5 Penyebab Bulu Burung Peliharaan Rontok yang Perlu Diketahui Para Kolektor

Fimela.com, Jakarta Selain kucing dan anjing, burung adalah hewan yang sering dijadikan peliharaan. Tentu saja aktivitas gerak burung tidak seleluasa kucing dan anjing, burung biasanya ditempatkan di sangkar khusus. Rupa dan suara kicauan burung menjadi daya tarik utamanya.

Perawatan burung mungkin bisa dikatakan tidak serumit hewan peliharaan lainnya, namun tentu saja hal itu bergantung pada jenis burungnya juga. Burung-burung peliharaan umumnya mereka diberi makan, dimandikan, dan diganti sangkarnya secara rutin jika terlihat sudah sangat kotor.

Namun, bagaimana jika bulu-bulu burung tiba-tiba rontok? Bagi kolektornya, ini bisa jadi masalah, lho. Sebab, bulu burung yang tipis akakn membuat tubuh burung semakin terlihat. Kira-kira apa yang menyebabkan bulu burung rontok?

Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 5 penyebab bulu burung peliharaan rontok yang perlu diketahui para kolektor. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

1. Faktor Ganti Kulit

Penyebab bulu burung peliharaan rontok dipicu oleh faktor ganti kulit yang memang umum dialami oleh burung. Faktor ganti kulit ini juga dikenal dengan istilah molting.

Molting terjadi setiap sekali atau dua kali dalam setahun. Burung mengganti bulunya yang aus dengan yang baru. Dalam prosesnya, burung mungkin akan melakukan tindakan memetik bulu-bulunya dengan paruh atau menggaruk bagian yang sulit dijangkau.

Tidak perlu khawatir jika bulu burung rontok akibat molting karena tindakan ini membantu bulu cepat lepas dan membuatnya lebih mudah berkembang. Ini juga dapat membuat burung meminimalkan rasa gatal dan melembutkan keratin yang membuat bulu lebih mudah menembus selubung itu.

2. Mengalami Malnutrisi

Malnutrisi pada burung juga bisa menyebabkan bulu-bulunya menjadi lepas satu persatu dan rontok. Salah satu contoh malnutrisi yang sering dialami burung adalah kekurangan vitamin A yang berpotensi mengganggu kesehatan bulu dan akan menyebabkan kerontokan bulu pada burung.

Maka dari itu, pastikan burung peliharaanmu mendapatkan nutrisi yang seimbang. Berikan burung asupan makanan seperti pelet burung yang didalamnya terdapat kandungan protein, sayuran, biji-bijian, dan buah-buahan.

3. Faktor Perilaku Burung

Dalam kehidupan liarnya, burung akan memiliki kawanan atau pasangan untuk berinteraksi. Namun, di penangkaran, mungkin burung peliharaan tidak mendapatkannya. Beberapa faktor seperti dominasi, frustasi, tertorial, kebosanan, dan kekosongan dapat mendorong gangguan psikologis pada burung. Mereka mungkin akan mencabuti bulunya sendiri untuk mengatasi stres.

4. Terkena Penyakit

Burung yang terkena penyakit juga bulu-bulunya akan mengalami kerontokan. Salah satu penyakit yang membuat bulu burung rontok adalah Polymavirus dan Psittacine Beak and Feather Disease yang disebabkan oleh infeksi parasite dan bakteri.

Beberapa makhluk mikroskopis seperti tungau merah, tungau bulu, atau kutu juga merupakan parasite eksternal yang menyerang burung dengan memunculkan gejala iritasi kulit. Cnemidokoptes (wajah bersisik dan kaki bersisik) adalah parasit kulit yang sering terlihat. Untuk mencegah buruk dari sejumlah infeksi, maka pastikan kamu menjaga kebersihan tubuh, asupan makanan, dan sangkar burung.

5. Serangan dari Teman Sekandang atau Hewan Lainnya

Terakhir, penyebab bulu burung rontok juga bisa dipicu oleh serangan dari burung lainnya yang berada di satu sangkar. Jika hal ini terjadi, maka burung harus dipisahkan selama minimal 6 minggu untuk mencegah serangan dan kerontokan bulu yang makin parah, serta menunggu bulu-bulunya tumbuh Kembali.

Jika burungmu memang sangat sensitif, maka sebaiknya kamu tidak mencampurkan atau memasukkan burung lain dalam sangkarnya secara permanen.