112 Tahun OREO: Mondelez Indonesia Perkuat Komitmen Jadi Teman Ngemil Seluruh Keluarga

Fimela.com, Jakarta Di balik setiap gigitan dan kerenyahannya, OREO telah menjadi ikon tak tergantikan dalam dunia makanan ringan selama lebih dari satu abad. OREO pun telah menjadi teman ngemil banyak orang guna merayakan setiap momen manis dalam hidup yang dijalani.

Kini, OREO telah menginjak usia satu abad lebih, tepatnya 112 tahun. Di dalam industri yang berubah-ubah, OREO tidak hanya mengenang setiap perjalanan gemilangnya untuk setiap keluarga, namun juga menegaskan komitmen guna memastikan kualitas terbaik kepada keluarga di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.

Berbekal perjalanan gemilangnya, Mondelez Indonesia bersama lebih dari 1500 karyawan di pabrik Mondelez Indonesia Manufacturing pun konsisten memperkuat komitmennya dalam memastikan kualitas produk terbaik sejak proses pembuatan.

Direktur PT Mondelez Indonesia Manufacturing, Zaenal Abidin mengatakan bahwa Mondelez sebagai pemimpin global untuk makanan ringan selalu terkait dengan keluarga Indonesia, khususnya momen ngemil.

“Mondelez memiliki komitmen berkelanjutan menghadirkan bermacam-macam varian camilan yang tepat untuk momen dan cara yang tepat, sesuai dengan nilai, snacking made right,” katanya.

Zaenal pun mengungkapkan, 112 tahun menjadi kebanggaan untuk OREO dalam memberikan komitmen tambahan untuk para karyawan agar terus menghasilkan produk yang berkualitas sehingga bisa tumbuh berkelanjutan.

“Sesuai dengan tujuan OREO menjadikan momen yang seru ngemil untuk seluruh keluarga Indonesia, Mondelez ingin menumbuhkan nilai-nilai spark playful connection,” ungkapnya.

Sebagai informasi, saat ini PT Mondelez Indonesia Manufacturing memberdayakan tenaga kerja asli Indonesia sebanyak lebih dari 1500 orang dengan masa bakti kerja rata-rata lebih dari 12 tahun dengan kapabilitas terbaik di bidangnya.

Karyawan Inspiratif

Quality System Engineer, Rizka Nurdiyanti menuturkan kisah inspiratif selama menjadi karyawan pabrik OREO. Ia mengawali karier di OREO sejak mengikuti program partnership di tahun 2019 lalu.

"Di sini, learning opportunity luar biasa. Saya memiliki kesempatan belajar dari para expert yang sudah lama bergabung di sini," tuturnya.

"Akses untuk bisa mengembangkan diri dari segi softskill dan hardskill juga sangat didukung di sini," imbuh Rizka.

Dirinya pun turut membagikan pengalaman terbarunya ketika mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung di Vietnam.

“Baru-baru ini saya dapat kesempatan belajar langsung ke Vietnam, di sana terdapat workshop yang bisa menambah ilmu dan relasi, dan itu pembelajaran yang sangat berharga untuk saya," ujar Rizka.

Selain Rizka, Biki juga menuturkan hal serupa selama dirinya bekerja di Mondelez Indonesia Manufacturing. Pria yang bergabung di Mondelez Indonesia Manufacturing pada April 2020 lalu itu juga sukses naik ke posisi Quality Process Engineer.

"Saya merasa bangga bekerja di industri yang telah menghasilkan produk legendaris selama 112 tahun. Terlebih lagi, lingkungan kerja yang nyaman, menyenangkan, dengan pemimpin yang mendukung dan inspiratif," tuturnya.

Biki pun pada akhir 2023, diminta untuk bergabung dengan Mondelez yang ada di Jepang pada April 2024 mendatang. Zaenal mengungkapkan, Biki sebagai salah satu contoh karyawan Indonesia yang berkelas dan berdaya saing.

“Mas Biki membuktikan karyawan Indonesia berkelas dan bisa bersaing dan itu jadi salah satu kebanggaan, bukan hanya ekspor produk namun juga karyawannya," ungkap Zaenal.

Pusat Produksi Biskuit Kelas Dunia

Pabrik Mondelez International di Cikarang merupakan salah satu pusat produksi biskuit kelas dunia yang memproduksi berbagai produk biskuit Mondelez International seperti OREO, Mini OREO, dan Ritz.

Proses produksi di pabrik tersebut menggunakan teknologi terbaru, terbaik, dan berstandar tinggi termasuk mesin penghemat energi, air, dan karbon untuk mendukung proses produksi yang lebih berkelanjutan.

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, pabrik Mondelez International Cikarang telah melakukan ekspor ke 39 negara, mencakup pasar di Asia Pasifik dan Timur Tengah, termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

(*)