Lenzing dan OceanSafe Luncurkan Tekstil Berkelanjutan Generasi Baru dengan Teknologi TENCEL™ Lyocell A100 dan naNea

Benang generasi baru yang diperkenalkan melalui kolaborasi ini menggabungkan dua material unggulan: TENCEL™ Lyocell A100 berbasis kayu dari sumber yang bersertifikat dan dikendalikan secara berkelanjutan, serta naNea, co-polyester inovatif yang dapat terurai secara hayati lebih dari 93% di lingkungan laut dalam 99 hari (ASTM D6691-17).

Koleksi perdana yang dihasilkan mencerminkan karakter premium material ini, mulai dari rasa lembut di kulit hingga peningkatan performa teknis seperti kemampuan cepat kering, pengaturan kelembapan, ketahanan sinar UV, stabilitas dimensi, hingga daya tahan terhadap abrasi. Material ini juga menawarkan solusi yang lebih bertanggung jawab pada akhir masa pakainya melalui proses closed-loop TENCEL™ serta kemampuan daur ulang dan biodegradasi dari naNea.

Lenzing akan memamerkan inovasi ini pada Performance Days Munich (29–30 Oktober, T11 Hall A2) dan Functional Fabric Fair Portland (11–13 November, Booth 752).

Material ini dikembangkan berdasarkan gagasan bahwa pakaian berperforma tinggi dapat diciptakan tanpa mengorbankan keberlanjutan. TENCEL™ Lyocell A100 diproduksi dengan setidaknya 50 persen lebih rendah emisi karbon dan konsumsi air dibandingkan lyocell generik, sedangkan naNea dikembangkan tanpa kandungan logam berat seperti antimon, serta telah lulus berbagai uji lingkungan dan keselamatan.

Benang ini tidak hanya ideal untuk pakaian, tetapi juga dapat diterapkan pada sepatu, tekstil rumah tangga, aksesori seperti tas, hingga tekstil teknis untuk sektor industri.

Matthias Fuchs, Chief Marketing Officer OceanSafe, menegaskan bahwa inovasi ini tidak hanya berfokus pada aspek ramah lingkungan tetapi juga peningkatan performa:

“Dalam mengembangkan benang baru ini, kami memastikan bahwa produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga unggul dalam kinerja, fungsionalitas, dan daya tahan. Kami percaya bahwa memilih cara-cara berkelanjutan harus terasa sebagai peningkatan, bukan pengorbanan. Dengan solusi plug-and-play yang fleksibel, benang ini membantu merek memenuhi komitmen lingkungan mereka sekaligus mengangkat performa pakaian ke level berikutnya.”

Sementara itu, Nicole Schram, Head of Global Technical Business Development di Lenzing Group, menyoroti kekuatan kolaborasi lintas industri:

“Koleksi ini benar-benar merupakan hasil upaya bersama yang melibatkan para ahli dari berbagai bidang industri. Kami bekerja sama dengan Tearfil dalam mengembangkan benang, Impetus yang menghadirkan keahlian pada rajutan dan kain seamless, Kingwhale yang menyempurnakan bahan fleece agar nyaman di kulit, serta G-LOFT® Premium Insulation yang berkontribusi melalui teknologi isian untuk jaket. Koleksi ini menjadi bukti nyata kekuatan kolaborasi dalam mendorong perubahan yang berarti dan memperluas penerapan solusi inovatif.”

Rangkaian Produk dan Aplikasi Material

Koleksi perdana berbahan TENCEL™ Lyocell A100 dan naNea mencakup pakaian yoga wanita, kaus olahraga kasual pria, hingga jaket fleece performa tinggi. Seluruh pakaian dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen aktif dengan daya tahan tinggi tanpa memerlukan finishing tambahan, seraya mendukung prinsip sirkularitas dan pengurangan ketergantungan terhadap polyester konvensional.

Fakta Teknis Utama

Fakta & Data: Serat TENCEL™ Lyocell - A100

●Emisi karbon: ≥50% lebih rendah dibandingkan lyocell generik8

●Konsumsi air: ≥50% lebih rendah dibandingkan lyocell generik8

●Bahan baku: Kayu bersertifikat FSC® (FSC-C041246) atau PEFC1

●Produksi: Proses tertutup (closed-loop process) dengan pemulihan pelarut lebih dari 99,8%6

●Fungsionalitas: Kontrol kelembapan yang efektif11 serta menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau12

naNea oleh OceanSafe2:

●Co-polyester inovatif dan eksklusif

●Bahan baku: Daur ulang, berbasis hayati (bio-based), atau bahan baku murni (virgin feedstocks)

●Dapat terurai secara hayati di laut: Lebih dari 93% terurai dalam lingkungan laut dalam waktu 99 hari (mengacu pada standar ASTM D6691-17)2

●Aman bagi konsumen: Bebas dari zat beracun dan logam berat, naNea memenuhi standar tinggi Cradle to Cradle® Certified Gold9

●Produksi: Menggunakan 50% energi terbarukan pada tahap akhir manufaktur sesuai standar Cradle to Cradle® Certified Gold9, serta menghemat energi pada proses pewarnaan berkat suhu pewarnaan yang lebih rendah

●Akhir masa pakai: Dapat didaur ulang dan tidak menghasilkan mikroplastik yang sulit hancur, karena mampu terurai secara hayati di lingkungan laut2●Fungsionalitas: Nyaman dan lembut di kulit4, menyerap kelembapan dengan baik, cepat kering, tahan lama, serta mudah dicuci dan dirawat5.

Melalui integrasi teknologi serat alami dan material inovatif yang dapat terurai secara hayati, kolaborasi Lenzing dan OceanSafe menandai momen penting dalam evolusi tekstil berkelanjutan.

Produk ini memberikan solusi nyata bahwa performa tinggi, kenyamanan, dan komitmen lingkungan dapat berjalan beriringan, dan bahkan saling memperkuat.

Tentang TENCEL™

TENCEL™ adalah merek serat tekstil unggulan di bawah Lenzing Group. Sejak tahun 1992, merek TENCEL™ telah menjadi kekuatan pendorong yang mengadvokasi perubahan positif di industri tekstil melalui proses produksi yang efisien dalam penggunaan sumber daya dan inovasi serat yang berkelanjutan. Serat Lyocell dan Modal bermerek TENCEL™ merupakan material yang efisien dalam penggunaan sumber daya, nyaman, dan dibuat dari sumber kayu yang dikelola secara berkelanjutan. Kedua serat ini secara alami lembut, halus saat disentuh, serta mampu mempertahankan warna yang kaya pada kain. Dengan pengendalian kelembapan yang efektif, kain yang terbuat dari kedua serat ini juga memberikan rasa kering secara alami.

Sebagai solusi tekstil berkelanjutan, serat TENCEL™ Lyocell dan Modal memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dan dapat dipadukan dengan berbagai jenis serat tekstil untuk menawarkan ragam desain dan fungsi produk yang hampir tak terbatas. Serat-serat ini dapat diaplikasikan pada hampir semua kategori tekstil, mulai dari ready-to-wear, denim, pakaian dalam, pakaian olahraga, pakaian kerja, alas kaki, hingga produk tekstil rumah tangga.

Terbuat dari bahan baku alami berupa kayu, serat TENCEL™ Lyocell dan Modal dapat terurai dan dikomposkan pada akhir siklus hidupnya. Serat-serat ini juga telah memperoleh sertifikasi EU Ecolabel (lisensi no. AT/016/001) atas keunggulan lingkungan, yang mengakui penerapan standar lingkungan yang tinggi sepanjang seluruh siklus hidupnya.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang merek TENCEL™, silakan kunjungi https://www.tencel.com/. Untuk informasi lebih rinci mengenai fitur keberlanjutan, kinerja, serta teknologi dan proses produksi di balik serat bermerek TENCEL™, silakan kunjungi https://www.tencel.com/claims.

Tentang Grup Lenzing

Grup Lenzing berkomitmen memproduksi serat khusus alami secara bertanggung jawab. Sebagai pemimpin inovasi, Lenzing bermitra dengan produsen tekstil dan nonwoven global serta mendorong banyak pengembangan teknologi baru. Serat kain berkualitas tinggi dari Grup Lenzing menjadi bahan baku untuk berbagai aplikasi tekstil – mulai dari pakaian yang fungsional, nyaman dan modis hingga home textile yang tahan lama dan berkelanjutan. Serat kain Lenzing yang bersertifikat TÜV dan dapat terurai secara alami, serta dapat dikomposkan juga ideal untuk untuk penggunaan yang membutuhkan standar higienis tinggi dalam kebersihan sehari-hari.

Model bisnis Lenzing Group telah berkembang melebihi model bisnis produsen serat kain tradisional. Bersama dengan pelanggan dan mitranya, Lenzing mengembangkan produk inovatif di rantai nilainya, memberikan nilai tambah bagi konsumen. Lenzing memaksimalkan pemanfaatan dan pengolahan semua bahan baku secara efisien, serta menawarkan solusi untuk membantu industri tekstil beralih dari sistem ekonomi linear menuju ekonomi sirkular. Untuk menyelaraskan komitmennya dalam membatasi perubahan iklim akibat aktivitas manusia sesuai tujuan Perjanjian Paris, Lenzing menjalankan rencana aksi iklim berbasis sains yang jelas, dengan menargetkan pengurangan signifikan pada emisi gas rumah kaca (Skope 1, 2, dan 3) hingga tahun 2030 dan target emisi karbon nol bersih pada 2050.