Sukses

Lifestyle

Nudity Dalam Upacara Masyarakat Hawaii Kuno

Seperti pada komunitas masyarakat pagan yang menyembah dewa dan roh-roh alam pada umumnya, kepolosan tubuh bukanlah suatu hal yang tabu bagi mereka. Bahkan, tak jarang ada event-event tertentu yang mengharuskan masyarakat ini untuk bertelanjang bulat.

Seperti yang diberitakan dalam Hawaii.edu, sesungguhnya ketelanjangan ini bukan karena seksualitas semata lho, Ladies. Pada zaman dahulu sebelum kedatangan para misionaris di abad kedelapan belas, beberapa upacara suku atau keagamaan penduduk Hawaii melibatkan ketelanjangan tubuh sebagai bentuk penyerahan diri, tawakal dan kepasrahan.

Contohnya nih Ladies, ketika suku tersebut ditemui oleh “barisan malam” (arwah para leluhur) atau terdapat kehadiran roh-roh alam, penduduk tersebut harus menanggalkan pakaiannya dan berbaring telentang dengan wajah menengadah hingga arwah atau roh tersebut berlalu.

Upacara-upacara keagamaan penduduk Hawaii juga mengharuskan mereka untuk telanjang ketika memanjatkan doa pada roh leluhur. Hal ini dilakukan karena masyarakat Hawaii percaya bahwa kepolosan tubuh mereka ketika berdoa akan menghindarkannya dari pengaruh kekuatan sihit jahat.

Masyarakat Hawaii tradisional mempunyai sebuah upacara yang bernama ‘manewanewa’, Ladies. Upacara ini diadakan ketika bulan mencapai posisi tertinggi, atau ketika tengah malam, para anggota keluarga akan berkumpul dan menanggalkan pakaiannya untuk menolak hal-hal jahat. Salah seorang anggota keluarga akan tinggal di ambang pintu ‘hale’ (rumah) dan berdoa.

Yang lainnya akan berdoa sambil berjalan mengitari rumah mereka. Setelah putaran kelima, orang yang berada di pintu akan menuangkan air ke tubuh anggota keluarga lainnya, dan upacara itupun selesai.

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading