Keseruan Adinda Thomas Solo Traveling ke Jepang

Meski teknologi sudah sangat canggih, tapi tetap saja pemain film 'KKN di Desa Penari' itu mengalami kendala. Lantaran terkadang sinyal di sana suka buruk sehingga membuatnya sedikit kesal.

"Itu gampang banget ngikutin maps, tapi pasti adalah kendalanya. Misalnya kaya mapsnya yang kita pakai untuk jalan kaki, jadi sinyalnya agak-agak ilang. Terus dia kayak nge restart gitu, akhirnya kita yang masih nggak ngerti daerah mana gitu-gitu jadinya cuman muter-muter aja," tuturnya.

Tak hanya itu saja, Adinda Thomas juga mengatakan masih banyak orang di Jepang yang tidak terlalu paham dengan bahasa Inggris, sehingga sempat sulit berkomunikasi.

"Terus ada beberapa orang yang susah diajak bahasa inggris, cuman kita masih ada kayak gesture tubuh gitu kan, masih bisa kok dikomunikasikan bahkan dengan bahasa tubuh gitu sekaligus, mereka juga akan kaya ngerti kok," tuturnya.

Pada kesempatan itu, perempuan 26 tahun ini juga menceritakan hal yang tak pernah dilupakannya saat solo traveling di Jepang. Menurutnya hari pertama ia sempat nyasar karena tidak tahu keberadaan toilet.

"Jadi aku pernah nyasar di Jepang, itu sendirian, itu malam pertama aku di Kyoto. Kebayang nggak sih aku nggak tahu toiletnya di mana, cara mau beli gimana, cara mau keluar gimana. Cara mau booking hotel, gimana cara parkir sepeda gimana. Karena itu semuanya baru buat aku, jadi aku kaya benar-benar belajar banyak di hari itu," tuturnya.

Meski begitu, Adinda Thomas mengaku senang melakukan solo traveling. Bahkan ia siap melakukan perjalanan seorang diri lagi ke Mesir dan Nepal setelah virus Corona atau Covid-19 berakhir.