Sukses

Lifestyle

Jawaban dan Pertanyaan Tidak Lazim Saat Interview Kerja

Next

Masukan lamaran kemudian mendapat panggilan untuk serangkaian proses diterima kerja, yes, fase inilah yang selalu kita lewati setiap kali melamar kerja di tempat baru. Seorang karyawan baru biasanya akan menjalani tes kemampuan dan serangkaian interview, bahkan terkadang ada beberapa perusahaan yang mengharuskan calon karyawannya menyertakan riwayat kesehatan terakhirnya.

kerja

Tentu sebagai calon karyawan kita harus mengikuti serangkaian proses perusahaan dengan serius, mulai dari tes hingga interview. Untuk bisa masuk ke tahapan interview, biasanya calon karyawan harus bisa melewati rangkaian tes kemampuan yang diberikan perusahaan. Selanjutnya, proses interview yang akan menentukan nasib si calon karyawan. Inilah sebabnya saat melakukan interview si calon karyawan harus benar-benar melakukan persiapan dengan matang.

Untuk proses interview, biasanya seorang karyawan juga harus melewati beberapa tahap, interview User, level manajer, hingga HRD untuk proses kesepakatan antara si calon karyawan dengan perusahaan. Research tentang perusahaan dan mempersiapkan segala kemungkinan jawaban patut untuk dipertimbangkan. Jangan sampai kita menjawab pertanyaan dari peng-interview dengan jawaban yang sama sekali tidak ada hubungaannya dengan pekerjaan.

Next

kerja“Saya pernah meminta seorang pelamar untuk menceritakan dirinya. Dan jawaban yang saya terima dari si calon karyawan adalah ‘Saya biseksual’. Yang saya inginkan adalah jawaban yang memang ada hubungannya dengan pekerjaan yang ia minati. Saya tidak peduli terhadap orientasi seksualnya, selama dia dirasa mampu untuk bekerja,” Ratna Irina, Editor in Chief FIMELA.com

“Setiap meng-interview seseorang saya selalu menanyakan hal-hal yang memang selalu berkaitan dengan pekerjaan dan cukup serius. Dan salah satu pertanyaan yang selalu saya ajukan adalah ‘Buku apa yang terakhir kamu baca?’. Pernah ada seorang calon karyawan yang menjawab ‘Buku terakhir yang saya baca adalah buku Harry Potter’. Jawaban yang keluar dari mulutnya membuat kami terdiam karena sebenarnya yang saya ingin adalah dia menyebut satu judul yang memang ada kaitannya dengan pekerjaan yang ia inginkan,” Francisca Prandayani, PR Da Vinci.

Next

kerjaNamun, ternyata bukan hanya dari pihak calon karyawan saja yang bisa melontarkan jawaban aneh, pihak User pun bisa jadi melontarkan pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. “Saya pernah melamar di sebuah bank. Saat itu sepertinya saya interview berhadapan dengan User. Dia menanyakan berapa berat badan saya karena dia merasa saya tidak proporsional dan juga di mana saya memotong poni rambut saya karena dia merasa potongan poni saya berantakan. Jujur, saya tidak tahu apakah memang pertanyaan seperti ini juga lazim keluar saat interview kerja,” ujar Ade, Sekretaris.

Untuk menghindari kita terjebak hingga mengeluarkan jawaban yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, ada baiknya kita bertanya kepada si peng-interview apabila kita memang belum jelas dengan pertanyaan mereka. “Seharusnya pertanyaan yang dilemparkan dalam sebuah proses interview menyangkut pekerjaan. Misalnya saja jika ada perusahaan yang bertanya tentang social media. Kalaupun ada perusahaan yang meminta calon karyawan mereka untuk mencantumkan akun pribadi dalam form aplikasi lamaran, sebenarnya si calon karyawan pun berhak untuk mempertanyakannya dan juga berhak menolak mengisi form jika memang perusahaan tersebut tidak bisa memberikan alasan yang kuat,” ujar Adri Fabrianus, S. Psi., M. Psi. Dan sebaliknya, kita pun berhak merasa keberatan dengan pertanyaan konyol yang mungkin dirasa tidak seharusnya keluar saat interview kerja dan berhak menolak untuk menjawab, dengan catatan tentu harus dengan alasan yang logis.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading