Edukasi Diri di Festival Kuliner yang Lebih Ramah Lingkungan

[Fimela] Demi Bumi — Booth Demi Bumi di Jakarta Eat Festival 2019 | Karla Farhana/Fimela.com

Fimela.com, Jakarta Jakarta Eat Festival (JEF) kembali hadir untuk kedua kalinya. Kali ini, festival makanan yang mengusung tema Indonesian Food Raising bukan hanya menekankan soal kuliner Tanah Air, tetapi juga mengangkat isu-isu tentang lingkungan.

Content Director JEF, Ade Putri mengatakan, acara ini bukan hanya sekadar food bazaar yang menghadirkan lebih dari 40 pengisi acara. Tetapi juga merupakan festival makanan yang lebih ramah lingkungan.

Peran industri pangan sangat besar pada lingkungan hidup. Banyak orang yang belum sadar ketika memproduksi makanan, produksi sampah juga meningkat. Untuk itu JEF 2019 kali ini mengajak pengunjung untuk lebih bijak dalam penggunaan kemasan sekali pakai.

"Kami sadar betapa besar peran industri pangan pada lingkungan hidup, utamanya perihal waste. Kami ingin mengajak pengunjung untuk lebih bijak dalam penggunaan kemasan sekali pakai, misalnya dengan membawa botol minumnya sendiri," jelas Festival Director JEF, Ira Guntur.

TERKAIT: Bikin Sakit Perut, 7 Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Saat Buka Puasa!

TERKAIT: Alasan Minum Jus Buah saat Sahur Memberi Manfaat Besar untuk Tubuh!

Kampanye Beli yang Baik

[Fimela] Jakarta Eat Festival 2019 — Pembukaan Jakarta Eat Festival 2019 di Gandaria City, Jakarta. | Karla Farhana/Fimela.com

Untuk mendukung gerakan membawa tempat minum sendiri ke JEF 2019, pihaknya pun akan menyediakan water station untuk para peserta festival tersebut. Sehingga, pengunjung dapat langsung mengisi tempat minum dengan air mineral yang sudah disediakan, tanpa harus membeli air kemasan botol plastik.

Selain itu, JEF 2019 juga bekerja sama dengan Demi Bumi. Booth-nya hadir bersama plastik ramah lingkungan yang terbuat dari singkong, juga beauty products yang ramah lingkungan tanpa kemasan plastik. Pengunjung juga dapat langsung membeli tas-tas yang berguna saat belanja makanan atau barang, sehingga dapat mengurangi penggunaan tas plastik sekali pakai.

Gerakan ini ternyata didukung oleh WWF Indonesia yang memang tengah mengampanyekan gerakan "Beli yang Baik." Menurut Dewi Satriana, Manajer Komunikasi Konservasi WWF Indonesia, apa yang kamu konsumsi akan berdampak pada lingkungan.

"Segala sesuatu yang kita konsumsi akan berdampak pada lingkungan. Kampanye 'Beli yang Baik' ini mengajak konsumen untuk mencermati berbagai aspek dari produk yang dikonsumi untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan," jelasnya.

#Growfearless with FIMELA