Sukses

Lifestyle

7 Penyebab Banjir di Wilayah Perkotaan yang Paling Umum

Fimela.com, Jakarta Bagi kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, banjir merupakan permasalahan klasik yang sukar diselesaikan. Banjir sendiri dapat dikategorikan sebagai bencana yang disebabkan oleh kelalaian manusia karena curah hujan yang tinggi sebenarnya dapat disiasati. 

Banjir merupakan suatu kondisi di mana terjadi luapan air yang berlebih yang mengakibatkan terendamnya suatu wilayah. Banjir adalah air dalam volume besar yang dapat menggenangi sebuah daerah.

Saat bencana ini terjadi, banyak orang kehilangan harta benda mereka, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Untuk mengatasinya, maka kamu perlu tahu terlebih dahulu penyebabnya. Dengan cara ini, banjir pun bisa ditangani secara efektif. 

Lalu, apa saja penyebab banjir di wilayah kota perkotaan? Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

1. Kebiasaan Buruk Membuang Sampah Sembarangan

Penyebab banjir di wilayah perkotaan yang pertama ialah karena kebiasaan buruk masyarakat yang tidak tertib saat membuang sampah. Sampah yang dibuang sembarangan contohnya di sungai, akan dapat mengakibatkan mampetnya aliran air dan akibatnya air sungai akan meluap.

Hal tersebut menjadi sebuah pemicu terjadinya banjir yang dapat merugikan masyarakat ataupun menimbulkan kerugian harta benda ataupun korban jiwa.

2. Efek Pemukiman Padat Penduduk

Selain kebiasaan buruk dalam membuang sampah, kota-kota besar juga kerap mengalami masalah pemukiman yang padat penduduk. Padatnya pemukiman di bantaran kali dapat membuat pendangkalan sungai karena kebiasaan buang sampah yang dilakukan para warganya dan dibuang langsung ke sungai.

Selain itu, keadaan tanah di sekitar kiri dan kanan bangunan bisa saja ambles dan menutup sisi-sisi sungai. Hal tersebut menyebabkan penyempitan aliran sungai dan rawan akan terjadinya banjir.

3. Curah Hujan yang Tinggi dalam Waktu Lama

Penyebab banjir di wilayah perkotaan juga dipicu oleh kondisi curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi memang merupakan fenomena alam yang alamiah tetapi sebenarnya yang lebih berpengaruh adalah tentang bagaimana cara pemerintah dan masyarakat dalam mensiasati situasi tersebut.

Curah hujan yang tinggi bisa saja datang tiap tahun apalagi jika memang sedang musim hujan namun jika semua pihak adaptif terhadap hal ini maka seharusnya intensitas hujan yang tinggi tidak menjadi masalah yang dapat menyebabkan banjir.

4. Tata Kelola Kota yang Buruk

Sistem tata kelola ruang atau tata kelola perkotaan yang keliru juga bisa menjadi penyebab banjir. Dengan adanya kesalahan tersebut, biasanya air akan sulit menyerap ke dalam tanah dan menyebabkan aliran air menjadi lambat.

Sementara pada musim penghujan, air yang datang ke daerah tersebut akan lebih banyak jumlahnya dari biasanya sehingga dapat cepat menyebabkan banjir. Maka dari itu, dalam merancang tata kelola kota sebaiknya turut memertimbangkan aspek lingkungan karena kerusakan dan pencemaran lingkungan amat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di perkotaan.

5. Mengabaikan Prosedur AMDAL

Terakhir, masalah banjir di wilayah perkotaan juga dipicu oelh pengabaian prosedur AMDAL. Hal ini berkaitan dengan sejumlah bangunan-bangunan tinggi yang ada di wilayah perkotaan.

Adanya AMDAL dan pelaksanaannya secara tidak langsung dapat berkontribusi untuk memastikan keberadaan bangunan tidak menjadi penyebab banjir. Namun, jika pelaksanaan AMDAL dikesampingkan atau dianggap sebagai formalitas belaka, maka gedung-gedung tinggi akan terus dibangun tanpa memerhatikan dampak lingkungan dan hal ini yang menyebabkan masalah banjir selalu tidak terselesaikan di kota-kota besar.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading