Mengapa Darah Rendah Bisa Terjadi? Ini Penyebab dan Solusinya

Hipotensi adalah sebuah kondisi ketika tekanan darah dalam tubuh di bawah batas normal atau biasa dikenal sebagai tekanan darah rendah. Hal ini bisa terjadi akibat gangguan kesehatan sendiri atau gejala dari penyakit tertentu, seperti demam berdarah. Meskipun memiliki ritme yang sama, namun Hipotensi dan Hipertensi adalah dua penyakit yang berbeda ya, sahabat Fimela. Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah dalam tubuh seseorang yang berada di atas 140/90 mmHg.

Sementara itu, Hipotensi adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Sedangkan normalnya tekanan darah seseorang berada di antara 90/60 mmHg sampai dengan 120/80 mmHg. Dan jika tekanan darah berada di antara 120/80 mmHg dan 140/90 mmHg, maka kondisi ini disebut dengan Prehipertensi. Namun, Hipertensi dan Hipotensi adalah kondisi yang harus ditangani dengan tepat sesegera mungkin.

1. Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan cairan. Hal ini bisa mengurangi volume darah, yang pada akhirnya menyebabkan tekanan darah turun. Selain itu, dehidrasi juga bisa disebabkan oleh diare, muntah, atau keringat berlebihan akibat cuaca panas atau aktivitas fisik yang berat.

2. Masalah Jantung

Penyakit jantung seperti serangan jantung, gagal jantung, atau gangguan irama jantung (aritmia) juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah. Ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terbatas, yang menyebabkan tekanan darah menurun.

3. Rendahnya Volume Darah dalam Tubuh 

Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang mengalami cedera parah dan mengalami pendarahan. Jika pendarahan terjadi dalam jumlah besar, hal tersebut dapat menurunkan volume darah dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh tidak akan optimal. Sehingga, turut menyebabkan tekanan darah dalam tubuh menurun secara drastis.

4. Efek Samping Obat

Beberapa obat-obatan juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sebagai efek samping. Contoh beberapa obat yang dapat menurunkan tekanan darah adalah obat diuretik, obat untuk hipertensi, antidepresan, dan obat-obatan untuk penyakit jantung. Jangan lupa untuk memeriksa efek samping obat dengan dokter sebelum mengonsumsinya, ya, sahabat Fimela!

1. Perbanyak Konsumsi Cairan

Menjaga tubuh untuk tetap terhidrasi adalah langkah pertama dalam mengatasi tekanan darah rendah. Pastikan sahabat Fimela minum cukup air setiap harinya untuk menjaga volume darah tetap optimal. Hindari juga alkohol yang bisa meningkatkan risiko dehidrasi.

2. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

Cara berikutnya adalah dengan menjaga pola makan yang seimbang. Seperti mengonsumsi makanan kaya akan zat besi, vitamin B12, dan asam folat sangat penting untuk meningkatkan kadar darah. Makanan seperti daging merah, bayam, kacang-kacangan, dan sereal bisa membantu produksi sel darah merah dan meningkatkan tekanan darah.

3. Menghindari Perubahan Posisi yang Tiba-Tiba

Jika sahabat Fimela sering mengalami pusing saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring, cobalah untuk bergerak perlahan. Saat beralih dari posisi duduk atau berbaring, lakukan dengan perlahan dan beri waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri.

4. Mengonsumsi Obat-obatan

Jika darah rendah disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi masalah tersebut. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai solusi medis yang tepat untuk mengatasi darah rendah, ya, sahabat Fimela! Terutama jika penyebabnya terkait dengan gangguan jantung atau hormon.

Sahabat Fimela, jika kamu merasa sering mengalami gejala darah rendah, seperti pusing yang berlebihan, lemas, pingsan, atau merasa sangat tidak enak badan, segeralah konsultasikan masalah ini dengan dokter. Sebab Kondisi darah rendah yang tidak ditangani dengan tepat bisa memengaruhi kualitas hidup dan meningkatkan risiko komplikasi.

Semoga informasi di atas dapat membantu sahabat Fimela dalam memahami Hipotensi atau tekanan darah rendah, ya! Jika kamu merasa gejala darah rendah mengganggu aktivitasmu, jangan ragu untuk menghubungi dokter.