Sukses

Health

Sering Lupa Bisa Jadi Tanda Bahaya yang Serius, Yuk Kenali Tanda-tandanya Sekarang Juga!

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, lupa sering dianggap sebagai bagian normal dari penuaan, faktanya kehilangan ingatan juga bisa menjadi pertanda adanya kondisi medis yang lebih serius, seperti demensia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui penyebab utama dari masalah ingatan ini dalam menentukan langkah perawatan yang tepat kedepannya. Jangan sampai kamu anggap hal ini sepele, ya!

Menurut Institut Nasional Penuaan (NIA), hilangnya daya ingat dan kelupaan merupakan masalah umum, terutama di kalangan lansia. Namun, tidak semua kasus lupa bersifat ringan. Beberapa di antaranya bisa menjadi sinyal gangguan kesehatan serius yang perlu ditangani segera. Nah, dengan memahami perbedaan antara kelupaan normal dan yang tidak wajar ini, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai gejalanya dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan. 

Dalam artikel ini, kami sudah merangkum dari laman resources.healthgrades.com, tentang definisi kelupaan dan gejalanya, penyebab hilangnya ingatan dan kelupaan, serta perbedaan antara kelupaan normal dan penyakit demensia yang mungkin seringkali dilupakan oleh kita. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! 

Kelupaan Normal Seiring Bertambahnya Usia vs. Demensia

Sahabat Fimela, kelupaan adalah ketidakmampuan mengingat yang terjadi sesekali yang diakibatkan oleh perubahan pada otak. Kelupaan dapat menjadi bagian umum dari penuaan atau gejala dari kondisi atau penyakit lainnya. Saat mengalami kelupaan, kamu mungkin merasa lebih sulit untuk mengingat informasi atau kejadian, mempelajari hal baru, atau mengingat sesuatu yang sudah terjadi dan dilihat. 

Karena kehilangan ingatan merupakan gejala utama demensia, banyak orang yang mengalami kelupaan mungkin khawatir bahwa mereka memiliki gejala kondisi serius, seperti penyakit Alzheimer. Oleh karena itu, penting banget nih buat kita lebih memahami perbedaan diantara keduanya supaya tak langsung ciut mentalnya saat mengalami kelupaan. 

 

Cara Membedakan antara Kelupaan dan Demensia

Mungkin kita bertanya-tanya apa yang membedakan antara kelupaan dengan demensia? Bukahkah kedua hal itu sama saja? Nyatanya kedua hal tersebut berbeda ya, tidak bisa disamakan karena bahasan 'lupa' saja. Faktor utama yang membedakan demensia dari kelupaan biasa adalah demensia dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan merawat dirinya sendiri.

Sedangkan, kelupaan biasa umumnya tidak mengganggu aktivitas harian secara signifikan. Misalnya, kamu lupa meletakkan kunci atau lupa membawa payung saat hujan adalah hal wajar yang bisa dialami oleh siapa saja, terutama ketika sedang stres atau kurang tidur. Kelupaan semacam ini biasanya dapat diingat kembali setelah beberapa saat atau dengan sedikit bantuan pengingat. Lebih jelasnya lagi, yuk kita intip saja beberapa perbedaanya di bawah ini. 

Menurut Asosiasi Alzheimer, berikut ini adalah gambaran mengenai tanda-tanda peringatan potensial yang membedakan antara demensia dan kelupaan normal yang terkait dengan penuaan.

Perubahan Umum Terkait Usia

  • Kadang-kadang membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang biasa, seperti menggunakan remote TV.
  • Membuat keputusan aneh sesekali.
  • Kadang-kadang tidak membayar cicilan bulanan.
  • Lupa sementara, mialnya tentang hari apa sekarang atau tanggalnya.
  • Kadang-kadang lupa atau tersandung pada sebuah kata.
  • Kadang-kadang salah menaruh barang dan perlu menelusuri kembali langkah kamu untuk menemukannya.

Gejala Demensia

  • Kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari, seperti mengemudi atau merawat diri sendiri.
  • Seringnya melakukan kesalahan dalam penilaian dan pengambilan keputusan.
  • Ketidakmampuan mengelola anggaran.
  • Kehilangan jejak tanggal atau musim.
  • Kesulitan dalam melakukan percakapan, sering mengulang-ulang perkataan, atau terus-menerus lupa kosakata.
  • Salah menaruh barang dan tidak dapat menelusuri kembali langkah kamu untuk mencarinya. 

Apa Penyebab Lain dari Kelupaan?

Kelupaan terkadang bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus, mengobati akar penyebabnya akan meredakan gejala kelupaan atau masalah ingatan lainnya.

NIA mencantumkan kemungkinan penyebab kelupaan berikut ini:

  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Efek samping obat.
  • Gangguan tertentu pada hati, ginjal, atau tiroid.
  • Kekurangan vitamin atau mineral tertentu, seperti kekurangan vitamin B12.
  • Pembekuan darah atau infeksi yang mempengaruhi otak.

Kemungkinan Penyebab Serius dari Kelupaan

Gejala yang berhubungan dengan ingatan juga dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius yang memerlukan penanganan segera atau, dalam beberapa kasus, penanganan darurat perlu dilakukan. Kemungkinan penyebab serius dari kelupaan meliputi:

  • Cedera Otak Traumatis (TBI): TBI ringan atau gegar otak dapat menyebabkan masalah sementara pada memori, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta melambatnya kemampuan berpikir, rasa linglung, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Stroke: Seseorang yang menunjukkan kebingungan tiba-tiba dengan disertai gejala seperti wajah terkulai, kehilangan keseimbangan, kelemahan otot, perubahan penglihatan, atau kesulitan berbicara, mungkin bisa jadi mereka mengalami stroke.
  • Serangan Iskemik Transien (TIA): Gejala TIA mirip dengan stroke, tetapi akan hilang setelah beberapa menit. Meskipun gejalanya tampak hilang dengan sendirinya, TIA adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.
  • Tumor Otak: Salah satu gejala umum tumor otak, yang mungkin bersifat kanker atau tidak, adalah hilangnya ingatan. Gejala lainnya termasuk sakit kepala, disorientasi, perubahan kepribadian, dan kejang.
  • Kondisi Neurologis: Kondisi yang memengaruhi fungsi otak dan saraf dapat menyebabkan hilangnya ingatan. Kondisi ini meliputi penyakit Parkinson, penyakit Huntington, dan infeksi yang menyebabkan ensefalitis, atau pembengkakan di otak.

Nah, jika Sahabat Fimela sering mengalami kelupaan yang mengganggu aktivitas sehari-hari atau terjadi berulang kali, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan yang tepat dan cepat bisa membantu mencegah kondisi demensia atau yang lainnya di kemudian hari.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading