Ketika Skutik Bertemu Seni: Classy Artsy Challenge Hadirkan Ruang Ekspresi Baru bagi Seniman Indonesia

Fimela.com, Jakarta - Seni selalu punya cara istimewa untuk menyatu dengan gaya hidup, terutama bagi mereka yang memiliki jiwa eksploratif dan kreativitas tanpa batas. Lewat ilustrasi dan desain visual, banyak anak muda mengekspresikan identitas diri, perasaan, hingga sudut pandang mereka terhadap dunia. 

Semangat inilah yang menjadi benang merah dari Classy Artsy Challenge, sebuah ruang apresiasi seni yang memadukan kreativitas visual seniman Indonesia dengan desain ikonik Grand Filano Hybrid.

Berkolaborasi dengan Jakarta Illustration & Creative Arts Festival (JICAF), Yamaha Indonesia menghadirkan Classy Artsy Challenge pada 19–21 Desember 2025 di M Bloc Space. Acara ini menjadi wadah unik yang mengajak seniman Indonesia untuk memaknai sebuah skutik bukan hanya sebagai alat mobilitas, tetapi juga sebagai medium berekspresi yang elegan dan modern.

Mengusung tema “Classy Reimagined”, pameran ini menghadirkan pendekatan yang berbeda dari pameran ilustrasi pada umumnya. Para seniman ditantang untuk merepresentasikan gaya ilustrasi mereka melalui desain Grand Filano Hybrid, skutik dengan karakter modern klasik yang khas. 

Karya yang ditampilkan pun bukan karya sembarangan, melainkan Top 50 karya terbaik hasil seleksi dari online submission yang telah dinilai oleh dewan juri berpengalaman, bahkan berkiprah hingga kancah internasional.

“Melalui acara Classy Artsy Challenge ini tentu saja kami ingin memberikan wadah sekaligus apresiasi kepada para seniman muda Indonesia yang luar biasa hebat dan juga sekaligus untuk mempertegas bahwa Grand Filano Hybrid adalah skutiknya para anak muda saat ini karena bukan hanya sebagai pendukung gaya hidup, tetapi juga bisa menjadi ruang untuk berkarya dan mengekspresikan kreativitasnya, tercermin lewat Top 50 submission yang dipamerkan, di mana Grand Filano Hybrid menjadi objek dasar bagi para seniman untuk merepresentasikan gayanya masing-masing dan berhasil menghadirkan ragam ilustrasi yang indah serta mencuri perhatian,” ujar Rifki Maulana, Manager PR, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Tak hanya menampilkan karya seniman muda berbakat, Classy Artsy Challenge juga semakin hidup dengan kehadiran empat seniman dan ilustrator ternama Indonesia, yakni Ryan Geraldin, Crack Toy, Kemasacil, dan Sigit Ezra. Mereka menghadirkan sesi Live Painting yang unik, karena objek yang dilukis bukan kanvas putih, melainkan cover body Grand Filano Hybrid, memberikan ruang bebas berekspresi secara nyata.

Acara ini juga diramaikan oleh kehadiran figur kreatif seperti Jejouw dan Mohan, yang dikenal aktif di dunia seni dan media sosial, serta memberikan inspirasi bagi para pengunjung.

Pengalaman visual di Classy Artsy Challenge semakin kaya dengan hadirnya Grand Filano Hybrid yang dimodifikasi secara artistik. Salah satunya adalah karya Adegaangga yang mengusung konsep rally look dengan perpaduan warna rainbow yang mencuri perhatian. 

Karya ini menjadi bukti bahwa ilustrasi tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi dapat diwujudkan secara nyata. Bahkan, pengunjung juga berkesempatan mendapatkan 1 unit Grand Filano Hybrid hasil modifikasi oleh festival musik Soundrenaline secara gratis*.

Sebagai bentuk apresiasi puncak, dari Top 50 karya yang dipamerkan akan dipilih tiga pemenang terbaik dengan total hadiah puluhan juta rupiah. Yang paling istimewa, Juara pertama berhak membawa pulang satu unit Grand Filano Hybrid, dengan harapan karya ilustrasinya dapat direalisasikan langsung pada skutik tersebut sebagai perwujudan seni yang bisa dinikmati dalam keseharian.

Adapun para pemenang Classy Artsy Challenge 2025 adalah:

• Juara 1: Ismedy Prasetya – Spectrum of Nature
• Juara 2: Tyagita Putri Hapsari – The True You
• Juara 3: Rezza Rainaldy – Phoenix Drawn

Melalui Classy Artsy Challenge, Yamaha Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem kreatif anak muda Indonesia. Lebih dari sekadar kendaraan, Grand Filano Hybrid hadir sebagai simbol skutik classy yang tak hanya menunjang mobilitas, tetapi juga menjadi ruang bebas bagi para penggunanya untuk mengekspresikan kreativitas dan kecintaan pada seni.