7 Model Rumah 2 Lantai Tanpa Atap Genteng, Inspirasi Hunian Cantik dan Estetik

Desain model ini menampilkan karakteristik bentuk kotak yang presisi, dilengkapi dengan atap datar berbahan beton yang terintegrasi dengan keseluruhan struktur bangunan. Berbeda dengan atap genteng konvensional yang memiliki kemiringan, atap ini memberikan tampilan yang bersih dan modern.

Material beton yang digunakan pada atap tidak hanya berfungsi sebagai penutup, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai rooftop atau area untuk menjemur. Dinding bangunan ini cenderung minimalis dengan jendela besar yang menciptakan kesan ruang yang lebih luas. Model ini sangat ideal bagi mereka yang menginginkan tempat tinggal yang sederhana, mudah dalam perawatan, namun tetap memiliki nilai estetika yang tinggi.

Gaya desain industrial mengedepankan penggunaan material seperti beton yang dibiarkan terlihat, baja, serta jendela kaca besar. Rumah berlantai dua yang memiliki atap datar semakin menegaskan karakter yang kuat dan maskulin dari gaya ini.

Tanpa adanya genteng, area atap bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pemasangan panel surya, taman mini, atau bahkan sebagai ruang santai di atap. Desain ini sangat sesuai untuk pasangan muda atau pemilik rumah yang aktif dan menyukai konsep ruang terbuka. Salah satu keuntungan dari model ini adalah efisiensi struktur, kekuatan, dan kemampuannya untuk bertahan di berbagai kondisi cuaca.

Rumah bertingkat dua yang tidak menggunakan genteng tetap dapat memberikan kenyamanan di daerah tropis dengan memanfaatkan ventilasi silang, plafon yang tinggi, serta dinding roster. Desain atap datar ini dibuat sedemikian rupa agar air hujan dapat mengalir dengan baik melalui sistem drainase vertikal yang telah dirancang secara efektif.

Konsep ini sangat sesuai untuk wilayah dengan cuaca panas karena tetap memberikan suasana sejuk meskipun tidak menggunakan genteng. Selain itu, pemilihan material alami seperti kayu dan bata ekspos memberikan kesan hangat dan tidak terkesan kaku. Model rumah ini kini banyak dijumpai di kawasan urban, mulai dari Jawa hingga Bali, menunjukkan popularitasnya yang terus meningkat.

Desain ini memanfaatkan beton untuk atap datar yang juga berfungsi sebagai taman atap atau yang dikenal dengan istilah rooftop garden. Umumnya, area ini dilengkapi dengan pagar besi serta akses tangga baik dari luar maupun dalam rumah.

Rooftop tersebut dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti berkebun, bersantai, atau bahkan sebagai area laundry. Selain memberikan fungsi tambahan, keberadaan rooftop juga dapat meningkatkan keindahan visual bangunan secara keseluruhan. Model ini sangat ideal untuk hunian yang terletak di lahan terbatas dan ingin menghadirkan ruang hijau secara vertikal.

Dengan memanfaatkan perpaduan antara beton, kaca, dan baja ringan, hunian ini berhasil menciptakan tampilan yang futuristik dan cerah. Atapnya dirancang datar tanpa genteng, dilengkapi dengan sistem waterproofing yang handal untuk mencegah kebocoran air.

Jendela yang menjulang dari lantai hingga langit-langit memungkinkan cahaya alami masuk secara maksimal ke dalam ruangan. Sering kali, area atap dipersiapkan untuk penempatan unit AC outdoor atau panel surya. Gaya arsitektur ini telah menjadi favorit di kalangan perumahan modern yang ditujukan untuk kelas menengah ke atas.

Gaya Japandi yang menggabungkan elemen Jepang dan Skandinavia menampilkan desain dengan atap datar yang teratur serta struktur yang minimalis. Bangunan ini terlihat menenangkan, bersih, dan sangat fungsional, menciptakan suasana yang nyaman bagi penghuninya.

Penggunaan palet warna netral, material kayu alami, dan pencahayaan yang hangat semakin menambah kesan damai di dalam rumah. Dak beton disesuaikan agar tidak mencolok dan selaras dengan elemen rumah, yang menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan gaya hidup yang praktis dan harmonis. 

Atap rumah digantikan oleh dak beton yang diberi tambahan kanopi atau pergola di sebagian area rooftop. Gaya ini sangat cocok untuk rumah di iklim tropis, karena tetap memberikan area teduh namun tidak menggunakan genteng. Kanopi biasanya terbuat dari kayu, besi, atau polycarbonate.

Fungsi utamanya adalah memberi ruang terbuka tambahan di atas rumah tanpa harus membuat bangunan bertingkat tiga. Area ini bisa dijadikan tempat duduk sore, berkebun ringan, atau sekadar ruang santai. Biaya pembangunannya tetap terkontrol karena tidak perlu rangka atap besar.