15 Juta Bayi Lahir Prematur, Perawatan Kelahiran Prematur dengan Nutrisi yang Cukup!

Cara Menangani Bayi yang Mengalami Perut Kembung dan Muntah — Ilustrasi Menangani Perut Kembung Bayi Credit: pexels.com/Ginnie... Selengkapnya

ringkasan

Kelahiran prematur masih menjadi tantangan global dan penyebab utama kematian anak di bawah usia lima tahun, dengan Indonesia termasuk lima besar negara dengan angka tertinggi.
Intervensi gizi optimal sejak masa kehamilan, seperti konsumsi tablet tambah darah dan pemeriksaan rutin, serta nutrisi adekuat bagi bayi prematur (ASI, fortifikasi) sangat krusial untuk mencegah prematuritas
Kolaborasi antara institusi medis, tenaga kesehatan, dan perusahaan seperti Nestlé melalui edukasi serta penyediaan produk nutrisi khusus berperan penting dalam meningkatkan kualitas perawatan dan harapan hidup bayi prematur.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, kelahiran prematur masih menjadi isu kesehatan global yang signifikan, memengaruhi jutaan keluarga di seluruh dunia setiap tahunnya. Fenomena ini tidak hanya menempatkan bayi pada risiko kesehatan yang lebih tinggi, tetapi juga menjadi penyebab utama kematian anak di bawah usia lima tahun. Memahami urgensi masalah ini adalah langkah awal untuk memberikan perhatian yang lebih baik.

Di tengah tantangan tersebut, intervensi nutrisi yang tepat dan optimal memegang peranan krusial, baik untuk ibu hamil maupun bayi yang lahir prematur. Nutrisi yang adekuat sejak dini dapat secara signifikan mencegah kejadian kelahiran prematur dan sekaligus mendukung tumbuh kembang optimal bayi yang terlahir lebih awal. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan mereka.

Di Indonesia sendiri, angka kelahiran prematur masih sangat tinggi, menempatkan negara kita dalam daftar lima besar di dunia. Oleh karena itu, upaya kolektif untuk memastikan setiap ibu hamil mendapatkan gizi yang cukup dan setiap bayi prematur memperoleh asupan terbaik menjadi sangat penting guna meningkatkan kualitas hidup generasi penerus.

Angka Kelahiran Prematur di Dunia dan Indonesia: Fakta yang Perlu Diketahui

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa sekitar 15 juta bayi lahir prematur setiap tahun secara global, dengan lebih dari satu juta di antaranya meninggal akibat komplikasi yang sebenarnya bisa dicegah. Angka ini menjadikan kelahiran prematur sebagai penyebab utama kematian anak, menyumbang lebih dari satu dari lima kematian balita. Tren ini belum menunjukkan perubahan signifikan dalam satu dekade terakhir.

Indonesia menghadapi tantangan serupa dengan menjadi salah satu dari lima negara dengan jumlah kelahiran prematur tertinggi di dunia. Diperkirakan 675.700 bayi lahir prematur setiap tahun di tanah air. Prematuritas dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan penyebab terbesar kematian bayi di Indonesia, dengan sekitar 26,4% kematian bayi terjadi pada masa neonatal (0-28 hari) dan 22,5% pada periode pasca-neonatal (29 hari-11 bulan) berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2024.

Fakta-fakta ini menggarisbawahi betapa pentingnya perhatian serius terhadap pencegahan dan penanganan kelahiran prematur. Dampak jangka panjang dari prematuritas dapat memengaruhi kualitas hidup anak hingga dewasa, termasuk risiko luaran neurodevelopmental yang buruk.

Nutrisi Optimal Sejak Dini: Kunci Cegah Kelahiran Prematur dan Dukungan Bayi Prematur

Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A, Subsp. Neo., seorang Spesialis Anak dan Neonatologi dari RSCM, menekankan bahwa perawatan bayi prematur tidak hanya berfokus pada kelangsungan hidup, tetapi juga pada kualitas tumbuh kembangnya. Asupan gizi yang tepat sejak hari pertama kehidupan sangat menentukan bagaimana bayi dapat bertahan dan berkembang di kemudian hari.

Studi kecil yang dilakukan oleh Prof. Rinawati bersama tim ahli gizi menunjukkan bahwa intervensi gizi yang baik selama kehamilan dapat menurunkan kejadian prematur hingga 50 persen. Ibu hamil yang mendapatkan edukasi gizi dan mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin memiliki risiko lebih rendah melahirkan bayi prematur. Bayi prematur dari kelompok yang diintervensi juga memiliki masa perawatan di NICU yang lebih singkat.

Intervensi gizi yang tepat sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal bayi prematur. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami luaran neurodevelopmental yang buruk. Oleh karena itu, pertumbuhan dan nutrisi yang adekuat berperan penting dalam memperbaiki luaran jangka panjang mereka. Pendekatan holistik, termasuk dukungan emosional dan stimulasi, juga krusial.

Strategi Nutrisi untuk Bayi Prematur: ASI hingga Fortifikasi

Untuk memastikan bayi prematur mendapatkan nutrisi terbaik, para ahli merekomendasikan pendekatan yang agresif dan dini. Prioritas utama adalah Air Susu Ibu (ASI) karena merupakan sumber gizi terbaik. Namun, kandungan nutrisi ASI mungkin perlu diperkaya untuk memenuhi kebutuhan sangat tinggi bayi prematur.

Oleh karena itu, penambahan Human Milk Fortifier (HMF) pada ASI sangat dibutuhkan. HMF berfungsi meningkatkan kadar protein, kalsium, fosfor, dan nutrisi penting lainnya yang esensial untuk pertumbuhan cepat bayi prematur. Jika ASI ibu tidak tersedia, ASI donor yang telah melalui proses skrining menjadi alternatif terbaik. Apabila keduanya tidak memungkinkan, pangan olahan khusus untuk keperluan medis bayi prematur dapat disarankan oleh tenaga kesehatan.

Pemberian nutrisi harus dimulai sedini mungkin, bahkan dalam 24 jam pertama setelah lahir melalui nutrisi parenteral (intravena) yang agresif. Setelah kondisi bayi stabil, nutrisi enteral (melalui saluran pencernaan) sangat dianjurkan, dengan peningkatan volume asupan yang cepat. Tujuan terapi nutrisi adalah mencapai laju pertumbuhan setara janin normal sesuai usia gestasi, yaitu penambahan berat badan 15 g/kg/hari, panjang badan 0,8-1,0 cm/minggu, dan lingkar kepala 0,5-0,8 cm/minggu.

Kolaborasi untuk Masa Depan Lebih Baik

15 Juta Bayi Lahir Prematur, Perawatan Kelahiran Prematur dengan Nutrisi yang Cukup! — Tahukah Sahabat Fimela, jutaan bayi lahir prematur setiap tahun? Mari kita cegah kelahiran prematur dengan nutrisi yang cukup sejak dini! (Nestle)... Selengkapnya

Nestlé Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung perawatan dan nutrisi bayi prematur melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi. Dalam rangka memperingati Hari Prematur Sedunia 2025, RSCM bersama Nestlé Indonesia menyelenggarakan seminar nasional bertema "From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants". Acara ini bertujuan meningkatkan kualitas perawatan bagi bayi prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan melibatkan 2.000 tenaga kesehatan.

Vera N. Gozali, Category Marketing Manager LACTOGROW, menegaskan bahwa Nestlé percaya tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan harapan bagi bayi prematur di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, Nestlé berupaya memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan dan pendampingan terbaik. Nestlé juga memiliki produk khusus seperti PreNAN Human Milk Fortifier (HMF) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi spesifik bayi prematur dengan memperkaya ASI.

Gerakan ibu hamil sehat ini juga memiliki visi jangka panjang yang sangat penting, yaitu mencegah stunting pada anak melalui intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Pencegahan ini diimplementasikan dengan mendorong setiap ibu hamil untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) sesuai anjuran. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara berkala juga menjadi fokus utama. Dengan memastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup dan pemantauan kesehatan yang optimal, diharapkan dapat lahir generasi penerus yang sehat, cerdas, dan bebas dari masalah stunting.

Dengan kolaborasi antara institusi medis, tenaga kesehatan, dan dukungan dari perusahaan seperti Nestlé, diharapkan setiap bayi prematur di Indonesia mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang sehat dan tangguh, siap menyongsong Indonesia Emas 2045.