Sukses

Lifestyle

10 Negara Terburuk dan Paling Berbahaya untuk Perempuan

Fimela.com, Jakarta Di berbagai dunia, perempuan selalu mendapatkan diskriminasi dan perlakuan yang buruk dari banyak kalangan. Meski memang emansipasi wanita sudah digalakkan sejak lama, perlakuan buruk para perempuan masih kerap terjadi bahkan memburuk di beberapa negara.

Di Indonesia saja, dengan banyaknya kasus pelecehan para para perempuan yang belakangan ini muncul, tentu semakin membuat banyak pihak prihatin. Dalam banyak penelitian pun, perempuan lebih rentan terhadap diskriminasi, ketidaksetaraan gender, dan stereotip daripada laki-laki.

Dilansir dari Knowinsiders, menurut data PBB sekitar 87.000 perempuan dibunuh secara global oleh orang-orang terdekat mereka, dengan jumlah rata-rata enam perempuan per jamnya. Jika bisa didaftar, sekian negara ini yang menjadi negara paling berbahaya untuk perempuan berdasarkan Women, Peace, and Security Index (2019/2020).

1. Yaman - 0.351

Yaman adalah negara paling berbahaya bagi perempuan karena negara patriarti ini menjadikan perempuan sebagai objek dari segala bentuk diskriminasi, termasuk stereotip negatif, ketimpangan ekonomi, dan sistem hukum yang diskriminatif.

2. Afghanistan - 0.373

Di bawah rezim Taliban, pendidikan untuk anak perempuan dan perempuan dewasa Afghanistan dilarang. Negara paling berbahaya kedua di dunia ini mencatat, 90% dari perempuan di sana mengalami kekerasan dalam rumah tangga (laporan WHO 2015) seperti pembunuhan, kekerasan fisik, psikologis, dan verbal.

3. Suriah - 0.416

Suriah menjadi negara paling berbahaya ketiga untuk perempuan karena susah mendapatkan akses perawatan kesehatan dan seringnya mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. Kehidupan ekonomi Suriah juga tidak baik, perempuan tidak memiliki akses dalam sumber daya ekonomi atau tak bisa bekerja.

4. Pakistan - 0.460

Perempuan di Pakistan menghadapi risiko dari praktik paksaan adat, agama, dan budaya serta kekerasan dan diskriminasi dalam rumah tangga. Kekerasan terhadap perempuan termasuk kekerasan seksual dan kekerasan fisik, kebanyakan dilakukan oleh pasangan. Gadis-gadis non-Muslim sering diculik, dianiaya, dipaksa menjadi Muslim, dan kemudian dinikahkan.

5. Sudan Selatan - 0.479

Situasi konflik di negara ini menempatkan Sudah Selatan sebagai negara kelima paling berbahaya bagi perempuan karena perempuan rentan mendapatkan perlakuan segala bentuk kejahatan. Anak-anak dan perempuan dewasa menjadi sasaran kekerasan tingkat tinggi. Beberapa perempuan bahkan diculik, diperkosa, dan dipaksa menjadi budak.

6. Irak - 0.490

Undang-undang di Irak menetapkan anak perempuan berusia 15 tahun untuk menikah. Hukum keluarga juga mendiskriminasi perempuan mengenai hak asuh anak, perceraian, dan warisan. Ribuan perempuan di Irak telah dipenjara tanpa tuduhan. Lebih dari 6.000 perempuan dipaksa untuk bunuh diri atau dibunuh di Kurdistan Irak pada tahun 2007.

7. Republik Demokratik Kongo (DRC) - 0.512

Jutaan orang menghadapi kondisi kehidupan yang mengerikan di Kongo. Sekitar 4,3 juta orang telah mengungsi di tengah kekerasan endemik, termasuk mengalami serangan senjata tajam dan pemerkosaan berkelompok. Maraknya pelecehan seksual dan minimnya akses ke perawatan kesehatan jadi masalah besar.

8. Republik Afrika Tengah (CAR) - 0.513

Perempuan dan anak-anak terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsi dan negara-negara tetangga karena rentannya kekerasan seksual. Kelompok-kelompok bersenjata di seluruh negeri merampas barang dan melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan dewasa dan anak-anak.

9. Mali - 0.539

Meskipun kekerasan terhadap perempuan merajalela di Mali, banyak pihak bungkam. Satu dari dua perempuan di Mali berusia 15-40 tahun telah mengalami kekerasan seksual atau fisik namun tak pernah melaporkannya. Sekitar 20% anak perempuan di bawah usia 15 tahun juga dipaksa menikah dini.

10. Libya -0.546

Konflik di negara Libya telah menelantarkan puluhan ribu orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Para perempuan menghadapi banyak risiko, termasuk keamanan, privasi dan pelecehan dari pihak berwenang dan kelompok-kelompok liar. Konflik juga menempatkan perempuan pada risiko pelecehan dan kekerasan seksual, prostitusi paksa, dan kekerasan berbasis gender.

Itu dia sekian negara paling berbahaya bagi perempuan.

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading