Sukses

Lifestyle

Alasan dan Pengalaman Beralih Menggunakan Pembalut Kain

Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.

***

Oleh:  Megha Atikasari

Halo nama aku Megha Atikasari. Aku mau sedikit cerita bagaimana pengalaman aku beralih dari Pembalut ke reusable menstrual pad.

Pada saat PSBB dan WFH ini kesempatan untuk membaca berbagai artikel pasti jadi lebih banyak, banyak hal baru yang aku baca dan coba untuk dipelajari. Selain memasak di rumah agar lebih sehat dan hemat, belajar menghemat uang untuk kebutuhan yang penting agar tidak boros selama WFH.

Dari sekian banyak artikel yang aku baca aku pun tertarik dengan artikel yang membahas kebiasaan minim sampah. Minim sampah yang aku maksud bukan hanya mengganti sedotan plastik dan mengganti wadah plastik menjadi tumblr tetapi juga berusaha mengurangi sampah rumah tangga. Setelah mempelajari dari berbagai sumber di internet, hal yang paling menarik yang aku ingin coba yaitu  mengganti pembalut biasa ke reusable menstrual pad. Sepertinya hal baik itu harus dimulai dari diri sendiri dulu benar banget yaa, karena memang konsisten itulah yang sulit .

Di saat seperti ini sepertinya jadi waktu yang tepat untuk membiasakan diri lebih peduli dengan kebersihan & kesehatan. Dari beberapa pencarian di media sosial maupun internet faktanya sampah pembalut itu merupakan sampah yang tidak dapat didaur ulang dan membahayakan lingkungan karena mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya.

Awalnya aku berpikir mungkin akan terasa sulit untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru ini, yang biasanya setelah ganti pembalut bisa langsung dicuci lalu di buang. Kali ini harus terbiasa dengan mengganti pembalut dengan cara dicuci untuk dipakai kembali.

Banyak banget pertanyaan di kepala sebelum akhirnya memutuskan untuk memulai kebiasaan baik ini.

"Nyaman nggak ya?"

"Bakalan tembus nggak ya di awal periode? (karena biasanya awal-awal pasti bocor banget)."

"Gampang nggak ya untuk dibersihkan?" dan masih banyak banget keraguannya.

Akhirnya aku putuskan untuk beli 3 buah reusable menstrual pad, dengan tujuan dipakai saat hari pertama menstruasi nanti.

Cara pemakaiannya ternyata cukup mudah. Untuk step pertama aku harus mencuci menspad ini sebanyak 3 kali, cuci kering – cuci kering – cuci kering lalu bisa dipakai.

Yap hari pertama menstruasi di awal bulan Juni ini. Super excited karena mau coba mengganti pembalut sekali pakai dengan reusable menstrual pad. Bahan reusable menstrual pad ternyata seperti handuk, tidak terlalu tebal tapi tidak juga terlalu tipis, dan ada kancing untuk perekat seperti pembalut dengan sayap pinggiran. Tiga jam pertama berjalan dengan nyaman, karena beberapa kali dicek nggak tembus sama sekali, akhirnya berganti setelah enam jam pemakaian.

Pengalaman Menggunakan Pembalut Kain yang Nyaman

Hal yang aku suka pada saat membersihkan reusable menstrual pad, super duper mudah banget. Jadi aku coba membersihkannya dengan sabun cair berbahan alami dan cepat banget keringnya. Cukup dijemur sebentar di tempat yang cukup cahaya matahari, tapi kalau lagi beraktivitas di luar aku rasa akan mudah juga kering walaupun setelah dicuci kita lipat dan diletakkan di wadah tertutup.

Tapi ternyata ada juga beberapa orang yang mengalami kesulitan pada saat membersihkan menspad ini. Ya terkadang bekas nodanya susah hilang, dan aku alami juga di saat hari-hari terakhir menstruasi.

Akhirnya aku coba cara ini karena nodanya agak susah hilang:

1. Cuci menspad dengan air dingin mengalir.

2. Gosokkan sabun ramah lingkungan di bagian yang terkena noda.

3. Kucek-kucek lalu rendam 2-3 jam di air sabun.

4. Cuci kembali lalu dijemur.

Kebiasaan ini aku ulangi selama menstruasi 6 hari di awal bulan Juni 2020 dan ternyata nyaman banget. Btw, banyak hal positif juga loh yang aku rasakan setelah mencoba mengganti pembalut sekali pakai dengan menspad ini, yaitu:

-  Kamu nggak perlu membelinya kalau ‘habis’ karena reusable menstrual pad ini akan bertahan tahunan.

-  Lebih hemat karena setiap bulan tidak perlu membeli pembalut.

-  Nyaman! Karena tidak mengandung bahan kimia yang bisa bikin iritasi.

-  Ramah lingkungan sudah pasti! Karena tidak ada sampah pembalut sekali pakai.

Teman-teman, kelihatannya pasti ribet ya? Tapi percaya deh setelah dimulai ternyata nggak seribet itu kok. Bekas pembalut sekali pakai ternyata termasuk ke dalam sampah Medis B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Hal ini karena bekas pembalut melibatkan cairan darah yang keluar dari tubuh manusia yang dianggap infeksius.

Kalau pakai pembalut biasa, setelah selesai pakai, kita cuci dan buang. Nah kalau reusable menstrual pad kita cuci jemur dan pakai ulang. Sama saja kan? Nggak menambah satu pekerjaan apa pun.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading