Sukses

Lifestyle

Macam-Macam Majas dalam Karya Sastra, Lengkap Beserta Contohnya

Fimela.com, Jakarta Saat kamu mempelajari sastra Indonesia, kamu akan bertemu dengan istilah majas. Majas merupakan salah satu gaya bahasa dalam sastra yang biasanya sering dipakai dalam suatu karya sastra. Adapun contoh karya sastra yang biasa menggunakan majas didalamnya ialah artikel, cerpen, puisi, novel, atau karya sastra lainnya.

Penggunaan gaya bahasa majas itu sendiri biasanya mempunyai maksud tertentu. Secara umum, majas digunakan untuk membuat karya sastra lebih hidup. Bukan hanya itu, penggunaan majas dalam karya sastra juga dilakukan agar bacaan menjadi menarik dan tidak membosankan ketika dibaca. Dengan begitu, penyampaian setiap kalimat menjadi lebih beragam.

Jika mengulas lebih dalam mengenai majas, kamu akan tahu bahwa majas memiliki berbagai macam jenis. Mulai dari majas perbandingan, pertentangan, hingga majas yang digunakan untuk tujuan sindiran.

Nah, untuk kamu yang ingin tahu lebih spesifik mengenai macam-macam majas dan contohnya, Fimela.com kali ini akan mengulasnya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Majas Pertentangan

Majas yang pertama ialah majas pertentangan. Majas pertentangan biasa digunakan menunjukkan maksud tertentu melalui kata-kata kiasan yang berlawanan arti. Berikut ragam jenis majas pertentangan, lengkap beserta contohnya:

Litotes

Litotes termasuk majas pertentangan yang umumnya menggunakan ungkapan merendahkan diri padahal fakta kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Contohnya: Silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini. Kata gubuk di sini mewakili arti dari rumah.

Paradoks

Paradoks merupakan majas pertentangan yang biasanya membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan. Contohnya: Di tengah keramaian itu aku merasa kesepian.

Antitesis

Antitesis, juga termasuk salah satu majas pertentangan. Majas antithesis biasanya memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan. Contohnya: semua orang sama di mata hukum, tak peduli tua-muda atau kaya-miskin. Tua-muda dan kaya-miskin merupakan 2 paduan kata yang mempunyai arti berlawanan.

Kontradiksi Interminus

Majas pertentangan selannjutnya adalah majas kontradiksi interminus. Majas ini digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya. Biasanya penggunaan majas ini disertai dengan konjungsi, seperti hanya saja atau kecuali. Contohnya: Semua murid boleh bermain, kecuali murid yang tidak mengerjakan tugas.

Majas Sindiran

Majas yang kedua ialah majas sindiran, majas ini tentu berbeda dengan majas pertentangan karena gaya bahasa yang digunakan serta tujuannya tidak sama. Majas sindiran, biasanya menggunakan kata-kata kiasan yang bertujuan untuk memberikan sindiran pada seseorang ataupun suatu kondisi atau keadaan. Berikut ragam jenis majas pertentangan, lengkap beserta contohnya:

Ironi

Ironi merupakan majas sindiran yang umumnya menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya. Contohnya: Ruang bekerja kamu sangat rapih, sampai-sampai aku kesusahan duduk di sini.

Sinisme

Selanjutnya, sinisme juga termasuk majas sindiran yang digunakan untuk memberi sindiran secara langsung kepada orang lain. Contohnya: Badan mu bau sekali, tetapi kalau disuruh mandi tidak mau.

Sarkasme

Terakhir adalah majas sarkasme. Majas sindiran yang satu ini menggunakan kata-kata berkonotasi kasar untuk memberikan sindiran kepada orang lain. Contohnya: Dasar tidak becus! Kalau tidak bisa kerja, kamu hanya akan jadi sampah masyarakat.

Majas Perbandingan

Majas yang ketiga atau terakhir ialah majas perbandingan, majas ini bisa dikatakan sebagai majas yang sering digunakan dalam karya sastra karena gaya bahasanya untuk menggambarkan dan membandingkan sesuatu yang satu dengan yang lainnya. Berikut ragam jenis majas pertentangan, lengkap beserta contohnya:

Hiperbola

Majas hiperbola juga termasuk sebagai salah satu majas perbandingan. Majas hiperbola digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering tidak masuk akal. Contohnya: Pria itu memiliki semangat yang keras seperti baja, tentu ia akan menjadi orang sukses.

Eufimisme

Berikutnya, majas perbandingan eufimisme. Eufimisme merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus. Contohnya: Kata kencing diganti dengan buang air kecil.

Metanomia

Majas perbandingan metanomia berupa gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk mengacu pada benda umum. bila haus, minumlah Aqua. Kata Aqua di sini dikenal sebagai sebuah merek dagang air mineral yang sudah cukup terkenal.

Simile

Selanjutnya adalah majas simile. Majas perbandingan yang satu ini umumnya menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan. Contohnya: Anak kecil itu menangis bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

Alegori

Terakhir adalah majas perbandinan alegori. Majas alegori digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan. Contohnya: Mencari wanita yang sempurna seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Majas Penegasan

Majas penegasan atau yang sering disebut dengan gaya bahasa penegasan, merupakan majas yang biasanya digunakan dalam kalimat, yang berfungsi untuk menegaskan sesuatu yang bisa berefek kepada pembaca maupun pendengar.

Pleonasme

Majas penegasan yang pertama dalah pleonasme, yang merupakan gaya bahasa dengan menggunakan kata-kata yang memiliki makna sama, tetapi majas ini memiliki kesan tidak efektif namun bisa menegaskan sesuatu. Contohnya dia naik ke atas bangunan tersebut.

Repetisi

Majas yang selanjutnya adalah repetisi. Repetisi termasuk majas penegasan karena menggunakan gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat. Contohnya Pria itu pencopetnya, dia pelakunya, dia yang mengambil dompet saya.

Retorik

Retorik adalah majas penegasan, yang merupakan gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya, tetapi kalimatnya tidak perlu dijawab. Majas ini juga bisa digunakan untuk sindiran. Contoh Jadi menurutmu kamu tetap akan naik kelas walau main game setiap hari tanpa belajar?

Klimaks

Majas penegasan yang selanjutnya adalah klimaks. Majas penegasan ini adalah gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal, secara berurutan dan tingkatannya semakin lama semakin tinggi. Contoh Rapat hari ini dihadiri oleh karyawan, manager, dan direktur utama.

Antiklimaks

Berbeda dengan majas klimaks, majas antiklimaks juga termasuk majas penegasan, yang merupakan gaya bahasa dengan menjelaskan sesuatu dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah. Contoh Rektor, dekan, prodi, dan dosen harus bisa memahami aspirasi para mahasiswa.

Pararelisme

Majas penegasan pararelisme adalah gaya bahasa dengan mengulang-ulang sebuah kata, yang digunakan untuk menegaskan makna kata tersebut tetapi memiliki arti yang berbeda. Majas ini sering digunakan di dalam puisi. Contohnya Kasih pasti murah hati, kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan.

Tautologi

Majas penegasan yang terakhir adalah tautologi. Majas ini merupakan gaya bahasa untuk mengulang kata yang bersinonim, yang digunakan untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu. Contohnya Istri tentara di sebelah rumahku begitu setia, menanti, menunggu, berharap suaminya pulang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading