Transvestic Fetishism

Transvestic Fetishisme adalah kelainan seksual yang diidap seseorang yang mengenakan pakaian milik lawan jenis demi mendapatkan kepuasan seksual. Cross-dressing adalah istilah lain dari kelainan seksual tersebut, meskipun tidak semua orang yang ber-crossdressing memiliki kelainan Transvestic Fetishisme.

Seperti yang terlansir dari laman minddisorders.com, tanda awal bahwa seseorang mengidap gejala Transvestic Fetishishme adalah menyentuh atau mengenakan pakaian yang terkesan feminin. Gejala selanjutnya adalah penderita mulai mengenakan pakaian dalam milik lawan jenis. Frekuensi si penderita mengenakan pakaian wanita lama kelamaan meningkat, hingga sampai pada taraf mengenakan make-up, aksesoris dan style rambut feminin.

Penderita Transvestic Fetishisme kebanyakan berjenis kelamin pria, yang tidak bahagia atas jenis kelamin mereka (gender dysphoria) . Hal tersebut bisa jadi disebabkan karena sistem dalam masyarakat Barat yang menyediakan pilihan style berbusana yang beraneka ragam bagi wanita, sedangkan style berbusana bagi pria terbatas.

Pemicu lain dari kelainan Transvestic Fetishisme adalah pengaruh orangtua yang suka memakaikan baju anak perempuan untuk anak laki-laki mereka, karena mereka lebih suka memiliki anak perempuan daripada anak laki-laki. Anak laki-laki yang sejak kecil sudah didorong untuk memakai pakaian perempuan akan merasa hal tersebut sebagai sesuatu yang lumrah dan kemungkinan besar akan terbawa sampai dia besar nanti.

Tidak ada cara pengobatan yang efektif bagi pengidap kelainan ini. Beberapa teknik pengobatan seperti teknik setrum dan terapi kelakuan pernah dilakukan, akan tetapi kedua teknik tersebut terbukti kurang efektif.

Di Amerika, Transvestic Fetishisme dinilai sebagai kelainan yang tidak berbahaya dan tidak merugikan pihak manapun, sehingga lambat laun penggunaan teknik-teknik penyembuhan pun mulai menyusut.

Oleh: Diela