Sukses

Lifestyle

Hawaiian Kuno: Live Sex Education

Beberapa pihak berpendapat, bahwa pengetahuan akan seksualitas akan diperoleh seseorang secara alami tanpa ada yang mengajari. Masyarakat di kepulauan Hawaii kuno sepertinya mengombinasikan antara basic instinct dan diskusi dalam hal sex education, dengan metode yang mungkin terlihat ekstrim di mata Anda. Namun, seperti biasa Ladies, ketika mempelajari suatu budaya, Anda tidak bisa ‘menilai’ benar-salah tradisi tersebut berdasarkan pandangan budaya atau agama Anda sendiri, ya.

Pembelajaran seks di masyarakat tradisional Hawaii, seperti pada lansiran hawaiian.edu, dilakukan secara langsung dari sumbernya. Para individu muda ini mempelajari permainan seksual dan coitus atau persetubuhan melalui observasi langsung serta praktek. Jika Anda dan suami harus menyembunyikan diri dari anak ketika akan berhubungan intim, tidak demikian halnya dengan masyarakat ini. Seluruh anggota keluarga tidur bersama di dalam satu-satunya ruangan di pondok mereka, sehingga anak-anak dengan leluasa dapat melihat kedua orangtuanya melakukan hubungan intim.

Tidak ada rasa privasi atau malu yang menghampiri, karena masyarakat kuno ini cenderung bebas dalam masalah seksualitas. Seks tidak dianggap sebagai sesuatu yang eksklusif, melainkan adalah bentuk kebutuhan dan kesenangan yang wajar. Selain itu, para anak muda juga mengamati perkawinan anjing, babi, dan hewan-hewan lainnya, kemudian mendiskusikannya secara terbuka dengan orang tua atau orang dewasa lainnya.

Selain itu, coitus pertama juga biasa terjadi bahkan sebelum masa adolesence. Anak-anak dan remaja mengeksplorasi genital satu sama lain, baik dengan masturbasi mutual, cumbuan, maupun coitus. Hal ini juga tidak dilarang oleh para orang dewasa, malahan, dianggap sebagai pengenalan anak menuju peran seksualnya nanti di masa dewasa.

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading