7 Kisah Mengharukan Berkorban Jiwa Demi Menyelamatkan Orang Lain

John Robert Fox, seorang letnan satu yang menerima penghargaan nasional saat berperang melawan Jerman di sebuah kota kecil di Italia, Sommocolonia.

Kala itu, pasukan Jerman membawa semua persenjataan beratnya. John dan pasukannya sedang mengarahkan tembakan artileri pada pasukan Jerman tersebut. Menyadari bahwa pasukan Jerman berpindah di posisinya, John meledakkan senjata tersebut dan membuat anak buahnya berhasil merebut posisi Jerman.

Tubuh John ditemukan di antara 100 orang prajurit Jerman yang tewas.

Ledakan Halifax adalah ledakan mematikan yang terjadi di Nova Scotia, Kanada. Kala itu, kapal-kapal besar yang memuat senjata amunisi bertabrakan dengan kapal lain. Menciptakan sebuah nyala api yang sulit dikendalikan dan nyaris membakar seluruh pelabuhan.

Vincent Coleman, seorang operator kereta api yang saat itu sedang bertugas kemudian ia menginformasikan pada penumpang kereta untuk berhenti. Ia berusaha mencegah agar kereta tak sampai terkena ledakan tersebut. Dan pada saat ia memberikan peringatan, justru ia tewas terbunuh akibat ledakan yang sangat kuat.

Sebuah pesawat penerbangan Florida Flight 90 jatuh menerjang sebuah danau yang membeku di tengah badai salju. Semua penumpangnya tewas, kecuali enam orang yang masih berusaha bertahan. 20 menit kemudian, sebuah helikopter penyelamat datang untuk menyelamatkan mereka.

Mereka melempar sebuah life ring kepada seorang penumpang bernama Arland Williams. Ia tak segera memakainya, tetapi malah memberikan life ring tersebut pada penumpang di sebelahnya dan menyuruhnya segera naik ke atas, demikian seterusnya.

Life ring yang dilemparkan team penyelamat diberikannya pada setiap penumpang yang berhasil selamat bersamanya. Namun, saat tiba waktunya menjemput Arland, ia ternyata telah tewas karena kedinginan. Sungguh mulia apa yang dilakukan Arland,

Kala itu ada 12 orang ilmuwan yang tengah meneliti dan mengembangkan bahan makanan. Rusia sedang dilanda kelaparan yang sangat parah. Dan di sanalah para ilmuwan Rusia yang berhasil mengembangkan berton-ton biji makanan, justru rela membiarkan diri mereka mati kelaparan.

Apa yang mereka lakukan semata-mata demi agar generasi berikutnya tidak mati kelaparan, dan bisa makan.

Miris ya, padahal ada berton-ton biji-bijian di sana, kenapa tidak mereka makan saja? Yah itulah mungkin yang disebut pengorbanan dan pengabdian.

Richard Rescola berjasa dalam menyelamatkan ribuan jiwa pada saat penyerangan teroris 9/11 silam.

Sebagai seorang direktur di sebuah perusahaan keamanan di Morgan Stanley, Richard harus memastikan semua orang yang ada di gedung selamat. Ia selalu melakukan pengecekan sendiri soal keselamatan gedung.

Dan ketika gedung di dekat Richard dibom, ia dengan tenang mengarahkan orang-orang di gedung tersebut untuk keluar. Ia tidak bergegas turun dan masih memastikan semua orang di gedung keluar, hingga akhirnya ia tewas di gedung tersebut.

Berkat jasa Richard, sekitar 2.500 orang berhasil selamat dievakuasi.

Ikatan persaudaraan bisa lebih kuat dari ikatan apapun di dunia ini. Adalah Ryan Arnold yang bergegas melakukan check medis demi mengetahui apakah livernya bisa ditransplantasi demi membantu adiknya, Chad.

Hasil cek menunjukkan bahwa ia adalah donor yang tepat, livernya bisa digunakan oleh adiknya. Dan ketika operasi dilakukan, Ryan sadar sepenuhnya bahwa nyawanya telah dipertaruhkan. Ia bisa saja tewas di tengah operasi, namun ia tidak takut sedikitpun.

Ryan Arnold meninggal saat operasi berlangsung, namun Chad berhasil selamat berkat transplantasi dari liver kakaknya. Kasih sayang Ryan begitu besar untuk adiknya, ia hanya ingin melihat adiknya hidup bahagia.

Tahun 2011 silam, Jepang dilanda tsunami yang sangat besar. Di suatu lokasi, Takeshi Miura dan Miki Endo sedang bekerja di divisi penanggulangan bencana. Ia bertugas memperingatkan penduduk akan datangnya tsunami, dan menggiring penduduk ke lokasi yang aman.

Takeshi dan Miki terjebak di pos mereka, dengan tugas untuk tetap memberikan peringatan pada penduduk akan tsunami. Dan kala itu juga, gelombang setinggi 10 meter menghantam pos dan menewaskan keduanya.

Takeshi dan Miki meninggal saat bertugas, tanpa lalai dan takut mereka tetap menjalankan apa yang harus dilakukan dan menyelamatkan banyak nyawa.