Sukses

Lifestyle

3 Perbedaan Pasangan yang Dewasa dengan yang Masih Kekanakan, Kalian Termasuk yang Mana?

Fimela.com, Jakarta Kedewasaan seseorang sangat mudah terukur ketika ia menjalin hubungan. Sebab, ketika menjalin hubungan tersebut ia akan dihadapkan pada banyak situasi yang menuntutnya untuk mempertimbangkan banyak hal di luar dirinya sendiri.

Hidup berpasangan memang seperti itu. Ada dua orang dalam satu hubungan, ya dua orang itulah yang selalu jadi bahan pertimbangan. Belum lagi, masing-masing juga punya urusan sendiri.

Tak semua orang mau dan mampu mengesampingkan keinginan dan kepentingannya untuk memikirkan orang lain. Makanya, tidak semua orang mau terikat komitmen.

Yang mau berkomitmen pun belum tentu bisa menjalaninya dengan tepat, namun bukan berarti tidak akan bisa seterusnya. Asal sungguh-sungguh menjalaninya, pasangan manapun bisa belajar berkomitmen kok.

Singkirkan sifat-sifat kekanakan dan bersikaplah selayaknya orang dewasa dalam menjalani hubungan. Dengan begitu, komitmen antara kamu dan pasangan akan terlatih dengan sendirinya kok. Nah, seperti apa pasangan yang bersikap dewasa itu kalau menjalin hubungan, dan bagaimana dengan yang masih kekanakan? Simak di bawah ini.

Bedanya Pasangan yang Jalin Hubungan dengan Dewasa vs yang Masih Kekanakan

Pasangan yang dewasa berdiskusi tiap ada perbedaan pendapat, yang masih kekanakan cuma ingin dirinya dimengerti

Sadar bahwa dirinya bukanlah pusat semesta yang membuat semua jadi harus selalu tentang dia sebuah permulaan bagus untuk melatih kedewasaan seseorang. Ia mengerti dan menghargai keberadaan orang lain, juga mau mendengar pendapat yang berbeda dengan dirinya. Dalam hubungan asmara, kedewasaan sifat yang begini sangat berarti jika pasangan ingin bertahan. Kamu dan si dia bagaimana, sudah bisa saling mendengar, atau cuma memikirkan diri sendiri saja?

Pasangan dewasa paham kalau cinta berarti saling memberi ruang untuk berkembang, yang kekanakan cuma berpikir tentang memiliki seutuhnya

Antara cinta dan memiliki ini seringkali disalahartikan. Memang, "cinta tak harus memiliki" itu terlalu naif, namun tak melulu salah. Memiliki orang yang kamu cintai pun tak bisa diartikan sebagaimana memiliki sebuah barang yang bisa kamu genggam, kamu bawa ke manapun kamu pergi, dan kamu perlakukan sebahagianya hatimu. Pasangan yang dewasa paham, cinta dan komitmen lah yang membuat mereka tetap bersama meski mereka selalu punya alasan untuk pergi. Mereka tak takut untuk memberi ruang bagi satu sama lain. Mereka tak perlu pengakuan kepemilikan.

 

Pasangan yang dewasa menyelesaikan masalah dengan kompromi, yang masih kekanakan biasanya mengedepankan emosi

Tentu saja butuh kompromi agar sebuah masalah terpecahkan. Pasangan yang dewasa harus selalu ingat bahwa mereka adalah satu tim, lawannya adalah apapun yang berusaha memecah kebersamaan mereka. Selalu "aku dan kamu vs masalah" bukan "aku vs kamu dan masalah". Paham, kan, bedanya? 

Ketika dihadapkan pada satu masalah, pasangan yang dewasa menyelesaikan urusan emosi dengan dirinya sendiri dulu dibanding dengan pasangannya. Jadi ketika bertemu dengan pasangannya untuk menyelesaikan masalah, emosi sudah tidak lagi menguasai. Mencari solusi pun jadi lebih fokus.

Dari ketiga hal yang disebutkan saja sudah cukup akurat untuk jadi indikator kedewasaan seseorang dalam menjalin hubungan, lho. Kamu bisa lihat, kamu dan pasanganmu gimana?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading