Sukses

Lifestyle

Prostitusi Roma Kuno

Tahukah Ladies bahwa pada jaman Romawi kuno, prostitusi tidak dianggap buruk tapi juga bukan suatu hal yang baik? Pada masa itu tidak jadi masalah untuk seorang wanita muda kelas atas yang berpendidikan menjadi wanita penghibur.

Saat Augustus (pemimpin Roma kala itu) mengenakan pajak bagi para bangsawan dewasa yang belum menikah, banyak wanita kelas bangsawan yang terbeban pajak sehingga mereka terpaksa memilih di antara dua jalan: menikah atau melacurkan diri.

Namun semua berubah saat Tiberius melarang semua wanita dari tingkatan senator bekerja dalam lingkungan prostitusi. Batasan untuk para wanita tingkat senator pada masa ini juga meliputi cara berpakaian mereka.

Tapi peraturan tersebut tidak berlaku bagi wanita di bawah tingkatan senator. Mereka tetap dapat dengan bebas melakukan tindakan prostitusi termasuk pekerjaan yang membutuhkan hiburan tertentu seperti artis, penari, dan lainnya yang membutuhkan adanya perempuan penghibur kelas rendah.

Dilansir dari www.feministe.us, banyak juga wanita penghibur yang memilih tidak mematuhi hukum karena mereka tidak mampu membayar pajak. Sebagian juga memilih berjudi dengan keberuntungan mereka dengan memilih untuk bekerja secara ilegal atau tidak mencatatkan diri mereka pada pemerintah.

Hal ini dikarenakan sekali mereka mendaftar pada pemerintah, data tidak akan pernah dapat diganti. Pada masa Romawi kuno, seorang wanita penghibur yang terdaftar di pemerintahan disebut meretrices, dan yang tidak terdaftar disebut prostibulae. Mungkin dari sinilah istilah prostitusi muncul.

 

Oleh: Lia

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading