Sukses

Lifestyle

Mengenal Stoicism: Solusi Menjadi Tenang saat Menjalani Hidup

Fimela.com, Jakarta Stoicism, atau Stoisisme, adalah salah satu aliran filsafat kuno yang semakin populer di kalangan modern, terutama bagi mereka yang mencari ketenangan di tengah kehidupan yang penuh tekanan. Stoicism mengajarkan bagaimana seseorang bisa mencapai kebahagiaan dan kedamaian batin dengan mengendalikan pikiran dan emosi mereka. 

Apa Itu Stoicism?

Stoicism merupakan aliran filsafat yang pertama kali muncul di Yunani pada abad ke-3 SM. Didirikan oleh Zeno dari Citium, Stoicism bertujuan untuk membantu manusia hidup sesuai dengan alam, yakni dengan menggunakan rasio dan logika untuk mengatasi tantangan kehidupan. Para pemikir utama Stoicism termasuk Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius, yang tulisannya masih relevan hingga saat ini.

Prinsip-Prinsip Utama Stoicism

1. Dikotomi Kendali

Stoicism mengajarkan bahwa dalam hidup, ada dua hal yang perlu kita pahami: hal-hal yang bisa kita kendalikan dan hal-hal yang di luar kendali kita. Kita hanya bisa mengendalikan sikap, pikiran, dan tindakan kita sendiri, sedangkan hal-hal seperti opini orang lain, cuaca, atau kejadian yang sudah terjadi, berada di luar kendali kita. Stoicism mendorong kita untuk fokus pada apa yang bisa kita kendalikan dan menerima hal-hal di luar kendali dengan tenang.

2. Menghadapi Tantangan dengan Tenang (Amor Fati)

Amor Fati, atau "cinta terhadap takdir", adalah konsep yang mengajarkan kita untuk menerima segala hal yang terjadi dalam hidup, baik positif maupun negatif. Stoics percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, dan bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi lebih baik. Marcus Aurelius, dalam bukunya "Meditations", sering kali menekankan pentingnya menerima kenyataan hidup dan menghadapinya dengan sikap yang positif.

3. Menjaga Emosi dengan Rasionalitas

Stoicism menekankan pentingnya mengendalikan emosi yang ekstrem seperti kemarahan, ketakutan, atau kesedihan. Menurut Stoics, emosi-emosi ini berasal dari cara kita menilai situasi, bukan dari situasi itu sendiri. Dengan berpikir secara rasional, kita bisa melihat situasi dengan lebih jernih dan meresponsnya dengan lebih bijak. 

4. Menghargai Kehidupan Saat Ini (Memento Mori)

Memento Mori, yang berarti "ingat bahwa kamu akan mati," adalah pengingat bahwa hidup ini sementara dan setiap saat bisa menjadi yang terakhir. Stoicism mengajarkan bahwa dengan memahami kefanaan hidup, kita akan lebih menghargai setiap momen, membuat keputusan yang lebih baik, dan tidak menunda-nunda untuk melakukan hal-hal penting.

5. Menjadi Pribadi yang Berbudi Luhur

Stoicism menekankan pentingnya memiliki karakter yang berbudi luhur, dengan empat kebajikan utama yaitu: kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri. Dengan mengembangkan kebajikan-kebajikan ini, seseorang bisa hidup dengan integritas dan merespons tantangan hidup dengan bijaksana.

Stoicism adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk menerima kenyataan hidup dengan tenang, menjaga emosi, dan mengembangkan karakter yang kuat. Untuk kamu dengan pengendalian diri yang masih kurang, coba perdalam ilmu ini untuk memeroleh ketenangan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading