Dari Makan KFC hingga Kentang Busuk, Intip Tradisi Natal Paling Unik di Dunia

Di Jepang, tradisi liburan adalah menyantap ayam goreng 'Finger Lickin' Good'. Pada Desember 1974, rantai makanan cepat saji asal Amerika, KFC, mulai mempromosikan dirinya sebagai tempat untuk menyantap hidangan Natal yang ideal. Tradisi ini bermula dari kampanye pemasaran cerdas KFC dengan slogan "Kurisumasu ni wa Kentakkii!" (Kentucky Christmas!) yang meyakinkan warga Jepang bahwa ayam goreng adalah hidangan Natal tradisional Amerika. Sejak saat itu, sekitar 3,6 juta keluarga di Jepang setiap tahunnya berkumpul untuk berbagi seember KFC. Banyak keluarga Jepang bahkan memesan makanan KFC mereka jauh-jauh hari untuk menghindari antrean panjang.

Anak-anak Islandia tidak hanya mendapatkan satu Sinterklas, mereka mendapatkan 13 troll nakal yang berkeliaran di negara itu dua minggu sebelum Natal. Selama 13 hari menjelang Natal, anak-anak menaruh sepatu mereka di ambang jendela setiap malam. Anak-anak yang berperilaku baik akan menerima permen, sementara yang nakal akan menemukan kentang busuk. Yule Lads ini adalah putra-putra Grýla dan Leppalúði, sekelompok 13 pengganggu nakal yang mencuri atau mengganggu penduduk. Grýla dan Yule Lads juga memiliki hewan peliharaan bernama Kucing Yule, hewan raksasa dan ganas yang berkeliaran di pedesaan bersalju. Kucing Yule ini konon akan memakan siapa saja yang tidak mendapatkan pakaian baru untuk Natal.

Di Austria dan wilayah Eropa Tengah lainnya, Krampus adalah sosok menakutkan yang menjadi pendamping St. Nicholas. Krampus digambarkan sebagai monster setengah kambing, setengah iblis dengan tanduk dan bulu. Sementara St. Nicholas memberi hadiah kepada anak-anak baik, Krampus menghukum anak-anak nakal dengan cambuk dan rantai, memastikan perilaku baik. Tradisi ini dapat disaksikan dalam parade dan pesta Krampusnacht, di mana orang-orang mengenakan kostum Krampus dan berparade di jalanan.

Catalonia memiliki dua tradisi natal unik yang berhubungan dengan kotoran. Yang pertama adalah Tió de Nadal, atau "batang kayu buang air besar". Di Catalonia, penduduk setempat membuat karakter dari batang kayu, menggambar wajah di atasnya dan memberinya topi. Batang kayu ini kemudian "diberi makan" buah kering dan kacang-kacangan selama dua minggu. Pada Malam Natal, seluruh keluarga memukuli batang kayu dengan tongkat dan menyanyikan lagu tradisional yang berarti 'jika kamu tidak buang air besar dengan baik, aku akan memukulmu dengan tongkat' sampai batang kayu mengeluarkan semua camilannya. Tradisi kedua adalah caganer, yang secara kasar berarti 'si buang air besar'. Ini adalah patung petani tanpa celana yang sedang buang air besar, diselipkan ke dalam adegan kelahiran Yesus bersama Yesus, Maria, dan Yusuf.

Di Norwegia, pada Malam Natal, banyak keluarga menyembunyikan sapu dan sikat mereka. Tradisi ini berasal dari kepercayaan pagan bahwa penyihir dan roh jahat akan muncul pada malam itu dan mencoba mencuri sapu untuk terbang. Dengan menyembunyikan sapu, mereka berharap dapat melindungi diri dari kenakalan dan menjaga rumah dari roh jahat.

Orang Ukraina mengambil pendekatan yang berbeda terhadap dekorasi Natal, menukar lampu peri dengan jaring laba-laba. Di Ukraina, pohon Natal dihias dengan jaring laba-laba buatan. Legenda laba-laba Natal menjelaskan bahwa seorang janda miskin dan anak-anaknya pernah menanam pohon Natal dari biji pinus tetapi tidak mampu membeli dekorasi apa pun. Kemudian, pada pagi Natal, mereka bangun dan melihat pohon mereka diselimuti jaring laba-laba, yang kemudian diubah sinar matahari menjadi emas dan perak. Laba-laba dipandang sebagai simbol harapan dan kemakmuran, bukan sesuatu yang harus disingkirkan.

Di Caracas, Venezuela, jika Anda tidak berseluncur ke gereja saat Natal, Anda tidak melakukannya dengan benar. Praktik ini, yang secara lokal disebut 'Las Patinatas', adalah hal biasa pada hari-hari menjelang Malam Natal dan melibatkan semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jalan-jalan di Caracas ditutup untuk lalu lintas kendaraan pada hari ini untuk memungkinkan para peseluncur dengan gembira pergi ke gereja.

Setiap tahun sejak 1966 pada hari Minggu pertama Adven, seekor kambing besar dibangun dari jerami di alun-alun kota Gävle. Kambing Gävle ini telah menjadi sasaran vandalisme selama bertahun-tahun dalam bentuk pembakaran dan perusakan. Dilaporkan hanya tetap utuh sepenuhnya 15 kali dalam 50 tahun. Yule Goat ini adalah patung kambing setinggi sekitar 12,8 meter yang terbuat dari kayu dan jerami. Tradisi ini mengarah ke festival pagan kuno dan diyakini sebagai roh yang akan muncul sebelum musim perayaan Natal untuk memastikan bahwa perayaan dilakukan dengan benar.

Italia memperkenalkan kita pada La Befana, penyihir Natal yang aneh yang berkunjung pada tanggal 5 Januari. Anak-anak menggantung kaus kaki mereka, berharap dia akan meninggalkan hadiah kecil dan permen. Setiap tahun pada tanggal 6 Januari, La Befana terbang berkeliling dengan sapunya, membagikan hadiah yang ingin dia berikan kepada Yesus kepada anak-anak yang berperilaku baik. Menurut cerita rakyat, La Befana menolak undangan Tiga Orang Majus untuk menyaksikan kelahiran Kristus karena terlalu sibuk dengan pekerjaan rumah.

Di Republik Ceko, wanita lajang melakukan tradisi untuk memprediksi status pernikahan mereka. Pada Malam Natal, mereka berdiri membelakangi pintu dan melemparkan salah satu sepatu mereka ke bahu. Jika ujung sepatu mendarat mengarah ke pintu, dikatakan bahwa dia akan menikah pada tahun berikutnya. Jika tumit sepatu mengarah ke pintu, mereka akan tetap lajang hingga Natal berikutnya.

Di Finlandia, di mana banyak rumah memiliki sauna, adalah kebiasaan pada Malam Natal untuk mandi sauna bersama keluarga. Joulusauna atau 'sauna Natal' adalah tradisi di sebagian besar rumah tangga. Selain itu, banyak keluarga Finlandia mengunjungi pemakaman pada Malam Natal untuk menyalakan lilin di makam orang yang mereka cintai. Tradisi ini tidak hanya membantu orang untuk mengingat mereka yang telah meninggal, tetapi juga mengubah pemakaman menjadi surga cahaya yang tenang dan berkilauan.

Di Latvia, selama waktu Natal, kelompok-kelompok yang disebut "mummers" atau "Kekatas" berkeliaran di jalanan. Mereka mengenakan penyamaran dan pergi dari rumah ke rumah selama dua belas hari Natal. Prosesi bertopeng ini berakar pada tradisi dan telah mengalami kebangkitan sejak tahun 1970-an.

Di Oaxaca, Meksiko, pada tanggal 23 Desember, diadakan festival tahunan unik yang disebut Noche de Rábanos (Malam Lobak). Dalam festival ini, lobak diukir menjadi patung-patung yang rumit, terkadang merujuk pada adegan-adegan meriah atau kelahiran Yesus. Festival ini dimulai lebih dari 100 tahun yang lalu sebagai cara untuk menarik perhatian pelanggan di pasar Natal.

Di Korea Selatan, adalah tradisi umum untuk memberikan uang sebagai hadiah selama musim Natal. Uang yang diberikan saat Natal sering ditempatkan dalam amplop yang meriah dan dekoratif. Praktik ini mirip dengan tradisi Tahun Baru Korea "Sebae Don" (uang Tahun Baru) yang diberikan dalam amplop berwarna-warni.

Di Wales, Mari Lwyd diterjemahkan menjadi 'Kuda Betina Abu-abu'. Tradisi ini melibatkan pengangkutan figur kuda—baik menggunakan tengkorak kuda asli atau seseorang yang berpakaian seperti kuda—dari pintu ke pintu, ditemani oleh sekelompok warga kota. Ritual kuno ini dimaksudkan untuk membawa keberuntungan, dan penduduk atau pemilik pub sering memberikan kompensasi karena dikunjungi dengan menawarkan makanan atau minuman.