Sukses

Info

Tradisi Andilan: Warisan Budaya Betawi dalam Merayakan Lebaran

Fimela.com, Jakarta Lebaran selalu diwarnai dengan berbagai tradisi unik di setiap penjuru Indonesia, termasuk di kalangan masyarakat Betawi yang memiliki tradisi istimewa bernama Andilan. Dalam tradisi ini, warga saling bahu-membahu dengan cara mengumpulkan dana untuk menyembelih kerbau, kemudian dagingnya dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Andilan bukan sekadar aktivitas penyembelihan hewan, melainkan juga merupakan simbol dari persaudaraan, kebersamaan, dan kepedulian sosial di antara warga Betawi. Tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, meskipun sayangnya, kini semakin jarang terlihat seiring perubahan zaman dan menyusutnya lahan untuk menggembala hewan.

Bagaimana sebenarnya prosesi Andilan ini dijalankan? Apa makna mendalam di balik tradisi ini, dan mengapa kita semakin jarang menemukannya? Berikut adalah ulasan yang dirangkum oleh Fimela.com dari berbagai sumber, Senin (31/3/2025).

 

Apa Itu Tradisi Andilan?

 

Merujuk senibudayabetawi.com, tradisi Andilan adalah bentuk gotong royong unik dari masyarakat Betawi yang biasanya dimulai menjelang Hari Raya Idulfitri. Kata Andilan berasal dari Andil, yang berarti berpartisipasi. Dalam praktiknya, warga satu kampung secara bersama-sama membeli seekor kerbau dengan cara patungan. Kerbau ini kemudian disembelih, dan dagingnya dibagikan saat Lebaran tiba.

Sepanjang bulan Ramadhan, kerbau tersebut dirawat secara kolektif. Warga bergantian memberi makan dan menjaga hewan itu. Setelah disembelih, daging kerbau dibagikan kepada masyarakat, termasuk fakir miskin.

Tradisi ini memiliki makna mendalam untuk mempererat hubungan antarwarga dan menumbuhkan semangat berbagi, terutama agar mereka yang kurang mampu bisa menikmati daging saat hari raya. Proses penyembelihan menjadi momen kebersamaan yang penuh kegembiraan, dengan seluruh warga berkumpul di lapangan di tengah suasana meriah Idulfitri.

"Nanti sebelum bulan puasa kerbau itu akan mereka pelihara, mereka gemukkan selama bulan puasa. Mereka kasih makan yang baik (sebelum disembelih)," kata sejarawan JJ Rizal, mengutip Merdeka.com.

Proses Andilan: Dari Pembelian hingga Pembagian Daging

Tradisi ini biasanya dimulai satu hingga dua bulan sebelum Ramadhan, di mana semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi inti dari kegiatan ini. Di bawah satu koordinasi, warga mengumpulkan dana secara kolektif untuk membeli seekor kerbau. Setiap keluarga yang ikut serta dalam patungan ini nantinya akan menerima bagian daging saat Hari Raya Idul Fitri, menjadikan momen tersebut lebih istimewa dan penuh berkah.

Tradisi Andilan ini terdiri dari beberapa tahapan yang penuh makna. Pertama, warga bersama-sama mengumpulkan dana untuk membeli kerbau. Umumnya, satu ekor kerbau dibeli oleh sekitar 30 kepala keluarga, dan masing-masing keluarga akan mendapatkan sekitar 4-5 kg daging. Setelah kerbau dibeli, hewan tersebut digembalakan di lapangan atau area terbuka yang telah disepakati. Selama bulan Ramadhan, warga bergantian merawat dan memberi makan kerbau tersebut, menunjukkan kerjasama dan tanggung jawab kolektif yang kuat di antara mereka.

Menjelang Lebaran, tepatnya dua hari sebelumnya, kerbau yang telah dirawat dengan baik ini akan disembelih. Dagingnya kemudian dibagikan kepada semua warga yang berpartisipasi dalam patungan tersebut, serta kepada kaum dhuafa di sekitar kampung. Tradisi Andilan ini bukan sekadar aktivitas berbagi daging, tetapi juga merupakan simbol kebersamaan dan kepedulian sosial yang sangat kental dalam budaya Betawi. Tradisi ini mengajarkan pentingnya saling berbagi dan membantu sesama, terutama di momen-momen penting seperti Hari Raya.

Makna dan Nilai Gotong Royong dalam Andilan

Tradisi Andilan tetap menjadi sebuah ritual yang kaya makna bagi masyarakat Betawi. Lebih dari sekadar acara pemotongan hewan, Andilan memiliki simbol kebersamaan dan gotong royong yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap tahunnya, tradisi ini menjadi momen di mana warga kampung berkumpul untuk membeli, merawat, dan menyembelih kerbau secara bersama-sama.

Andilan juga menjadi ajang penting untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan di antara warga. Terutama menjelang Lebaran, tradisi ini menjadi saat yang dinanti-nanti untuk berkumpul, berbagi cerita, dan memperkuat hubungan antarwarga. Tidak hanya mereka yang terlibat dalam iuran, tetapi juga mereka yang kurang mampu turut merasakan manfaat dari tradisi ini. Daging hasil Andilan dibagikan kepada warga yang membutuhkan, menunjukkan kepedulian sosial dan semangat berbagi yang tinggi dalam komunitas Betawi.

Sayangnya, tradisi ini mulai ditinggalkan oleh sebagian besar warga. Meski demikian, Andilan tetap menjadi pengingat akan pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang telah menjadi bagian dari jati diri masyarakat Betawi.

"Andilan kan artinya ikut iuran untuk membeli kerbau, yang selanjutnya disembelih saat lebaran. Biasanya warga akan patungan secara paketan (lorisan) untuk melunasi kerbau yang dibeli sebelumnya," terang seorang warga Jakarta

Upaya Pelestarian Tradisi Andilan di Era Modern

Meskipun mulai langka, ada beberapa komunitas Betawi yang berusaha menjaga keberlangsungan tradisi Andilan.

Beberapa langkah yang dilakukan untuk melestarikan tradisi ini antara lain:

  • Mengadakan Festival Budaya

Beberapa wilayah di Jakarta mengadakan festival atau acara budaya untuk memperkenalkan kembali tradisi Andilan kepada generasi muda.

  • Mengedukasi Masyarakat tentang Sejarah Andilan

Melalui berbagai kegiatan kebudayaan, sejarah dan makna Andilan kembali diperkenalkan kepada masyarakat luas.

  • Mengadaptasi Tradisi dengan Konsep Modern

Jika sebelumnya warga patungan untuk membeli kerbau, kini beberapa komunitas melakukan patungan untuk membeli sapi atau kambing yang lebih mudah diakses di kota.

Dengan adanya upaya ini, diharapkan tradisi Andilan tetap hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya Betawi yang terus diwariskan ke generasi mendatang.

People Also Ask (FAQ)

1. Apa itu tradisi Andilan dalam budaya Betawi?

Tradisi Andilan adalah kegiatan patungan warga untuk membeli, memelihara, dan menyembelih kerbau menjelang Lebaran, sebagai simbol kebersamaan dan kepedulian sosial.

2. Mengapa masyarakat Betawi melakukan tradisi Andilan?

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk silaturahmi, gotong royong, dan berbagi daging kepada sesama menjelang Hari Raya Idulfitri.

3. Bagaimana proses tradisi Andilan dilakukan?

Warga mengumpulkan dana bersama, membeli kerbau sebelum Ramadhan, merawatnya bersama, lalu menyembelih dan membagikan dagingnya menjelang Lebaran.

4. Apakah tradisi Andilan masih dilakukan sampai sekarang?

Tradisi ini semakin jarang ditemukan, tetapi masih dilestarikan oleh beberapa komunitas Betawi di Setu Babakan, Rawa Belong, dan Kampung Pulo.

5. Apa makna utama dari tradisi Andilan?

Tradisi ini mencerminkan gotong royong, kebersamaan, dan rasa syukur atas rezeki yang diperoleh, serta menjadi wujud kepedulian terhadap sesama.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading