Sukses

Lifestyle

Mengapa Seksualitas Jepang Begitu Kinky?

Semangat seksualitas Jepang memang benar-benar berbeda dari pada kebudayaan Barat dan Timur secara umum. Sejak zaman kuno, Jepang telah mengenal berbagai variasi seksualitas yang mungkin akan dianggap sangat aneh atau bahkan tabu dalam kebudayaan lain. Sebut saja geisha, bukkake, nyotainmori, lukisan-lukisan erotis, homoseks, sampai dengan sex-doll dan tentacle-sex yang populer di era modern ini. Sebenarnya, apa sih yang membuat Jepang yang termasuk budaya Timur itu begitu “nakal” dan kinky dalam kehidupan seksualnya?

Menurut lansiran runawayguide.com, yang mendasari perbedaan budaya seksualitas yang begitu mencolok ini adalah cara pandang, Ladies. Pada abad-abad awal dan pertengahan, dunia barat sangat kental dengan nilai-nilai Kristianitas dan tuntunan Kepausan. Nah, Gereja dan kepausan ini selalu menetapkan bahwa seksualitas adalah hal yang rendah dan penuh dosa, sementara tubuh akan selalu bersalah karenanya. Pandangan ini mirip dengan Islam di Timur Tengah dan Buddha di Asia Tengah. Sementara itu Ladies, di Jepang, konsep-konsep semacam itu akan dianggap sangat konyol.

Bagi masyarakat Jepang, kesenangan yang ditawarkan melalui seks setara dengan sebuah pencapaian pencerahan. Kehidupan yang sehat dan seimbang dapat diperoleh melalui kehidupan seks yang penuh energi juga, sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia.

Selain itu, seperti dalam berbagai kebudayaan lainnya, konsep akan fertilitas atau kesuburan selalu menduduki salah satu obesesi manusia. Karena itu, masyakat tradisional Jepang begitu bebas mengekspresikan kehidupan dan fantasi seksual mereka dalam lukisan erotis, kaligrafi, serta bentuk-bentuk lainnya. Bagaimana dengan budaya Anda, Ladies?

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading