4 Alasan Jangan Terlalu Keras Menghakimi Perasaan Kesepian

Fimela.com, Jakarta Di tengah dunia yang begitu ramai dan berisik, kita malah merasa kesepian. Saat yang lain tampak begitu nyaman dan bahagia berkumpul dengan banyak orang, kita justru merasa ingin menyendiri. Menyepi dan menyendiri terasa lebih aman dibandingkan berbaur dalam keramaian.

Hanya saja terkadang kita menganggap perasaan kesepian itu hal yang selalu negatif. Orang-orang memandang pribadi kita yang kesepian dengan perasaan kasihan. Kita pun jadi terlalu keras pada diri sendiri. Kita merasa terlalu malu merasa kesepian. Bahkan di saat sebenarnya kita butuh waktu menyendiri, kita malah terlalu keras pada diri dan memaksa diri kita melakukan hal yang sebenarnya tidak sedang ingin kita lakukan. Berteman dengan kesepian itu tidak selalu buruk, kok.

1. Ada Saatnya Kita Butuh Sepi untuk Tenang

“Remember: the time you feel lonely is the time you most need to be by yourself. Life's cruelest irony.”

― Douglas Coupland, Shampoo Planet

Dengan berbagai tekanan dan masalah hidup yang ada, kadang meluangkan waktu sejenak untuk menyepi bisa bantu menenangkan diri kita. Kita bisa kembali berpikir lebih jernih. Kita dapat melihat segala sesuatunya dengan kaca mata yang baru. Untuk bisa mengeluarkan kotoran di dalam gelas berisi air, kadang kita perlu menumpahkan airnya lalu mengisinya dengan air baru yang lebih jernih.

2. Setiap Orang Pernah Merasa Kesepian

“Solitude is fine but you need someone to tell that solitude is fine.” ― Honoré de Balzac

Tak perlu terlalu menyalahkan diri atas perasaan sepi yang dirasakan. Bukan hanya kita sendiri yang pernah merasa sepi. Di saat yang sama di luar sana juga ada orang yang merasa sedang kesepian. Pada intinya, kesepian merupakan sesuatu yang jadi bagian dari hidup kita semua. Kesepian adalah sebuah fase yang bisa menjadi titik perubahan baru dalam hidup ini.