Mengenang Muhammad Aming, Bocah 8 Tahun yang Meninggalkan Sarat Nasihat

Aming, Bocah Aming, Muhammad Aming, Muhammad Aming Salleh Abdullah — Bocah Aming yang bernama lengkap Muhammad Aming Salleh Abdullah, 8 tahun, meninggal dunia setelah mengalami sesak napas pada Kamis, 26 Agustus 2021, dini hari

Fimela.com, Jakarta Muhammad Aming yang juga dikenal dengan Aming Tawau meninggal di usia 8 tahun pada Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 01.30 waktu Malaysia. Adik Aming, salah satu sapaannya menjadi bocah populer di internet lewat salah satu video tentang peringatan pentingnya memakai masker di tengah pandemi Covid-19 dengan aksen Sabah.

Video tersebut memenangkan hati banyak orang sekaligus membuat Muhammad Aming mendulang ketenaran di usia muda. Halaman Facebook-nya memiliki lebih dari 113.000 pengikut.

Video sarat nasihat yang diunggah pada 27 Oktober tersebut juga dibagikan oleh Menteri Senior yang kini menjadi Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob. Melihat terampilnya Adik Aming bercapak dan petuah yang sarat kebaikan membuat kita orang dewasa menjadi tersentil juga.

Dia begitu menghibur banyak orang selama dunia sedang dilanda pandemi yang membawa banyak senyuman dan menjadi penyelamat hidup banyak orang bagi yang taat protokol kesehatan setelah melihat videonya.

"Aming adalah anak kecil yang baik dan pintar. Mari kita kirimkan Al Fatihah untuk Almarhum," tulis Ismail Sabri dalam sebuah postingan Facebook melansir dari thestar.com.

TERKAIT: Bye Bye Minimalis, Makeup Maksimalis Diprediksi Jadi Tren 2026

TERKAIT: Tiru Gaya Rosalinda, Marion Jola Tampil Memikat Bak Artis Telenovela dengan Kulit Eksotis

Duka Mendalam Keluarga

Ibunda Muhammad Aming, Santi Sabri (33) mengatakan jika anak bungsu dari empat bersaudara ini meninggal di rumah setelah megalami sesak napas. Sebelum meninggal, Adik Aming sempat minta mi instan.

“Anak saya terlihat sehat dan kemarin bermain seperti biasa. Malah dia membantu membawa barang-barang. Sekitar tengah malam dia bilang mau makan mi instan tapi jam 1 tiba-tiba mengumandangkan adzan dan berdoa sebelum menghembuskan nafas terakhir," kata sang mama.

"Dia sering memberi saya nasihat. Saya tidak percaya dia tidak ada lagi. Bahkan, baru-baru ini dia membantu saya dengan bisnis saya di pasar Sin Onn," katanya.

Meski demikian, Santi mengaku menerima takdir tersebut dan menganggapnya sebagai ujian bagi seluruh keluarga.

#Elevate Women