Sukses

Lifestyle

Seorang Ibu Selalu Menjadi Sosok Paling Tangguh di Mata Anak Perempuan

Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kita buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.

***

Oleh:  Titin

Pengorbanan adalah bagian terbesar dari kehidupan. Kalimat yang selalu terlintas di kepala ketika mengingat kembali semua peristiwa tiga tahun yang lalu. Aku punya seorang kakak laki-laki yang setahun belakang sakit keras dan hari itu merupakan kondisi terburuk baginya.

Semula aku memutuskan untuk tetap di rumah meskipun saat itu sedang ujian sekolah yang nanti menjadi penentu kelulusanku di SMP. Ya, aku berpikir tidak apa-apalah tidak ikut ujian toh nanti aku bisa mengikuti ujian susulan. Tapi mama justru berkata bahwa tiap detik yang nanti aku jalani untuk belajar bisa menjadi jalan untuk kesembuhan kakak. Dan hari itu untuk pertama kalinya aku menangis karena harus berangkat ke sekolah.

Saat itu ketika semua temanku dengan antusias membahas kembali materi yang nanti akan diujikan aku justru duduk diam melamun. Jelas perasaanku sangat tidak tenang. Pikiranku berkecamuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa terjadi sampai akhirnya suara bel berbunyi.

Kami berbaris di depan kelas menunggu giliran pemeriksaan atribut dan kartu ujian oleh para pengawas saat ponsel yang aku simpan didalam tas berbunyi. Kalian pernah seharian tidak makan apa pun? Pasti kalian merasa lemas kan? Tapi aku bisa menjamin bahwa itu tidak ada apa-apanya dibandingkan mendengar kabar bahwa orang yang kalian sayang ternyata tidak lagi berada di dunia yang sama.

Aku menangis tapi tidak bisa berbuat apa-apa. 30 menit kemudian salah satu guru datang menghampiriku berkata bahwa ada keluargaku yang datang menjemput. Sepanjang perjalanan pulang aku masih berharap semua yang aku alami hanyalah mimpi.

Aku anak terakhir dari 3 bersaudara. Ayahku meninggal ketika aku berusia 10 tahun dan kakak lelakiku kini juga telah tiada menyisakan aku dan kakak perempuanku yang sudah menikah dan tinggal di kota yang berbeda yang secara otomatis menyisakan aku dan mama di rumah. Hal yang membuatku kehilangan harapan setelah kepergian kakak adalah ketika mama menangis dan berkata tidak punya biaya untuk pendidikanku selanjutnya. Tapi Tuhan memberiku jawaban, aku mendapat beasiswa sekolah di Bandung.

Semangat dari Mama

Aku pikir masalah telah selesai tapi di luar pemikiranku, aku dihadapkan dengan dua pilihan yang sangat berat. Haruskah aku meninggalkan mama sendirian dalam kondisi lemah karena baru ditinggal anak lelakinya atau justru melepas beasiswa.

Aku kebingungan, mencoba meminta pendapat kakak, paman, dan bibi tapi bukannya solusi yang aku dapatkan justru sebuah desakan dan tuntutan yang membuatku semakin merasa bersalah. Kamu tega membiarkan mamamu menangis sendirian? Pertanyaan yang berhasil memukulku dengan telak. Tepat di hari ketujuh kematian kakak, aku putuskan untuk berbicara dengan mama.

Hari itu aku tersadar bahwa serapuh apa pun seorang perempuan di mata dunia, jika dia telah menjadi seorang ibu, dia tetap akan menjadi manusia tertangguh di mata anaknya. Di luar dugaan, ketika semua orang memaksaku untuk berhenti, mama justru mendorongku untuk terus maju. Mengikhlaskan kembali anaknya untuk pergi meski beliau harus rela tinggal sendiri.

Kata mama, "Tidak apa kalau hari ini kita bersedih asalkan esok hari kita bisa memberi senyum bangga pada orang tua." Dan sekarang aku sudah menjadi mahasiswa di salah satu universitas negeri di Bandung.

Terima kasih mama, ini berkat doronganmu dan sikap kuatmu. Dari segi fisik perempuan memang tidak sekuat laki-laki tapi dari ketabahan hati perempuan punya nyali sebesar gunung Fuji.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading