Memiliki anak autisme, bagaimana sebaiknya sikap orangtua?

Fimela.com, Jakarta Memiliki anak yang menderita sindrom autisme tentunya membuat orangtua harus bekerja lebih ekstra dalam mengasuh dan mengarahkannya agar bisa seperti anak-anak lainnya. Bicara mengenai sindrom autisme, sebenarnya ini bukan penyakit kejiwaan. Sindrom autisme merupakan gangguan yang terjadi pada otak anak sehingga ini membuatnya tidak seperti anak-anak lainnya.

Autisme atau Autism Spectrum Disorder merupakan kelainan neurologis dan perkembangan yang dimulai pada masa anak-anak dan akan bertahan selama seumur hidup. Umumnya, autisme akan mempengaruhi anak dalam interaksi sosial, bersikap dengan orang-orang sekitar dan berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.

TERKAIT: Dampak Negatif Tontonan Berlebihan bagi Perkembangan Anak

TERKAIT: Cara Halus Menolak Permintaan Anak Tanpa Bikin Mereka Merasa Ditolak

TERKAIT: 4 Tanda Anak Membutuhkan Waktu Istirahat dari Aktivitas Belajarnya

Orangtua harus memiliki kesabaran ekstra

Melansir dari laman parents.com, ketika mendapati anak mengalami sindrom autisme, orangtua penting buat lebih sabar dalam mengasuh serta merawat anak. Saat mendapati anak mengalami autis, terimalah kondisi ini dengan baik dan penuh lapang dada. Tidak bisa menerima kondisi ini pada anak justru akan memperburuk kondisi anak. Ini juga bisa membuat hubungan antara anak dan orangtua semakin jauh.

Saat menghadapi anak dengan sindrom autisme, orangtua wajib memilikin kesabaran lebih. Ketahui makanan apa yang sebaiknya tak diberikan pada anak. Kenali bakat anak dengan baik karena tidak sedikit anak dengan sindrom autisme memiliki kelebihan yang tak dimiliki anak-anak normal lainnya.

Ajak anak aktif berkomunikasi dan bersosialisasi

Disarankan, orangtua dengan anak autisme lebih sering mengajak anak bersosialisasi dengan bahasa sederhana, tidak melakukan perubahan jadwal dengan terus menerus dan saat belajar usahakan untuk menggunakan objek yang menarik serta menyenangkan. Orangtua juga perlu mengajak anak berkomunikasi lebih sering.

Umumnya, gejala anak autisme bisa dilihat ketika anak berusia 2 tahun. Ketika mendapati gejala tersebut, segera periksakan anak ke dokter atau psikiater terkait. Bagaimana pun kondisi anak, berikan kasih sayang penuh dan tulus pada mereka. Anak yang mendapat curahan kasih sayang maksimal bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal pula.