Sukses

Lifestyle

Apakah Benar, Pasien Terinfeksi Virus Corona Dapat Pulih dengan Cepat dengan Obat Remdesivir?

Fimela.com, Jakarta Hingga saat ini para peneliti terus melakukan uji coba untuk mencari pengobatan yang paling tepat sebagai perawatan pasien virus corona atau Covid-19 COVID-19. Salah satunya adalah obat remdesivir, yang awalnya dikembangkan untuk melawan Ebola.

Pasien terinfeksi virus corona yang mendapatkan obat remdesivir telah pulih dengan cepat dan sebagain telah dipulangkan. Para pasien yang mengambil bagian dalam uji klinis obat semuanya memiliki gejala pernapasan dan demam yang parah, tetapi dapat pulih setelah kurang dari satu minggu perawatan, kata dokter yang memimpin uji coba tersebut.

"Berita terbaiknya adalah bahwa sebagian besar pasien kami sudah keluar, dan ini luar biasa. Kami hanya memiliki dua pasien yang meninggal," Dr. Kathleen Mullane, seorang spesialis penyakit menular di University of Chicago yang memimpin uji klinis, kata dalam video STAT News.

Remdesivir, obat penangkal virus Corona yang diproduksi Gilead Sciences mulai terbukti manjur setelah diujicoba pada 6.000 pasien. Di Amerika Serikat semakin banyak pasien yang melakukan pendaftaran untuk melakukan uji coba mengkonsumsi obat ini, setelah berhasil memulihkan 125 pasien di Amerika Serikat.

Pada Februari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan remdesivir menunjukkan potensi terhadap Covid-19.

Masih dalam uji coba

Namun, uji coba tidak memasukkan apa yang dikenal sebagai kelompok kontrol, sehingga akan sulit untuk mengatakan apakah obat tersebut benar-benar membantu pasien pulih lebih baik. Dengan kelompok kontrol, beberapa pasien tidak menerima obat yang sedang diuji sehingga dokter dapat menentukan apakah obat itu benar-benar mempengaruhi kondisi mereka.

Uji coba obat sedang berlangsung di puluhan pusat klinis lainnya, juga. Gilead mensponsori tes obat pada 2.400 pasien dengan gejala Covid-19 yang parah di 152 lokasi percobaan di seluruh dunia. Ini juga menguji obat pada 1.600 pasien dengan gejala sedang di 169 rumah sakit dan klinik di seluruh dunia.

Gilead mengatakan pihaknya mengharapkan hasilnya pada akhir bulan ini.

"Kami memahami kebutuhan mendesak untuk pengobatan COVID-19 dan minat yang dihasilkan pada data pada remdesivir obat antivirus yang kami selidiki. Totalitas data perlu dianalisis untuk menarik kesimpulan dari uji coba. Laporan anekdotal, sambil mendorong, tidak memberikan kekuatan statistik yang diperlukan untuk menentukan profil keamanan dan kemanjuran remdesivir sebagai pengobatan untuk Covid-19, "Kata Gilead.

 

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading