Sukses

Lifestyle

WHO Sebut Asia Punya Polusi Terburuk di Dunia, Indonesia Ada di Peringkat ke-17

Fimela.com, Jakarta Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pembaruan data tentang kualitas udara di berbagai kota di dunia. Mengutip dari Japan Today, laporan terbaru soal Kualitas Udara Dunia IQAir 2021 yang menyebut negara-negara dengan kualitas udara buruk alias polusi tinggi adalah negara dengan konsentrasi PM2,5.

Dalam laporan tersebut, WHO menyebut wilayah Mediterania Timur, seperti Siprus, lalu di Asia Tenggara dan disusul Afrika yang memiliki kualitas udara paling buruk. Kualitas udara yang buruk ini mengandung partikel yang dapat menembus ke dalam paru-paru.

Polusi partikel halus dikenal sebagai PM2,5 diidentifikasi sebagai polutan paling berbahaya. Polutan udara ini menjadi salah satu kontributor penyakit, seperti asma, stroke, penyakit jantung, dan paru-paru.

 

Selamat dari pandemi, selamat datang polusi

Selain itu, partikel halus juga menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahunnya. WHO pun mengatakan 99 persen populasi global menghirup udara yang melebihi batas kualitas udara.

"Setelah selamat dari pandemi, tidak dapat diterima bahwa terdapat 7 juta kematian karena polusi udara," ujar Dr. Maria Neira selaku kepala departemen lingkungan, perubahan iklim, dan kesehatan WHO.

Lantas, Indonesia ada di peringkat berapa?

 

Indonesia ada di peringkat ke 17

Dikutip dari laman IQAir, Indonesia berada di peringat ke-17 sebagai negara dengan kualitas udara paling berpolusi di dunia. Sementara, Bhiwadi di India menjadi kota paling berpolusi di dunia.

Indonesia sendiri memiliki konsentrasi PM2,5 tertinggi. Artinya, Indonesia menjadi negara di Asia Tenggara yang paling berpolusi. Ada bulan-bulan tertentu yang membuat Indonesia memiliki kualitas udara paling buruk, yakni pada Juni dan Juli. Sementara kualitas udara dengan konsentrasi PM2,5 terendah ada di bulan Februari dan November.

Surabaya berada di peringkat ke 11 sebagai kota di Asia Tenggara yang paling berpolusi. Disusul di DKI Jakarta pada peringkat 12 dan Bandung pada peringkat 13.

 

Bahaya dari polusi

Akibat dari adanya kualitas udara yang buruk, Pulau Mediterania Timur Siprus menderita akibat konsentrasi debu atmosfer yang tinggi selama tiga hari berturut-turut. Beberapa kota juga mengalami 3-4 kali 50 mikrogram per meter persegi.

Pejabat setempat pun menyebut partikel mikroskopis bisa sangat berbahaya bagi anak-anak, orangtua, dan orang sakit. Sumber dari kualitas udara yang buruk ini berasal dari transportasi, pembangkit listrik, pertanian, pembakaran limbah dan industri, serta sumber alami, seperti debu gurun.

 

Simak video berikut ini

#women for women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading