Diary Fimela: Tofu’s Kitchen Hadirkan Makanan untuk Anjing dengan Visual Makanan Manusia

Fimela.com, Jakarta Anjing merupakan salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh orang, berbagai makanan khusus untuk anjing telah tersedia di toko hewan hingga supermarket. Namun, tidak semua anjing menyukai makanan yang telah dibuat khusus untuk mereka. Salah satunya anjing yang dimiliki oleh Terin selaku owner Tofu’s Kitchen.

Tofu’s Kitchen merupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang didirikan oleh Terrilyn Tjipta atau yang akrab disapa Terin. Tofu’s Kitchen sendiri menjadi sebuah bisnis menjual makanan khusus anjing, namun mirip dengan menu makanan manusia.

Terin menyebut dirinya memulai bisnis ini saat masa pandemi, dirinya pun bercerita bahwa pendirian bisnis ini dilatarbelakangi oleh anjingnya yang bernama Tofu. Saat itu Tofu susah sekali makan karena selalu diberi makanan manusia oleh ayahnya, sehingga makanan khusus untuk anjing yang banyak dijual di toko hewan atau supermarket tidak disukai oleh Tofu.

Melihat itu, Terin berinisiatif untuk mencoba membuatkan Tofu makanan anjing namun secara bentuk dan visual mirip dengan makanan manusia. Seiring berjalannya waktu ternyata Terin menyadari bahwa makanan yang ia buat memiliki peluang bisnis, sehingga membuatnya mendirikan Tofu’s Kitchen.

“Jadi aku akal-akalin sendiri bikin kayak makanan anjing yang memang looks-nya itu persis kayak makanan manusia siapa tau bisa ngebohongin dia. Lalu ternyata wangi, aman, dan sehat juga jadi yaudah aku jual-jualin aja siapa tau bisa ngebantu anjing yang picky eater lainnya,” jelas Terin.

Menu yang Selalu Berubah Setiap Launching

Saat ini Tofu’s Kitchen belum memiliki menu tetap, sehingga setiap mengeluarkan produk Terin selalu membuat menu yang berubah-ubah. Sebelumnya, Terin sempat menjual menu Nasi Padang khusus untuk anjing yang tak disangka menu tersebut viral dan menjadi perbincangan di kalangan pecinta anjing.

Tak hanya itu, Tofu’s Kitchen juga menjual menu seperti Steak, Sushi, hingga Korean BBQ yang dibuat khusus untuk para anjing. Dalam membuat produknya Terin bercerita bahwa Tofu’s Kitchen menggunakan quinoa rice yang sehat untuk anjing, sehingga membuat produknya lebih mahal karena menggunakan bahan yang premium.

“Sebenernya bisa pake nasi cuman kita kasi pilihan yang lebih sehat lagi, kita pake quinoa rice. Makanya kita harganya juga agak pricey karena kita ingridients kita kasih alternatif yang lebih sehat lagi untuk anjing, lanjut Terin.

Sebagaiowner, Terin memiliki keinginan untuk membuat menu tetap bagi Tofu’s Kitchen. Salah satu keinginan Terin adalah membuat makanan anjing kibble, hal ini menjadi rencananya karena Terin menyebut bahwa makanan anjing kibble yang dijual saat ini bagus tetapi sedikit bau amis. Oleh karena itu, Terin ingin membuat kibble yang memiliki aroma wangi.

Raih Omzet Puluhan Juta

Terin mengungkapkan selama me-launching produk dirinya mendapatkan omzet yang berbeda-beda. Biasanya omset yang didapat sekitar Rp10 juta sampai Rp30 juta per launching. Di samping itu, Tofu’s Kitchen menerima custom makanan seperti acara ulang tahun hingga wedding dog.

“Kalau di Tofu’s Kitchen itu bisa custom, misalnya ada acara birthday, wedding dog. Bisa semua custom kayak sushi tower ataupun kalau misalnya ada perayaan mau bikin makanan lengkap bisa juga di custom, jadi semua customize.”

Adapun menu yang membedakan Tofu’s Kitchen dari UMKM lainnya adalah dari tampilan yang dihadirkan oleh Tofu’s Kitchen, yaitu menjual makanan anjing dengan tampilan menu makanan manusia. Terin menyebut bahwa Tofu’s Kitchen menjual makanan anjing yang begitu mirip dengan makanan manusia hingga dari detail-detail menu yang disediakan.

Dalam menyajikan setiap menu di Tofu’s Kitchen, Terin menyebut bahwa UMKM-nya tidak hanya ingin menjual produk melainkan pengalaman makan bagi pemilik dan anjingnya. Oleh karena itu, Tofu’s Kitchen menjual makanan yang mirip dengan menu makanan manusia.

“Kita ga cuman selling the product tapi kita juga selling the eating experience dan detail-detailnya juga kita dapet, tapi ya tetep ingridients kita complicated ga simple makanan manusia.” ungkap Terin.

Penulis: Angela Marici

#Women for Women