Nasi Beku dapat Menurunkan Kadar Gula, Mitos atau Fakta?

Nasi Putih — Ilustrasi nasi putih beku/copyright unsplash.com/... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Nasi merupakan makanan pokok yang tidak terpisahkan dari keseharian Sahabat Fimela. Namun, bagi sebagian orang, terutama yang memiliki masalah dengan gula darah, konsumsi nasi putih bisa menjadi tantangan tersendiri.

Kabar baiknya, ada satu cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu menurunkan kadar gula dalam nasi, yaitu dengan membekukannya.

Membekukan nasi bukan hanya membuatnya lebih awet, tapi ternyata juga bisa mengubah struktur pati di dalamnya. Proses ini bisa membantu mengurangi indeks glikemik nasi, sehingga dampaknya terhadap lonjakan gula darah menjadi lebih rendah. Yuk, simak lebih lanjut penjelasan ilmiah dan tips praktis seputar cara ini!

Mengubah Pati Menjadi Pati Resisten

nasgor mentega 1 — Ilustrasi nasi putih/Copyright pexels.com/makafood... Selengkapnya

Ketika nasi dimasak dan kemudian didinginkan atau dibekukan, sebagian patinya berubah menjadi pati resisten. Pati resisten adalah jenis pati yang tidak mudah dicerna oleh tubuh dan berfungsi seperti serat. Ini berarti tubuh tidak langsung mengubahnya menjadi glukosa, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat.

Pati resisten membantu menurunkan indeks glikemik nasi, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau Sahabat Fimela yang sedang menjaga pola makan. Dengan konsumsi nasi yang mengandung lebih banyak pati resisten, tubuh bisa mengatur kadar gula darah dengan lebih stabil.

Setelah nasi matang, Sahabat Fimela bisa membiarkannya dingin terlebih dahulu pada suhu ruang, lalu simpan dalam wadah tertutup dan bekukan di dalam freezer. Saat ingin dikonsumsi, nasi bisa dikukus atau dipanaskan kembali. Proses pemanasan ulang tidak akan menghilangkan pati resisten yang telah terbentuk.

Namun, penting untuk tidak menyimpan nasi terlalu lama di suhu ruang karena bisa memicu pertumbuhan bakteri. Pastikan nasi langsung didinginkan setelah suhu ruang tercapai dan disimpan maksimal 1-2 jam sebelum masuk kulkas atau freezer.

Ilustrasi nasi merah/freepik.com/EyeEm — Lebih tinggi serat dan rendah gula, nasi merah bisa jadi pilihan tepat untuk tetap makan nasi saat diet. (Foto dok: Freepik/EyeEm).... Selengkapnya

Meski nasi yang dibekukan bisa membantu menurunkan indeks glikemik, Sahabat Fimela tetap perlu mengontrol porsinya. Terlalu banyak makan nasi, dalam bentuk apa pun, tetap bisa berdampak pada kadar gula darah dan berat badan.

Mengombinasikan nasi beku dengan lauk tinggi serat dan protein seperti sayuran dan tahu-tempe bisa membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam tubuh. Dengan begitu, Sahabat Fimela tetap bisa menikmati nasi tanpa rasa khawatir yang berlebihan.

Tidak semua jenis nasi memiliki efek yang sama saat dibekukan. Nasi putih biasa memang bisa menghasilkan pati resisten, namun jenis nasi merah atau cokelat lebih unggul karena kandungan serat alaminya yang lebih tinggi. Jenis nasi ini juga menghasilkan lonjakan gula darah yang lebih rendah sejak awal.

Jika Sahabat Fimela ingin mendapatkan manfaat maksimal, cobalah menggunakan nasi merah atau beras basmati yang juga memiliki indeks glikemik lebih rendah. Membekukannya akan menambah manfaat tersebut, menjadikannya pilihan yang lebih sehat.

Konsultasikan dengan Ahli Gizi

Jika Sahabat Fimela memiliki kondisi medis seperti diabetes, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi atau dokter sebelum mencoba metode ini. Setiap tubuh memiliki respons yang berbeda terhadap makanan, termasuk nasi yang telah dibekukan.

Dengan panduan yang tepat, Sahabat Fimela bisa menyesuaikan pola makan yang tidak hanya sehat tapi juga menyenangkan. Nasi tetap bisa dinikmati, asalkan tahu cara mengolah dan mengonsumsinya dengan bijak.