya, berbeda dengan migrain yang biasanya ditandai dengan sakit kepala. Perasaan ini dapat sangat membingungkan dan melemahkan bagi mereka yang mengalaminya. Vertigo sering kali disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam, seperti vertigo posisional paroksismal jinak (BPPV) atau penyakit Ménière. Vertigo juga dapat berhubungan dengan kondisi yang memengaruhi otak, seperti neuritis vestibular atau labirinitis.

Penyakit Penyebab Keringat Dingin

6. Pingsan

Pingsan atau sinkop adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen ke bagian otak, menyebabkan seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran. Gejala pingsan seringkali diawali dengan keringat dingin yang muncul tepat sebelum atau setelah pingsan terjadi. Pingsan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, kelelahan, hingga detak jantung yang terlalu cepat atau lambat. Hal ini membuat aliran darah dan oksigen menuju otak terganggu sehingga menyebabkan seseorang pingsan.

7. Sepsis

Sepsis adalah kondisi yang sangat serius dan membutuhkan penanganan medis segera. Ketika seseorang mengalami sepsis, darah mereka bisa mulai menggumpal atau bahkan keluar dari pembuluh darah, menyebabkan organ-organ vital sulit untuk mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup. Gejala sepsis dapat sangat bervariasi, mulai dari demam tinggi hingga keringat dingin, serta kebingungan dan kesulitan bernapas. Jika tidak ditangani dengan cepat, sepsis bisa berujung pada kerusakan organ permanen atau bahkan kematian.

8. Nyeri hebat akibat cedera

Nyeri hebat akibat cedera adalah salah satu bentuk pengalaman fisik yang paling mengganggu dan menyakitkan. Ketika seseorang mengalami cedera serius seperti patah tulang atau benturan keras di kepala, rasa sakit yang ditimbulkannya bisa luar biasa parah dan membuat seseorang merasa tidak mampu bertahan. Sensasi nyeri ini seringkali disertai dengan keringat dingin, dimana tubuh mulai memproduksi keringat secara berlebihan sebagai upaya untuk menyeimbangkan suhu tubuh yang terganggu oleh keadaan stres dan rasa sakit yang luar biasa.

9. Hipoksia

Hipoksia terjadi ketika tubuh kekurangan oksigen yang cukup untuk berfungsi secara normal, dan salah satu gejalanya adalah keringat dingin. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyumbatan pada saluran udara atau pembuluh darah, cedera paru-paru atau jantung, serta paparan racun atau alergen tertentu. Kondisi hipoksia yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kerusakan organ vital dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengalami keringat dingin akibat hipoksia untuk segera mencari pengobatan medis agar kondisinya dapat ditangani dengan cepat.

 

Penyakit Penyebab Keringat Dingin

10. Infeksi

Demam dan keringat dingin adalah gejala umum yang sering terjadi saat seseorang mengalami infeksi, baik itu flu, COVID-19, atau penyakit menular lainnya. Ketika tubuh melawan infeksi, suhu tubuh bisa meningkat sehingga menyebabkan demam. Sementara itu, keringat dingin bisa muncul sebagai respons dari tubuh ketika suhu tubuh mulai turun kembali setelah demam mereda. Kondisi ini biasanya membuat seseorang merasa tidak nyaman, lemah, dan ngilu di seluruh tubuh.

11. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah adalah kondisi serius yang dapat terjadi pada pengidap diabetes atau pradiabetes. Salah satu gejala umum dari hipoglikemia adalah keringat dingin, dimana tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan sebagai respons terhadap kadar gula darah yang turun drastis. Selain keringat dingin, pengidap hipoglikemia juga dapat merasakan detak jantung cepat, gemetar, rasa gugup atau cemas, pusing, dan bahkan kelaparan.

12. Menopause

Menopause adalah proses biologis alami yang terjadi pada wanita yang biasanya terjadi pada usia 45 hingga 55 tahun. Menopause menandai berakhirnya masa reproduksi wanita dan ditandai dengan fluktuasi drastis pada tingkat estrogen dan progesteron dalam tubuh. Perubahan hormon ini menyebabkan berhentinya siklus menstruasi, serta berbagai gejala fisik dan emosional seperti hot flashes, perubahan suasana hati, dan kelelahan.

13. Hiperhidrosis

Hiperhidrosis merupakan kondisi ketika seseorang mengalami keringat berlebih, baik itu disebabkan oleh aktivitas fisik seperti olahraga intensif atau karena cuaca panas yang membuat tubuh merasa kepanasan. Meskipun berkeringat adalah mekanisme alami tubuh untuk mendinginkan diri dan mengeluarkan racun, namun bagi orang-orang dengan hiperhidrosis, produksi keringat bisa menjadi sangat berlebihan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading