Apakah Manifesting Bisa Membantu Mengatasi Overthinking?

Overthinking biasanya muncul karena pikiran terlalu fokus pada ketakutan, penyesalan, atau kekhawatiran yang belum tentu terjadi. Manifesting bekerja dengan mengalihkan fokus tersebut ke hal-hal yang lebih konstruktif. Saat seseorang sibuk membayangkan hasil yang positif, pikiran secara perlahan terlatih untuk tidak terus-terusan memutar skenario negatif.

Afirmasi positif yang diulang secara konsisten juga membantu membentuk dialog batin yang lebih sehat. Kalimat seperti “Aku mampu menghadapinya” atau “Aku layak mendapatkan yang terbaik” bisa menggantikan pikiran negatif yang sering muncul tanpa disadari. Seiring waktu, pola pikir ini membantu menurunkan intensitas overthinking.

Selain itu, visualisasi dalam manifesting juga memberi efek menenangkan. Membayangkan situasi yang diinginkan dengan perasaan aman dan bahagia bisa membantu tubuh lebih rileks dan menurunkan ketegangan mental.

Meski bermanfaat, manifesting bukanlah solusi instan yang bisa menghilangkan overthinking dalam semalam. Manifesting tidak berarti mengabaikan realitas atau menolak emosi negatif sepenuhnya. Overthinking tetap perlu dipahami sebagai respons emosional yang wajar, bukan sesuatu yang harus ditekan secara paksa.

Jika manifesting dilakukan dengan cara yang tidak seimbang, justru bisa memunculkan tekanan baru. Misalnya, merasa gagal hanya karena belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Padahal, tujuan utama manifesting adalah membantu membangun pola pikir yang lebih sehat, bukan mengejar kesempurnaan.

Bagi sebagian orang dengan tingkat kecemasan yang berat, manifesting sebaiknya tetap dibarengi dengan cara lain seperti jurnal emosi, meditasi, olahraga, atau bahkan konsultasi dengan profesional kesehatan mental.

Agar manifesting benar-benar membantu mengatasi overthinking, praktik ini perlu dilakukan dengan cara yang realistis dan konsisten. Mulailah dengan afirmasi sederhana yang relevan dengan kondisi diri, misalnya tentang rasa aman, kepercayaan diri, atau ketenangan pikiran. Jangan memaksakan tujuan yang terlalu besar di awal agar tidak menimbulkan tekanan baru.

Menggabungkan manifesting dengan kebiasaan menulis jurnal juga sangat membantu. Dengan menulis, seseorang bisa menyalurkan pikiran yang berlebihan sekaligus mengarahkan kembali fokus ke hal-hal positif yang ingin dibangun. Latihan pernapasan dan mindfulness juga dapat memperkuat efek menenangkan dari manifesting.

Yang terpenting, beri ruang bagi diri sendiri untuk tetap merasakan emosi negatif tanpa merasa bersalah. Manifesting bukan tentang menolak emosi, tetapi tentang menyeimbangkan pikiran agar tidak terus dikuasai oleh kecemasan.

Manifesting dapat menjadi salah satu cara yang membantu mengurangi overthinking dengan mengarahkan pikiran pada hal-hal yang lebih positif, membangun rasa percaya diri, dan menciptakan ketenangan batin. Namun, praktik ini bukanlah satu-satunya solusi dan tetap perlu dibarengi dengan pengelolaan emosi yang sehat. Dengan pendekatan yang realistis dan penuh kesadaran, manifesting bisa menjadi alat pendukung yang membuat pikiran lebih tenang dan hidup terasa lebih seimbang.