Sukses

Lifestyle

Atasi Nyeri Sendi dalam Hitungan Hari dengan Stem Cell

Next

stem cellStem cell untuk nyeri sendi

Akhirnya, Indonesia memiliki laboraturium stem cell pertama, Laboraturium ReGenic (Regenerative and Cellular Therapy), laboraturium pertama di Indonesia yang mempunyai legalitas dalam pengolahan sel punca untuk terapi. Seolah tidak hanya ingin menjadi pembicaraan terbatas, stem cell pun kini keluar dari “cangkangnya”.

Untuk praktik di Indonesia, tereapi stem cell hanya boleh diijinkan mengambil sel dari tubuh di pasien itu sendiri. Darah, lemak, sumsum tulang belakang, hingga tali pusat bisa direkayasa untuk dibiakkan selnya. Menurut Yuyus Kusnadi, PhD, Head of Laboratory KALBE Group, stem diakui bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, mulai dari sekadar cidera hingga stroke. Namun, memang saat ini yang paling banyak mengaplikasikan stem cell adalah ortopedi dan juga jantung. “Saat ini sedang dikembangkan stem cell untuk saraf atau neuro,” Yuyus menjelaskan dalam sebuah kesempatan.

operasi satu hari? (next page)

 

Next

 

stem cellAdalah masalah osteoarthritis yang sering diselesaikan dengan metode ini. “Osteoarthritis adalah pengapuran tulang rawan yang terjadi tanpa sebab yang jelas,” jelas Dr. dr. Andri Lubis, Sp. OT, spesialis ortopedi dalam kesempatan yang sama. Biasanya osteoarthritis terjadi akibat cidera olahraga, obesitas, dan obesitas. Kalau kamu terlalu asing dengan istilah osteoarthritis, pasti kamu nggak asing dengan ‘nyeri sendi’, kan? Nah, untuk masyarakat awam, osteoarthritis dikenal dengan sebutan nyeri sendi. Dokter Andri mengatakan bahwa pada umumnya pasien yang datang padanya mengeluhkan nyeri sendi berasal dari kalangan atlet.

Hanya perlu operasi kecil

Namun, ketika akan melakukan terapi stem cell untuk masalah osteoarthritis, dr. Andri menyarankan tindakan dilakukan secepatnya segera setelah osteoarthritis terdeteksi. “Untuk mendapatkan hasil maksimal, stem cell sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Di Indonesia, pasien yang melakukan stem cell maksimal berusia 55 tahun,” saran dr. Andri. Mengingat, semakin bertambahnya usia maka sel-sel tubuh akan mengalami penurunan (degeneratif).

dari sumsum tulang belakang....  (next page)

 

Next

 

stem cellBiasanya, dokter akan mengambil sumsum tulang punggung pasien untuk dipisahkan stem cell-nya dan dikembangbiakkan sebelum dimasukan kembali ke dalam tubuh pasien. Yang memakan waktu lama dalam proses terapi stem cell adalah pengembangbiakan sel hingga mencapai jumlah yang cukup untuk dimasukan ke dalam tubuh pasien. Sejak pengambilan sumsum tulang belakang hingga pengembangbiakan sel sampai mencapai jumlah cukup, memakan waktu hingga 21 hari. Setelah itu, proses cukup singkat.

Proses pengerjaan terapi stem cell menurut dr. Andri tidak berlangsung lama. Pasien hanya perlu dibius lokal saat proses peletakan stem cell dan tidak harus menginap lama di rumah sakit, bahkan hanya satu hari pasien sudah diperbolehkan untuk pulang. Dengan catatan, setelah terapi pasien tidak boleh menggunakan kaki yang ditindak layaknya kaki normal selama beberapa bulan, selama proses pemulihan.

“Proses peletakan stem cell tidak berlangsung lama, bisa dikatakan hampir seperti operasi kecil. Walaupun demikian, untuk proses ini, kami tidak menyarankan pasien melakukan stem cell pada dua kaki sekaligus. Karena selama proses pemulihan, kaki tidak bisa digunakan secara sempurna. Dikhawatirkan jika kedua kaki dioperasi sekaligus, aktivitas pasien akan terganggu karena harus menggunakan kursi roda saat proses pemulihan. Setidaknya berikan waktu enam bulan dari operasi pertama ke tindakan berikutnya,” dr. Andri kembali menjelaskan.

Nah, Fimelova, jika memang cukup sering mengalami nyeri pada persendian, sebaiknya cek ke dokter untuk mengetahui dengan pasti penyebabnya. Jika memang osteoarthritis penyebabnya, stem cell mungkin sekarang bisa jadi solusi untuk mengakhiri penderitaanmu.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading