Sukses

Lifestyle

Gejala Virus Corona yang Harus Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Pada awal Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa 2 Warga Negara Indonesia (WNI) terjangkit virus corona. WNI tersebut terinfeksi corona usai melakukan kontak langsung dengan orang Jepang. Kemudian masyarakat Indonesia mulai mengalami kepanikan.

Virus corona atau yang disebut COVID-19 dapat menyerang tubuh. Menurut WHO, penularan virus ini dapat terjadi melalui cairan. Saat batuk atau bersin, orang akan mengeluarkan cairan melalui hidung atau mulut. Jika cairan tersebut menempel pada suatu benda, kemudian ada orang yang menyentuhnya, maka orang tersebut akan tertular corona.

Gejala virus corona harus diwaspadai. Jika mengetahui gejala virus corona sejak awal, orang dapat mencegahnya sejak awal. Pada artikel ini, Fimela akan membahas tentang gejala virus corona yang harus diwaspadai:

Demam

Gejala virus corona pada hari pertama adalah demam. Demam merupakan kondisi saat suhu tubuh mengalami peningkatan. Suhu normal manusia biasa adalah 36℃ - 37,2℃. Ketika demam, suhu tubuh menjadi 38℃ atau bahkan lebih tinggi.

Demam terjadi karena sistem imun tubuh melawan infeksi virus. Menurut studi khusus di wuhan, 99 persen pasien mengalami gejala demam. Ketika demam, badan akan menggigil, berkeringat dan akan merasakan lemas.

Batuk

Biasanya pada saat batuk akan mengeluarkan dahak. Saat batuk kering, batuk tidak akan mengeluarkan dahak.  Namun batuk akan menganggu saluran pernafasan pada manusia.

Batuk merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing yang masuk melalui hidung. Gejala ini juga dapat mengidentifikasikan bahwa tubuh terserang virus. Penularan virus corona dapat terjadi saat orang batuk. Saat mengalami batuk, hendaknya menutup mulut dengan tisu, agar dahak atau virus saat batuk tidak menyebar.

Sakit Kepala

Gelaja virus corona juga disertai dengan adanya sakit kepala. Sakit kepala merupakan kondisi nyeri yang terjadi di kepala. Nyeri biasanya muncul pada sisi kepala saja, atau diseluruh bagian kepala.

Sakit kepala muncul bersamaan pada saat demam. Walaupun sakit kepala sering disepelekan, namun hal ini harus diwaspadai. Orang yang mengalami sakit kepala akan lebih sensitif saat melihat cahaya. Penglihatan penderita pun menjadi lebih buram.

 

Diare

Selain gangguan pernapasan, gangguan pencernaan juga merupakan gejala virus corona yang harus diwaspadai. Para peneliti menemukan bahwa 48,5% dari 204 pasien di Wuhan mengeluh tentang pencernaan. Salah satunya adalah diare.

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya sering buang air besar. Selain karena makanan, virus juga menjadi penyebab diare. Bagi pasien corona yang mengalami masalah pencernaan, membutuhkan waktu 9 hari untuk di rawat di rumah sakit.

Pneumonia

Pada kasus yang parah, Virus corona dapat menyebabkan gejala yang serius, seperti pneumonia. Pneumonia bisa disebut dengan paru-paru basah. Infeksi ini mengakibatkan peradangan pada kantong udara di salah satu atau kedua bagian paru-paru . Saluran pernapasan pada paru-paru yang radang akan dipenuhi cairan atau nanah.

Hal ini dapat terjadi pada hari kelima. Awalnya pasien akan merasakan demam, kemudian batuk dan pusing. Pneumonia karena virus corona juga diawali dengan diare dan sesak napas.

Penyebaran virus corona menjadi pneumonia menjadi cepat. Jika orang mengalami sesak napas biasa atau ISPA, maka orang tersebut akan sembuh dengan sendirinya. Namun jika sudah menjadi pneumonia, angka mortalitas atau kematian akan meninggi. Karena kemampuan paru-paru untuk menyebarkan dan mendapatkan oksigen berkurang.

Gejala virus bahaya

Gejala virus corona harus diwaspadai. Namun, gejala virus corona tidak bisa langsung timbul begitu saja. Gejala virus corona ringan memang mirip dengan virus flu biasa. Masa inkubasi virus corona rata-rata sekitar 5 hari sampai 14 hari.

Tanpa disadari, sebenarnya sudah banyak orang yang terinfeksi virus corona. Bagi orang yang imunnya kuat tidak akan menimpulkan gejala apapun. Tapi membahayakan untuk orang yang memiliki imun rendah.

Bahaya gejala virus corona ini mulai nampak ketika sesak napas. Pada tahap ini, orang akan memiliki resiko lebih besar untuk meninggal. Bagi Sahabat Fimela yang merasakan gejala seperti diatas, silahkan pergi ke rumah sakit, dan melakukan pemeriksaan.

Tidak perlu khawatir. Pada saat pemeriksaan, dokter akan melakukan tes darah, tes dahak dan rontgen bagian dada. Pasien akan dikarantina oleh dokter, hingga hasil tes diketahui.

Pemerintah menghimbau, jika tidak memiliki gejala apapun pada orang tersebut, maka tidak perlu pergi ke rumah sakit. Cukup berdiam diri di rumah dan melakukan social distancing. Saat seperti ini juga harus menjaga kebersihan.

Sahabat Fimela yang memiliki hewan peliharaan, sebaiknya menjaga jarak dulu dari hewan peliharannya. Hal ini dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading