Sukses

Lifestyle

27 Kata-Kata Bijak Khaled Hosseini Penulis Novel The Kite Runner

Fimela.com, Jakarta Khaled Hosseini adalah seorang dokter berdarah Afghanistan, sekaligus seorang penulis novel terkenal, yang berjudul The Kite Runner. Novel The Kite Runner ini merupakan novel pertama, yang diterbitkan di tahun 2004, setelah ia sukses membuka praktik spesialis organ dalam ditahun 1996.

The Kite Runner adalah sebuah novel yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki, yang berasal dari distrik Wazir Akbar Khan di Kabul, yang bernama Amir. Dalam novel ini menceritakan situasi pemerintahan di Afghanistan, pasca jatuhnya monarki Afghanistan.

Selain itu, novel ini juga mengkisahkan tentang eksodus pengungsi ke Pakistan dan Amerika Serikat, serta munculnya rezim Taliban. Ada banyak kata-kata bijak penuh makna yang disampaikan oleh penulis novel tersebut. Berikut kata-kata bijak Khaled Hosseini dalam novel The Kite Runner:

Kata-Kata Bijak Khaled Hosseini

1. Hidup adalah sebuah kereta, naiklah.

2. Saya berharap bisa sendirian di kamar, dengan buku-buku saya, jauh dari orang-orang ini.

3. Tidak ada sepatah kata pun di antara kita, bukan karena kita tidak punya apa-apa untuk dikatakan, tetapi karena kita tidak perlu mengatakan apapun.

4. Pernikahan bisa menunggu, namun pendidikan tidak bisa.

5. Saya menduga kebenaran adalah apa yang sedang kita tunggu, kita semua, menghadapi rintangan yang tidak dapat diatasi, untuk sesuatu yang luar biasa yang telah terjadi pada kita.

6. Saya sangat takut. Karena aku sangat bahagia. Kebahagiaan seperti ini menakutkan ... Mereka hanya membiarkanmu senang jika mereka bersiap mengambil sesuatu darimu.

7. Selalu lebih menyakitkan memiliki dan kehilangan daripada tidak memiliki di tempat pertama.

8. Sepanjang hidupku, aku sudah ada di sekitar pria. Malam itu, saya menemukan kelembutan seorang wanita

9. Dan itu adalah hal tentang orang-orang yang mengartikan semua yang mereka katakan. Mereka pikir orang lain juga begitu.

10. Hanya ada satu dosa dan itu adalah pencurian.

Kata-Kata Bijak Khaled Hosseini Selanjutnya

11. Semua hal baik dalam hidup itu rapuh dan mudah hilang.

12. Kisah sedih membuat buku menjadi bagus.

13. Seperti jarum kompas yang menunjuk ke utara, jari pria yang menuduh selalu menemukan seorang wanita. Selalu.

14. Seseorang yang tidak memiliki hati nurani, tak ada kebaikan, tidak menderita.

15. Suatu masyarakat tidak memiliki peluang untuk berhasil jika para wanitanya tidak berpendidikan.

16. Tapi lebih baik terluka oleh kebenaran daripada dihibur dengan kebohongan.

17. Saya membuka mulut, hampir mengatakan sesuatu. Hampir. Sisa hidup saya mungkin berubah secara berbeda jika saya punya. Tetapi saya tidak.

Kata-Kata Bijak Khaled Hosseini dalam The Kite Runner

18. Anak-anak bukanlah buku mewarnai. Kau tidak bisa begitu saja mengisi mereka dengan warna-warna kesukaanmu.

19. Seorang anak laki-laki yang tak mampu membela dirinya sendiri akan tumbuh menjadi pria yang tak mampu menghadapi masalah apapun.

20. Pembelaan diri tidak ada hubungannya dengan kekejaman.

21. Tuhan telah menganugerahkan bakat istimewa kepadamu. Tugasmu saat ini adalah mengasah bakatmu karena orang yang menyia-nyiakan bakat pemberian Tuhan sama saja dengan seekor keledai.

22. Seperti dalam perang mana pun, kami harus mempersiapkan diri untuk bertempur.

23. Jika Tuhan memperhatikan kehidupan kita, kuharap Dia lebih mementingkan hal-hal selain kesukaanku minum scotch dan makan daging babi.

24. Pria sejati tidak membaca puisi dan tentu saja mereka tidak pernah menulisnya! Pria sejati, anak laki-laki sejati bermain sepak bola.

25. Tak usah pedulikan semua itu. Karena sejarah tak akan mudah disangkal. Begitu pula agama. Pada akhirnya aku adalah seorang Pashtun dan dia seorang Hazara, aku seorang Sunni dan dia seorang Syi'ah, dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Tidak ada.

26. Bahwa Hassan akan menjadi seorang buta huruf seperti Ali dan sebagian besar orang Hazara sudah diputuskan pada menit saat dia dilahirkan, mungkin bahkan saat dia masih meringkuk dalam rahim Sanaubar yang tidak menginginkannya. Lagi pula apa gunanya seorang pelayan belajar menulis dan membaca?

27. Sambil berpelukan di ruang makan, menunggu matahari terbit, tidak satu pun dari kami berpikir bahwa suatu gaya hidup telah berakhir. Gaya hidup kami. Kalaupun saat itu belum berakhir, setidaknya itu adalah awal dari sebuah akhir.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading