Sukses

Lifestyle

Jadi Pria Dewasa, Sambian Haruskan Minum Sperma

Saat ini untuk mengetahui seorang pria dianggap jantan bisa dibuktikan melalui sebuah pernikahan dan apa yang terjadi pada kehidupan seksualnya dengan sang istri. Namun rupanya hal tersebut tidak berlaku dengan orang-orang suku Sambian yang menempati wilayah Papua Nugini.

Dilansir melalui oddee.com, suku primitif ini percaya jika seorang anak laki-laki ingin dianggap pria oleh kelompoknya maka dia harus dipisahkan hidup dari perempuan semenjak usia 7 tahun. Tak main-main, mereka akan menjalani kehidupan remaja mereka sampai nantinya berusia 17 tahun, yang berarti diasingkan selama 10 tahun lamanya.

Lantas selama 10 tahun itu apa yang mereka lakukan? Berolahraga secara teratur? Tidak. Selama masa itu, pria-pria muda Sambian akan dijauhi dari seluruh sifat perempuan dengan cara kulitnya ditusuk dan dipaksa memakan tanaman yang mengandung gula tinggi sehingga menyebabkan mimisan dan muntah darah.

Seakan kurang, sebagai puncaknya remaja-remaja Sambian ini diharuskan meminum air mani (cairan sperma) dari para tetua. Apa maksud dari tradisi ini? Suku Sambian percaya bahwa itu sangat baik untuk pertumbuhan sekaligus mendapatkan kekuatan turun-temurun ala pria.

Setelah tradisi yang cukup menjijikkan dan aneh ini, remaja yang sudah berganti status menjadi pria dewasa itu siap untuk dilepas kembali ke masyarakat sampai akhirnya puluhan tahun kemudian mereka akan melakukan tradisi itu kembali kepada remaja-remaja Sambian lainnya.

 

Oleh: SERA UTAMI WIJAYA L.

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading