Sukses

Lifestyle

Ketika Maut Bahkan Tidak Sanggup Memisahkan Cinta: Istriku Memilih untuk Tenggelam bersama Titanic

ringkasan

  • Ibu Strauss merelakan dirinya tenggelam bersama Titanic.
  • Dia memilih untuk bisa bersama sang suami selama-lamanya.
  • Kisah ini diceritakan pelayan mereka, Mabel Bird.

Fimela.com, Jakarta Begitu banyak pasangan kekasih bersumpah akan selalu bersama, hingga maut memisahkan. Tetapi, tidak banyak perempuan yang rela untuk menyelamatkan suaminya dari maut dengan mengorbankan nyawanya sendiri. 

Kisah ini diceritakan Barbara De Angelis, Ph.D, tentang kisah cinta sejati majikan Mabel Bird dalam buku Chicken Soup for the Soul. Tahun 1912, Ibu Strauss dan suaminya naik Titanic dalam pelayaran perdananya bersama Bird sang pelayan. 

"Ketika Titanic mulai tenggelam, perempuan-perempuan dan anak-anak adalah yang pertama dipindahkan ke sekoci. Bapak dan Ibu Strauss tampak tenang dan menghibur para penumpang, bahkan ikut menolong dan membantu orang-orang untuk naik ke sekoci," kata Bird mengenang masa lalu yang pahit. 

Bird mengaku dirinya selamat dari kecelakaan Titanic pada saat itu berkat cinta Ibu Strauss yang begitu tulus kepada suaminya. Saat itu, Bird merupakan orang keempat yang naik ke sekoci kelima. Begitu dia duduk di dalam sekoci, Ibu Strauss menyelimutinya dengan selimut hangat dan menyuruh sang suami untuk masuk ke sekoci terlebih dahulu. 

Selalu Bersama Selama-lamanya

Begitu Pak Strauss sudah ada di dalam sekoci tersebut, Ibu Strauss hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekoci. Kakinya bahkan sudah menyentuh dasar sekoci, tetapi dia tiba-tiba berubah pikiran dan beranjak naik dan berdiri di atas Titanic yang perlahan-lahan kian tenggelam. 

"Sayangku, naiklah!" kata suaminya memohon. 

Alih-alih bergegas naik ke sekoci, Ibu Strauss justru menatap mata suaminya lekat-lekat. Baginya, suaminya tersebut bukan hanya sekadar pasangan, tetapi juga sahabat karib, belahan jiwa sejati, dan pria yang selalu menghiburnya. 

Dia lalu meraih tangan suaminya dan mendekapkan tubuhnya lekat dalam pelukan Pak Strauss yang gemetar. 

"Tidak," kata Ibu Strauss. "Aku tidak akan naik sekoci. Kita sudah bersama-sama selama bertahun-tahun. Kita sudah tua, sekarang. Aku tidak akan meninggalkanmu. Kemana pun kamu pergi, aku ikut," katanya. 

Dalam dekapan suaminya, Ibu Strauss perlahan-lahan tenggelam bersana kapal Titanic sembari berpelukan dengan setengah tubuhnya keluar dari geladak kapal. Perlahan-lahan kapal tenggelam semakin dalam, seakan mengucapkan salam perpisahan. Bukan untuk mengakhiri, tetapi agar bisa selalu bersama selama-lamanya. 

#ChangeMaker

Sima Video Berikut

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading