Kenapa Stres Bikin Makan Lahap Terus? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi makan berlebihan/freepik.com/studioredcup — Intip penjelasan singkat mengenai penyebab dan cara mengatasi makan berlebihan saat stres. (Sumber: Freepik/studioredcup).... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Tahukah kamu, bahwa makan terus menerus dalam jangka panjang bisa menjadi bagian dari respons alami tubuh saat menghadapi stres, cemas, atau emosi negatif lainnya. Kebiasaan makan terus menerus ini kemudian disebut dengan istilah stress eating, di mana makanan digunakan sebagai pelarian untuk merasa lebih baik. Kebanyakan orang biasanya, makan makanan yang manis atau bahkan berlemak, seperti cokelat, es krim, atau permen yang dipercaya dapat meredakan stres dan memberikan rasa lebih nyaman sesaat. Namun, perlu diingat bahwa efek ini hanya berlangsung sementara dan justru dapat membuat kita semakin merasa bersalah atau kecewa setelahnya.

Makan karena stres sesekali, mungkin tidak akan memberikan efek langsung merusak kesehatan, tetapi, seiring berjalannya waktu, terlalu banyak makan karena stres dapat membahayakan tubuh. Masalah umum yang dapat terjadi adalah obesitas atau kelebihan berat badan, diabetes, dan penyakit jantung. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang bentuk tubuh atau usia.

Kabar baiknya, kebiasaan ini dapat diatasi, jadi tidak perlu terlalu khawatir. Dengan memahami penyebab dan melatih kesadaran saat makan, kita bisa mulai belajar mengendalikan doorngan makan yang dipicu oleh stres ini dan menjaga keseimbangan tubuh serta pikiran lebih jernih lagi. Melansir dari goeatrightnow.com, berikut ini akan dijelaskan penyebab dan cara mengatasi kebiasaan makan berlebihan saat stres. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab Makan Terus Saat Stres

Ilustrasi kurang tidur/freepik.com/benzoix — Kurang tidur menjadi penyebab makan berlebihan akibat stres. (Sumber: Freepik/benzoix).... Selengkapnya

1. Peningkatan Hormon Kortisol

Saat kita mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang berfungsi untuk meningkatkan energi dan kesiapan tubuh dalam menghadapi tekanan dan ancaman. Kortisol juga dapat memicu peningkatan nafsu makan, terutama terhadap makanan tinggi gula dan lemak. Hal ini disebabkan, karena tubuh secara alami mencari sumber energi cepat untuk menghadapi situasi yang dianggap sebagai ancaman.

2. Pelepasan Dopamin

Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan lemak saat stres dapat merangsang pelepasan dopamin dalam otak, yaitu neurotransmitter yang memberikan perasaan senang dan nyaman. Saat stres, seseorang cenderung mencari makanan yang dapat meningkatkan kadar dopamin untuk mengurangi ketegangan dan memberikan efek menenangkan sementara. Maka wajar, jika pada akhirnya kita akan makan terus menerus yang manis-manis selama periode stres ini.

3. Stres Kronis

Jika stres berlangsung dalam jangka panjang (stres kronis), pola makan emosional dapat menjadi kebiasaan yang harus segera dilakukan tindakan serius. Tubuh yang secara terus-menerus memproduksi kortisol, dapat menyebabkan kita lebih sering mengidam makanan tinggi kalori. Selain itu, stres kronis juga dapat mengganggu sinyal rasa lapar dan kenyang, sehingga seseorang lebih sulit mengontrol asupan makanan.

4. Kurang Tidur

Stres sering kali menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia. Oleh karena itu, kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar, yaitu peningkatan hormon ghrelin (pemicu lapar) dan penurunan hormon leptin (pengontrol kenyang). Akibatnya, kita akan lebih mudah merasa lapar dan lebih cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi.

Cara Mengatasi Makan Karena Stres

Ilustrasi mengatasi stres/freepik.com/senivpetro — Atasi makan berlebihan saat stres dengan beralih pada meditasi. (Freepik/senivpetro).... Selengkapnya

1. Mindful Eating

Makan dengan penuh kesadaran, adalah salah satu cara efektif yang dapat dilakukan ketika kita merasa stres dan makan menginginkan makanan yang manis dan banyak untuk dikonumsi. Dengan memperhatikan tekstur, rasa, serta jumlah makanan yang dikonsumsi, kita dapat lebih mengenali sinyal lapar dan kenyang sehingga tidak makan hanya karena dorongan emosional.

2. Kelola Stres

Mengelola stres dengan cara melakukan berbagai aktivitas seperti meditasi, olahraga, menulis jurnal, atau menghabiskan waktu bersama orang terdekat dapat membantu mengalihkan perhatian dari stres tanpa harus menggunakan makanan sebagai pelarian.

3. Tidur yang Cukup

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon ghrelin dan leptin, yang bertanggung jawab dalam mengatur rasa lapar dan kenyang. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga pola tidur yang teratur, karena dengan cara ini kita dapat membantu mengurangi kecenderungan makan berlebihan akibat kelelahan atau stres.

4. Kenali Pola Makan

Menyadari pola makan yang tidak sehat memungkinkan seseorang untuk mencari solusi yang lebih tepat dalam menghadapinya, sehingga makan bukan lagi menjadi satu-satunya cara untuk meredakan stres. Dengan menerapkan langkah-langkah seperti mencatat, memahami, dan mengatur kapan dan mengapa dorongan makan berlebihan muncul secara konsisten, kebiasaan makan berlebihan saat stres dapat dikurangi, sehingga pola makan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Itulah tadi, penyebab dan cara mengatasi makan berlebihan saat mengalami stres. Semoga dengan adanya artikel ini kita bisa meminimalisir tindakan makan secara berlebihan ini.