Sukses

Lifestyle

Pelecehan Verbal, Dibalas atau Didiamkan?

Next

Gendut, obesitas, bergaya hidup tak sehat sehingga jadi contoh buruk untuk masyarakat. Itulah hinaan yang ditujukan pada Jennifer lewat sebuah surat elektronik. Jennifer tak mengingkari ia kelebihan berat badan, tapi baginya hanya orang terdekatlah yang berhak menilai dirinya. Namun, bukannya tersinggung atau down, Jennifer dengan besar hati menerima kritikan itu. Menerima bukan berarti pula lantas Jennifer diam begitu saja. Karena merasa resah pada kebiasaan banyak orang yang sembarangan bicara dan berisiko besar menyakiti orang lain, Jennifer membagikan kisahnya tersebut secara live dalam acara berita pagi.

Ia ingin orang lain bisa mengambil pelajaran dari apa yang ia alami dan membuat orang-orang yang menyaksikannya jadi lebih peduli terhadap verbal bullying dan efek perkataan sembarangan itu pada korbannya. Lewat siaran khusus “CBS This Morning” yang ditayangkan Selasa (02/10) lalu selama sekitar 4 menit, Jennifer menjelaskan kasusnya dan menganggap si pengirim surat elektronik itu sebagai contoh buruk bagi masyarakat, terutama para perempuan dan anak-anak yang dikenal lebih sensitif dengan masalah bentuk tubuh dan rentan terhadap serangan semacam itu.

Sebelum Jennifer angkat bicara pun surat elektronik itu sudah disebarkan sang suami, Mike Thompson, yang juga seorang pembaca berita ternama lewat media sosial dan langsung mendapat dukungan dari ratusan orang. Jennifer pun mengungkapkan di akhir siarannya yang telah diunggah di Youtube dan disaksikan jutaan orang, siapa pun yang merasa tak percaya diri dengan berat badan, orientasi seksual, warna kulit, cacat fisik, bahkan sampai jerawat di wajah, jangan pernah mau dilecehkan orang lain. Belajar dari pengalamannya, dukungan membuat kata-kata kejam jadi tak ada artinya. Hal itu pulalah yang menginspirasinya untuk tetap kuat dan tak balik menanggapi hinaan yang diterimanya dengan hinaan, tapi lebih menganggapnya sebagai pelajaran berharga untuk diri sendiri dan semua orang yang tahu kisahnya.

Next

Menjadi objek hinaan, kritikan tak cerdas, atau verbal bullying memang tak menyenangkan, tapi kita pun tak bisa memungkiri bahwa verbal bullying sulit untuk dihilangkan dari kehidupan sosial karena kita tak mungkin melarang orang lain berbicara apa pun. Tapi setidaknya kita bisa mencegah diri kita sendiri memberi tanggapan sama atau jauh lebih kasar dari yang orang lain sampaikan tentang kita. Seperti Jennifer, cukuplah berbesar hati menjadikannya sebagai pelajaran. Kalau ingin menanggapi, tanggapi dengan sikap dan pendapat cerdas yang bersifat netral. Kembali lagi, lebih menjadikannya sebagai pelajaran ketimbang pelampiasan emosi.

Ketika kita tahu rasanya disakiti lewat perkataan, sisi positifnya kita jadi lebih berhati-hati bicara supaya orang lain tak merasakan sakit seperti yang pernah kita rasakan. “Memang nggak enak mendengar orang lain bicara asal, apalagi yang menyudutkan dengan mengumbar kekurangan kita. Kalau terbawa emosi pasti kita sangat bisa membalas, tapi nanti jadi nggak ada bedanya dengan dia. Kita harus lebih elegan dan membuktikan kalau kita jauh lebih berpendidikan dengan membuktikan eksistensi diri lewat tindakan,” kata Mumu (23 tahun, creative), saat berbincang dengan tim FIMELA.com.

Setuju? Yuk, dukung FIMELA.com mengampanyekan Speak4Peace, go silent and stop verbal bullying! Tunjukkan bahwa diri kita, sebagai perempuan, patut dihormati dengan terus menjaga tutur kata dan sikap ketika mengemukakan apa yang ada di pikiran. Tetap tunjukkan kualitas diri dengan tak terpengaruh pada tren bebas bicara sebelum berpikir matang-matang.

O,ya, Fimelova, FIMELA.com akan menggelar serangkaian acara FimelaFest yang penuh dengan hiburan sekaligus ilmu dan pesan inspiratif yang memotivasi para perempuan Indonesia untuk kian maju. Atas impian besar itulah kami menggelar Indonesia Wor(l)ds of Women 2012 (IWOW). IWOW merupakan konferensi satu hari yang menghadirkan beberapa pembicara perempuan dari beragam bidang dan latar belakang untuk berbagi kisah perjalanan mereka meniti karier dan mewujudkan impian sesuai dengan passion masing-masing. Para perempuan ini juga akan berbincang seputar Speak4Peace, yang saat ini terus dikampanyekan FIMELA.com. Penasaran? Daftar di sini dan sampai jumpa 9 November 2012!

Empowered by:

xl

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading