Sukses

Health

Cortisol Belly Bisa Muncul Tiba-Tiba! Kenali 6 Penyebabnya agar Perut Tetap Sehat dan Rata

Fimela.com, Jakarta Tahukah kamu? Bahwa Perut buncit akibat kortisol merupakan masalah serius yang semakin mengkhawatirkan bagi banyak orang yang berjuang melawan lemak perut membandel yang tidak kunjung hilang, bahkan setelah menjalankan diet dan olahraga rutin setiap hari. Jenis lemak perut ini terkait erat dengan stres dan ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh, sehingga berbeda dengan kenaikan berat badan biasa. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan mempelajari apa itu perut kembung akibat kortisol dan penyebabnya sebagai langkah awal pencegahan yang tentunya secara efektif sangat mendukung kesehatan yang dilansir langsung dari sumber terpercaya sumeira.com.

Apa itu Cortisol Belly?

Sahabat Fimela, lemak kortisol pada perut adalah jenis lemak perut yang dikaitkan dengan kadar kortisol yang tinggi, sebuah hormon stres yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Peningkatan kortisol ini dapat memperlambat metabolisme, melemahkan kekebalan tubuh, dan mengganggu pengaturan gula darah, sehingga meningkatkan risiko resistensi insulin.

Tidak seperti lemak perut biasa, lemak kortisol pada perut juga bisa disebabkan oleh stres kronis dan ketidakseimbangan hormon. Lemak ini sering kali muncul sebagai berat badan ekstra di bagian tengah tubuh, bahkan tanpa penambahan berat badan secara keseluruhan. Mengelola kortisol secara efektif sangat penting untuk mengurangi lemak perut dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. 

Penyebab Kortisol Belly

1. Stres Kronis

Jika kamu terus-menerus merasa stres, tubuh akan memproduksi lebih banyak kortisol, hormon yang terkait langsung dengan penyimpanan lemak di area perut. Kondisi stres ini kemudian memicu respons melawan atau lari, yang menyebabkan meningkatnya keinginan untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi terus menerus tanpa henti. Paparan stres jangka panjang akibat tenggat waktu pekerjaan, konflik hubungan, atau kesulitan keuangan dapat membuat kortisol terus meningkat, sehingga menyulitkan pembakaran lemak dalam tubuh. 

2. Kualitas Tidur yang Buruk

Kurang tidur meningkatkan kortisol dan mengganggu ritme sirkadian tubuh. Kurang tidur juga mengurangi leptin (hormon yang memberi sinyal kenyang) dan meningkatkan ghrelin (hormon lapar), yang menyebabkan makan berlebihan, terutama makanan manis dan tinggi karbohidrat. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam semalam lebih mungkin mengalami penambahan lemak perut.

3. Pola Makan yang Tidak Sehat

Mengonsumsi terlalu banyak makanan olahan dan gula tambahan bisa menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan kortisol. Asupan fruktosa tinggi, yang umumnya ditemukan dalam minuman manis, telah dikaitkan dengan peningkatan penyimpanan lemak visceral. Selain itu, minuman yang mengandung alkohol juga bisa meningkatkan kortisol dan berkontribusi terhadap penumpukan lemak perut.

4. Konsumsi Kafein Berlebihan

Kafein meningkatkan kortisol, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau saat perut kosong. Beberapa minuman berenergi atau beberapa cangkir kopi sepanjang hari dapat membuat kortisol tetap tinggi selama berjam-jam. Oleh karena itu, disarankan untuk kamu beralihlah ke pilihan yang lebih rendah kafein seperti teh hijau, yang juga mengandung L-theanine, untuk meningkatkan relaksasi.

5. Kurangnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin dan dapat memperburuk keseimbangan kortisol. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan olahraga sedang yang teratur. Manfaat dari olahraga ringan ini tidak hanya dapat membakar kalori tetapi juga menurunkan kortisol dan meningkatkan endorfin, sehingga meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

6. Ketidakseimbangan Hormon

Kondisi seperti PCOS, kelelahan adrenal, disfungsi tiroid, atau menopause meningkatkan kortisol dan meningkatkan penyimpanan lemak dalam perut. Ketidakseimbangan estrogen selama menopause juga menjadi salah satu penyumbang utama kortisol pada perut wanita.

Bagaimana? Setelah membaca dan mengetahui 6 penyebab Cortisol Belly ini, kamu bisa lebih waspada dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan perut, ya. Ingat, keseimbangan stres dan gaya hidup sangatlah berpengaruh!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading