Sukses

Lifestyle

Kedudukan Organ Genital Suku Hawaii Kuno

Lain pulau, lain pula budayanya. Apalagi, jika sudah melintas waktu. Anda mungkin mengenal Hawaii dan kepulauan Polinesia dari tarian hula-hulanya yang ditarikan oeh gadis-gadis eksotis nan sensual ya, Ladies. Bajunya pun boleh dikata minim. Nah, bagaimanakah pandangan suku Hawaii kuno dahulu pada organ seksual mereka ya?

Dilansir dari Hawaii.edu, sebelum masuknya misionaris yang menyebarkan agama Nasrani, penduduk asli Hawaii menganggap bahwa organ genital mereka adalah sesuatu yang suci dan diapresiasi sebagai sesuatu yang baik. Organ ini diperlakukan dengan penuh hormat hingga nyaris dipuja, dan organ intim ini ditutupi untuk melindunginya dari debu dan matahari, bukan atas dasar malu.

Tanggapan positif masyarakat Hawaii tradisional terhadap organ genital dicitrakan lewat pembahasan batu raksasa yang masih bisa dilihat hingga kini. Yang paling terkenal mungkin adalah patung serupa phallus (bentuk organ genital pria) yang ditemukan di pulau Moloka’i. Pahatan phallus ini dinamakan berdasarkan ketua suku yang terkenal di pulau tersebut, Kauleonanahoa (Ka-ule-o-Nanahoa en hawaiano).

Patung phallus Kauleonanahoa ini tidak sendirian lho, melainkan juga ditemani oleh patung vulva Kawahuna, istrinya. Nyatanya nih Ladies, di sepanjang kepulauan Polinesia, patung yang dipahat dalam bentuk organ genital pria dan wanita bukan suatu hal yang jarang dijumpai, lho.

Patung-patung ini digunakan sebagai totem pemujaan untuk meningkatkan kesuburan dan kekuatan seksual. Selain itu, ada juga patung vuva dalam gua di pulau utama Hawaii yang mencapai 20 kaki, yang dipengaruhi oleh ‘mana’ agung dan digunakan untuk memohon peningkatan kesuburan dan kemampuan seksual penduduk Hawaii kuno. Tertarik mengunjunginya, Ladies?

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading