Saat Pasangan Ketahuan Berselingkuh

Vemale.com -

Oleh: Mega Aprilianti

Pernikahan adalah persatuan dari 2 orang pemaaf (Ruth Graham) Pertama-tama adalah Anda harus merenungkan dan membuat keputusan apakah Anda bakal tetap bersamanya atau tidak. Dalam hal ini, Anda perlu memikirkan dengan masak-masak nasib anak-anak (bila sudah ada), nasib Anda sendiri, alasan kira-kira mengapa suami berselingkuh, dan lain sebagainya. Jangan berfokus pada rasa sakit yang Anda rasakan, karena berlarut-larut dalam rasa sakit itu hanya akan membuat keadaan Anda makin parah. Anda jadi makin merasa terluka dan pahit tanpa mendapatkan solusi apa-apa. Memang tak hanya mematahkan hati Anda, dia juga telah merusak kepercayaan Anda. Sangatlah masuk akal bila Anda sangat terluka, marah, jijik, dan benci, namun dalam hal ini Anda harus menggunakan pikiran dengan baik-baik. Jangan gegabah akibat emosi sesaat. Pikirkan diri Anda, anak-anak, dan masa depan. Apakah Anda masih mencintai suami dan mau memberi dia kesempatan kedua? Apakah pernikahan Anda bisa dipulihkan lagi? Anda harus mengetahui alasan mengapa suami berselingkuh, apakah karena memang dikarenakan karakternya yang playboy, ataukah perselingkuhan ini terjadi karena ia merasa kesepian atau mungkin karena ada kebutuhannya yang tak terpenuhi? Jika Anda memutuskan untuk berpisah, maka kehidupan baru tanpa suami yang bakal menyambut Anda. Namun, jika Anda memutuskan untuk memaafkan dan memberinya kesempatan lagi, maka komunikasi yang jujur dan terbuka merupakan langkah selanjutnya. Suami Anda mungkin tidak tahu bahwa Anda sudah tahu kalau ia selingkuh. Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkan diri terlebih dulu sebelum mengutarakan apa yang telah Anda ketahui. Jangan menanyakan kebenaran tentang perselingkuhannya kalau ia memang nyata-nyata telah berselingkuh. Ini hanya akan membuat ia mengelak. Bicarakan kecurigaan beserta bukti-bukti yang ada tanpa ledakan emosional. Tenangkan diri Anda. Ingatlah, bahwa tujuan Anda adalah mencari tahu alasan mengapa ia berselingkuh, bukan untuk mencecar atau menghakiminya. Jika Anda berbicara baik-baik padanya, maka ia akan menjawab baik-baik pula dan lebih mau bersikap jujur tanpa ada unsur membela diri. Dengarkan alasan mengapa suami sampai melakukan perselingkuhan. Setelah itu, bila apa yang dikatakan suami Anda benar, maka minta maaflah. Namun, jika apa yang ia katakan tidak benar, maka sanggahlah dengan, "Maaf, sayang, aku tidak tahu kalau selama ini kau tidak suka aku berbuat begitu. Aku tidak pernah bermaksud jahat padamu." Setelah melakukan pembicaraan dari hati ke hati secara jujur, maka tanyakan pada suami, apakah ia masih mau bersama Anda atau lebih memilih perempuan itu? Jika ia masih mau bersama Anda, maka mintalah ia untuk meninggalkan perempuan itu agar Anda berdua dapat membangun kembali pernikahan yang telah hancur. Katakan padanya bahwa mustahil bagi Anda untuk mampu membangun kembali hubungan jika ia masih berkeras menjalin hubungan dengan wanita itu, sekalipun sebagai teman. Memang butuh pengorbanan untuk membangun kembali apa yang telah rusak. Anda bisa tahu tentang keseriusan suami untuk kembali pada Anda dari tindakan selanjutnya. Jika wil itu adalah rekan kerjanya, maka mintalah suami untuk mencari pekerjaan lain. Jangan biarkan suami bertemu lagi dengan perempuan itu, dalam kondisi apapun. Katakan pada suami bahwa Anda butuh waktu untuk dapat mempercayai dia lagi. Jadi mintalah bantuan dan pengertian suami atas keadaan Anda saat itu. Katakan padanya bahwa Anda telah memaafkannya, dan minta maaflah juga. Jika Anda mau merendah (sekalipun ia yang bersalah), maka Anda akan membuat dia merasa sungkan dan terharu karena memiliki istri yang berjiwa besar seperti Anda. Dalam segala hal yang Anda rasakan atau lakukan, janganlah berpura-pura. Jika Anda memiliki kecurigaan, maka utarakan dengan kelembutan yang sama tanpa bersikap menuduh. Peliharalah komunikasi secara jujur dengan suami, dan mintalah ia berbuat hal yang sama pada Anda. Banyak pernikahan dan komunikasi buruk suami istri yang dipulihkan setelah goncangan badai perselingkuhan. Jadi, masih ada kemungkinan hubungan Anda dan suami akan jauh lebih baik daripada sebelumnya. Anda tidak bisa sendiri. Anda butuh teman curhat yang mampu mendukung Anda secara positif tiap kali rasa sakit itu datang. Jika perlu bantuan, Anda menawarkan pada suami untuk mencari seorang konselor. Ingatlah, bahwa tak ada pernikahan sempurna di dunia ini. Selalu ada badai, namun bila Anda dan pasangan berhasil melaluinya maka Anda akan menemukan pelangi yang indah di balik badai itu. Catatan: Jika suami sampai punya anak dari hasil perselingkuhannya, maka ia boleh membiayai anaknya itu, namun tetap tidak boleh bertemu dengan wanita atau anaknya, kecuali kalau Anda cukup berbesar hati untuk membiarkan hal itu terjadi. (vem/meg)