Sukses

Lifestyle

Gempa Mentawai, Pakar Sebut Pulau Itu Tak Layak Huni

Fimela.com, Jakarta Kepulauan Mentawai sangatlah indah. Namun cerita lain saat mengetahui faktanya. Mentawai merupakan pulau yang di bawahnya melintas lempeng tektonik, salah satu penyebab gempa jika lempeng ini terjadi gerakan. Bahkan dimulai 2010, periodenya sudah memasuki gerakan patahan, demikian dilansir dari voa.com, Minggu (14/11/2010). Peneliti Geologi Kelautan dan Tsunami, dari Balai Pengkajian Dinamika Pantai, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Reno Arief Rachman mengatakan hal tersebut setelah melakukan penelitian di sana. 

Dari penelitian tersebut disimpulkan, pulau-pulau di Mentawai merupakan dasar laut yang muncul ke permukaan sebab ada tumbukan lempeng bumi. “Mentawai itu bukan kepulauan, itu adalah dasar laut yang diangkat ke atas. Jadi, warga yang tingal disitu adalah warga yang tinggal di patahan-patahan. Patahan naik itu menyebabkan tsunami. Pulau Mentawai itu adalah patahan. Gempa itu terjadi di patahan, di mana ada patahan aktif, di situ akan terus terjadi gempa. Jadi, sebenarnya Mentawai itu sekarang dalam proses pengangkatan ke atas,” jelas Reno Arief Rachman.

Foto udara pascatsunami yang menghantam Mentawai, di Dusun Muntei Barubaru, Mentawai, Rabu (27/10). Lebih dari 15 dusun di pulau itu hancur terkena gelombang tsunami pada 25 Oktober silam.(Antara)

Dari penelitian tersebut termasuk melihat efek gempa dan tsunami pada 25 Oktober 2010, Reno mengatakan daratan Mentawai naik semeter. Pantai berpasir hilang dan berganti pantai karang. Ini yang bikin Reno bisa bilang jika Mentawai tak layak huni. Namun merelokasi warga tentu bukan perkara mudah. Karena itu Reno hanya bisa menghimbau agar pemerintah bisa menerapkan teknologi deteksi tsunami canggih supaya bencana bisa diperingatkan kepada warga lebih cepat.

Gambar wilayah pesisir Pantai Pagai, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang dilanda tsunami pascagempa 7,2 SR. (Antara)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading