Nyanyian Organ Intim Hawaiian Kuno

Jika Anda hidup di Hawaii atau kepulauan Polinesia sebelum kedatangan Eropa di abad kedelapan belas, mungkin Anda akan mempunyai dua nama. Ya, satu nama Anda sendiri, dan satunya lagi nama untuk organ intim Anda. Wah, bagaimana bisa?

Tradisi unik ini, menurut pemaparan Hawaii.edu, memang mendapatkan tempat yang lumayan spesial dalam kehidupan serta budaya masyarakat Polinesian kuno. Dalam budaya tersebut, masyarakat Hawaii bahkan menyebut-nyebut organ genital mereka dalam berbagai lagu dan kisahnya, lho.

Masyarakat Hawaiian tradisional mempunyai nama umum atau nama public untuk bagian intim mereka ini, dan mereka bangga dengan anugerah tersebut. Bangsawan Hawaiian dan para penduduk biasa memiliki sebuah nyanyian genital mereka sendiri, atau mele ma‘i. Tidak tanggung-tanggung Ladies, nyanyian-nyanyian ini secara eksplisit maupun implicit mendeskripsikan organ-organ seksual mereka. Kadang, ada majas-majas figurative yang ditambahkan, namun kadang juga dideskripsikan secara harfiah.

Mele ma’I atau nyanyian genital milik Ratu Lili‘uokulani‘s (Lili‘u-o-ka-lani en hawaiano) dinamai ‘Anapau, yang artinya organ intim yang suka berpesiar serta berpergian naik dan turun. Ladies tentu menangkap maksudnya kan? Kemudian, mele ma’I milik Raja Kalakaua mendeskripsikan ukurannya yang besar dan diatas rata-rata.

Berbagai mele ma’i ini dikomposisikan dengan syair yang mengandung kasih sayang dan penghormatan. Biasanya, organ genital para ketua suku atau ali’i akan dinamai sejak ia bayi, sehingga bisa menjadi sebuah prediksi atau tumpuan harapan akan perannya kelak. Dalam perayaan ulang tahun pertama ali’i, biasanya para pelantun puisi, tembang, penari, dan para rakyat biasa mudak akan menghadirinya dan menari beramai-ramai.

Tradisi yang menarik ya Ladies. Apakah Anda tertarik untuk memberikan sebuah panggilan kesayangan untuk Miss V Anda ‘adik kecil’ suami juga?

Oleh: Adienda Dewi S.